Tuesday, February 08, 2011

Belajar bisnis....

Siapa bilang bisnis itu gampang? Siapa bilang bisnis itu susah? Lho mana yang bener nich...?
Buat gw berbisnis itu nggak gampang! Dibutuhkan keuletan dan keberanian serta seni tersendiri. Bakat-bakatan kata orang. Ulet? Ya, karena bisnis yang tidak ditekuni sendiri biasanya malah mendatangkan petaka. Gw pernah ngalamin hal ini tahun 2005-2006 lalu! Butuh keberanian? Ya, karena tidak ada bisnis yang tidak berpotensi risiko. Buat gw, bisnis apapun bersentuhan dengan risiko. Perlu seni tersendiri? Ya, seperti yang tertulis di banyak literatur yang gw baca: menjalankan bisnis adalah sebuah seni.

Tahun 2005 sampe awal 2006 lalu gw belajar berbisnis. Berbekal uang tabungan hasil jerih payah di Manado plus uang pinjaman dari temen dan juga dari bank, gw mencoba memulai usaha bersama adik. Kami bertaruh di bisnis warnet yang kala itu sedang booming. Hasilnya? Jauh dari ekspektasi. Di bulan-bulan awal, omzet menunjukkan kewajaran. Tapi memasuki bulan ke-5 (kalau nggak salah) penerimaan mulai menurun tajam. Di bulan ke-8 (kalau nggak salah. Soalnya dah lupa hehehe) aktivitas gw hentikan sementara. Dan.....bencana pun datang! Di masa penghentian sementara itulah musibah terjadi. Komputer dan perangkat warnet lainnyalenyap disatron maling! Hancur semuanya......! Dunia serasa gelap!

Banyak hal yang gw petik dari kejadian di atas. Diantaranya: bisnis harus dikawal sendiri. Jangan dipercayakan begitu saja pada orang lain, event itu adalah anggota keluarga sendiri. Pengelolaan bisnis warnet kala itu, gw serahkan sepenuhnya kepada adik. Dan ternyata.....ia juga tidak melakukannya sendiri melainkan diserahkan lagi kepada sahabatnya. Runyam!
Hal lain yang bisa gw petik: bisnis harus dilihat dari perspektif jangka panjang. Jangan ikut-ikutan trend yang belum tentu langgeng. Potensi munculnya pesaing dan faktor lingkungan yang berubah harus dapat diantisipasi. Nggak bisa siasat antisipasi baru dipikirkan ketika rintangan dah di depan mata. Telat!

Bisnis lain yang pernah gw jalanin adalah bisnis Multi Level Marketing (MLM). Model pemasaran seperti ini dah gw kenal sejak 1995. Dulu ikutan bokap di bisnis jaringannya Forever Young. Lumayanlah. Meski dapet bonusnya nggak gede-gede amat tapi lumayan buat nambel sulam asap dapur saat itu hehehe. Tahun 2006, tidak lama setelah kehancuran bisnis warnet, gw main lagi di bisnis jaringan. Gw jualan kalung bio far infrared ray (BIOFIR). Di bisnis ini gw nggak mikirin jaringannya. Yang gw pikir cuma menjual produk yang lagi trend. Sebuah produk kesehatan yang manfaatnya banyak dirasakan orang. Alhamdulillah, meski tidak sedahsyat rekan seangkatan, dari bisnis ini gw kembali bisa menutup kekurangan uang dapur yang abis kesedot untuk nutup utang-utang akibat gagal warnet. Bisnis ini gw geluti sampe tahun 2007 akhir.

Dari beberapa kegiatan yang bersentuhan dengan bisnis, gw semakin tau karakter berbisnis. Itu dah modal yang lumayan buat gw. Kekurangannya cuma satu: kadang masih ada rasa ragu setiap kali akan memulai sebuah usaha. Mungkin lebih tepatnya, disebut takut (bukan ragu). Tahun 2009 gw coba-coba di bisnis air minum versi refill alias isi ulang. Tapi tempat usahanya nggak di Jakarta. Gw bikin di kampung halaman istri. Yang ngelola adalah adik ipar. Kali ini gw coba mulai mempercayakan ke orang lain lagi. Mudah-mudahan nasibnya nggak kayak warnet. Amiin... So far sich, aman-aman nich.

Sekarang, demi mengingat masa depan dan masa pensiun yang sudah pasti datangnya, gw mulai belajar berinvestasi. Ada temen (senior di almamater kampus) yang sedang terjun di bisnis agro. Nah karena tawarannya menarik, gw mencoba nanam uang di sana. Siapa tau ada rezeki gw di situ hehehe. Ya, namanya juga usaha hehehe.
Gw invest di bisnis singkong "besar". Singkong ini adalah bahan baku pembuatan etanol dan tapioka. Prospeknya lumayan cerah. Pangsa pasarnya pun sangat jelas (semoga). Melalui invest di bisnis ini, gw dijanjikan return sekitar 70-an persen dari modal selama 9 bulan (atau paling lama setahun). Hmm...lumayan. Semoga berhasil.........

Kegiatan bisnis lainnya yang sedang gw geluti adalah belajar menjadi konsultan keuangan dan pemasaran beberapa perusahaan. Tugasnya antara berat dan ringan. Ringan, karena nggak make modal uang. Cukup make "kecerdasan intelektual dan emosional" doank hehehe. Berat, karena harus sering menghubungi dan dihubungi orang.... Selain itu kerjaannya nggak kenal waktu. Bisa pagi, siang, sore, bahkan malam! Harus pinter-pinter bagi waktu.

Jakarta, 8 Februari 2011, 14.40

No comments: