Tuesday, April 05, 2011

Iwan Ketan Adikku

Kemarin (4/4/11) aku agak malas di kantor. Tawaran untuk tugas mendadak menghadiri sebuah diklat kerja sama dengan Pemda Semarang pun aku tolak. Saat pulang ke rumah selepas jam kantor pun ada rasa malas menggelayut di hati. Tapi aku tidak berprasangka apa-apa akan hal ini. Mungkin, aku memang tidak ditakdirkan memiliki firasat yang peka.

Selepas makan malam di rumah, aku membuang waktuku dengan menyempatkan untuk mengantar anakku, Irsyad dan Rizqu, ke sebuah mini market yang berada di dekat rumah. Setelah itu, aku bermalas-malasan dengan menonton filem dari sebuah keping DVD, ditemani istriku tercinta.

Kuselingi aktivitas menonton tersebut dengan sesekali menjawab beberapa sms yang masuk ke hp-ku dan pesan2 yang masuk di BB-ku. Bahkan aku sempat mengatakan kepada istriku bahwa di pesan pada grup BB-ku ada banyak info tentang beberapa teman yang sanak familinya sedang berada di rumah sakit.
Kurang lebih jam delapan malam, hp ku tiba-tiba berdering. Muncul nama kakakku di layar monitor. Segera kuangkat hp tsb dan menerima panggilan masuk tersebut tanpa memiliki firasat apapun.

"Dik, lagi rapat nggak?", begitu kata-kata kakakku lirih, setelah mengucapkan salam sebelumnya.
Ku jawab bahwa aku sedang di rumah. Tak lama kemudian kakakku menjelaskan bahwa adikku bungsu kami, Agus Setiawan alias Iwan Ketan, tertimpa musibah. Ia mengalami kecelakan saat mengendarai motor bersama salah satu keponakan ku.
Kakakku hanya meminta agar aku segera menuju rumah sakit di bilangan Kemayoran Jakarta Pusat. Kondisinya kritis kata Kakakku.

"Allahu Akbar?", begitu teriakku dalam hati. Seketika aku gundah gulana membayangkan bagaimana kondisi adikku saat itu. Aku hanya berharap semoga tidak fatal.
Segera aku ganti baju dan mengeluarkan mobilku seraya menelpon ke saudara-saudaraku yang lain untuk menanyakan kondisi adikku itu. Aku juga menghubungi beberapa teman agar bersedia menemaniku menuju rumah sakit tersebut. Yah, aku butuh teman perjalananan karena khawatir aku shock di jalan.

Sesampai di rumah sakit, adikku Iwan Ketan sedang di ruang CT-Scan. Aku hanya berhasil bertemu dengan keponakanku di ruang gawat darurat. Kondisi keponakanku tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan. Meskipun begitu ada luka terbuka di sekitar kepala.

Tak lama aku menunggu, adikku Iwan Ketan muncul dari ruang radiologi. Ia terbaring tanpa daya di atas tempat tidur yang didorong oleh seorang perawat. Saat melihat kondisi fisik pada bagian wajahnya, seketika aku shock! Perutku terasa mual. Aku tidak sanggup melihat kondisi wajah adikku yang sedemikian parah.
Dahinya agak tertetuk ke dalam. Bagian mata kanan terlihat luka dan lebam yang sangat besar. Ia tak sadarkan diri.

Saat melihat dan mendapat penjelasan dari dokter jaga dan dokter ahli bedah syaraf tentang hasil CT Scan membuat aku semakin shock. Ku tahan agar air mata ini tidak jauh dari pelupuk mataku. Ku buat diriku tegar walau badan ini serasa tak bertulang. Lemas!

Dokter menjelaskan bahwa kondisi yang dialami adikku Iwan Ketan sangat parah. Ada banyak cairan di otak nya. Selain itu di bagian paru-paru pun di perkirakan terdapat darah. Yaa Allah.....cobaan apakah ini bagi keluarga kami????

Aku menenangkan diriku. Ku yakinkan diri ini bahwa semuanya telah menjadi suratan-Nya. Aku yakin bahwa Allah sangat sayang pada adikku ini yang ibadahnya sangat luar biasa.

Kini yang dapat kami lakukan hanyalah berdoa seraya menunggu Allah menurunkan mukjizatnya.....

Yaa Allah berikanlah ketabahan kepada kami semua, ringankanlah penderitaan adik kami.
Bila Engkau masih mengizikan adik kami untuk beribadah kepada-Mu, sembuhkanlah ia....
Kami hanya dapat berpasrah diri pada-Mu, Yaa Allah......
Tunjukkanlah kuasa-Mu saat ini kepada kami......

Slipi, Selasa, 5 April 2011, 09.00

11 comments:

tari said...

semoga dberikan yg terbaik. Amin

Nia said...

smoga adiknya diberikan kesembuhan....yg sabar yach...smoga ada hikmah dibalik musibah ini.....

Unknown said...

INNALILLAHI WA IINA ILAIHI RAAAJIUUNN.. Kini Beliau sudah Wafat OM.. hiks :(

Ina myQuran said...

Innalillahi Wa Innailahi Roji'uun..

Saya salah satu member di Forum myQuran, dimana pak Iwan juga aktif didalamnya...

turut berduka cita yang sedalam-dalamnya..

Semoga Allah ampuni segala kesalahan beliau.. dan memberikan kelapangan kubur dan tempat terbaik disisiNya

Semoga keluarga yang ditinggalkan.. diberi keikhlasan dan kesabaran..

ipan said...

Saya Ipan Pranashakti, menjadi trainer bersama dengan Pak Iwan saat di Wisma Kosgor Jakarta, 3 April 2011.

Sebelum pulang beliau menyalami dan mengucapkan "selamat berjuang Pak Ipan, untuk memajukan umat'

Tidak aku sangka ini ucapan terakhirnya.

Semoga Allah mengampuni dan menerima amalan ibadahnya.

Yg turut berduka.

Ipan Pranashakti
http://ipan.web.id

ii2020 said...

innalillahi wainna ilaihi roji'un.
saya sekeluarga turut berduka yang sedalam - dalamnya. Semoga amal ibadah guru kami dapat di terima oleh ALLAH SWT. serta di mudahkan jalan beliau untuk bertemu penciptanya.
sebagaimana beliau memudahkan kami dalam mengangkat semangat kami sekeluarga pada tanggal 3 April kemarin di Wisma Kosgoro.
amiin ya Rabb..
selamat jalan guru dan sahabat..

Anonymous said...

innalillahi wa inna ilaihi roji'uun
Mas Iwan saudara kami, sbg salah satu TM-KJI (Tim
Moderator KontakJodohIslam).
Semoga arwahnya diterima disisi Allah swt, diterima semua amal sholehnya, diampuni semua kesalahan/dosanya. Yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan. Amiin.

teguh.wb said...
This comment has been removed by the author.
teguh.wb said...

innalillahi wa inna ilaihi roji'uun...
Selamat jalan mas Iwan... Smoga Allah menempatkan mas di sisiNya yanag Mulia... Amiin

Redyarman said...

Assalamualaikum,

Innalillahi wa inailaihi roji'un.
Semoga amal ibadah beliau di terima disisi Allah dan diberikan tempat yang terbaik. Amiin.

Redyarman S.
Member KPMI

Rona Depatra said...

innalillahi wainnailaihi rojiun, saya belum sempat bertemu dengan beliau dan hanya tau melalui milis.semoga amal ibadah beliau di terima Allah SWT. amin

Rona Depatra - KPMI Surabaya