Tuesday, August 14, 2012

Pindah Lagee......Huff....

Dear all,
          Tidak sampai 5 bulan di posisi saat ini, aku sudah mendapat info tentang pemindahan tugas kembali. Entah ada apa dengan pola mutasi di tempatku bekerja. Kalaupun aku tanya pada pengambil kebijakan, pastilah jawabanya sangat klise: sesuai dengan kebutuhan organisasi! Wakss.....(tempok jidat).
Betul bahwa mutasi-promosi adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh sebuah organisasi. Kata yang aku pilih adalah harus! bukan dapat! Karena memang sejatinya setiap individu dalam organisasi harus mendapatkan refreshing dalam pekerjaannya. Dan salah satu bentuk refreshing tersebut adalah mutasi. Bentuk refreshing lainnya, bisa berupa: pemberian cuti, mengirimkan pegawai pada sebuah pelatihan, memberikan tugas singkat ke daerah lain (perjalanan dinas), melakukan familiy gathering, dan sebagainya.
           Hanya saja, pemindahtugasan atau pemutasian pun harus dilakukan dengan sebuah pola atau pattern. Sekali lagi, kata yang aku pakai adalah harus! Tanpa pola yang jelas akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan liar dalam diri anggota organisasi. Tanpa pola yang jelas juga akan memberikan ketidakpastian dalam penempatan dan lamanya penugasan. Bila ini terjadi, siap-siaplah untuk mendapatkan pola kinerja pegawai yang juga tidak jelas. Mereka yang tidak bisa menerima penjelasan yang rasional atas pemindahan dirinya ke suatu unit tugas, pada umumnya akan melakukan pekerjaan dengan setengah hati. Meskipun lambat laun bisa saja akhirnya pegawai yang bersangkutan akan tune-in dengan pekerjaannya. Hanya saja, di sini organisasi mengalami "kerugian" karena adanya waktu yang hilang antara kinerja yang setengah hati tadi hingga menjadi kinerja yang sungguh-sungguh. Pada organisasi pemerintah, para pengambil kebijakan bisa saja mengabaikan hal ini. Namun pada organisasi privat, hal tersebut akan sangat mengganggu kinerja organisasi secara keseluruhan.
          Sebagai pengambil kebijakan, mereka dapat saja melakukan law enforcement kepada para pegawai yang lambat tune-in tersebut. Bahkan bisa saja hal tersebut dilakukan dengan disertai ancaman: take it or leave it! Kalau sudah begini, semua berpulan kepada si pegawai. Apakah ia memiliki kekuatan untuk melawan atau tidak. Yang memiliki kekuatan untuk melawan mungkin saja akan mengambil jalan ekstrim yaitu resign dari organisasi. Bayangkan kalau si pegawai tadi adalah pegawai potensial. Maka di sini, organisasi telah mengalami kerugian yang luar biasa!
         Me-manage orang atau sumber daya manusia memang tidak mudah. Saya selalu mengungkapkan bahwa me-manage orang itu adalah pekerjaan yang paling sulit dalam organisasi! Karena kita harus berhadapan dengan makhluk yang memiliki perasaan dan logika. Mereka tidak bisa seenaknya diperlakukan sebagaimana kita memperlakukan sebuah benda. Bila kita melakukan hal tersebut, bersiaplah mendapat respon balik dari mereka. Respon tersebut bisa berupa respon positif maupun negatif.
          So, siapapun Anda yang sedang berada pada posisi pengambil kebijakan, pikirkanlah secara matang langkah yang Anda tempuh. Berpikirlah secara menyeluruh. Jangan parsial atau setengah-setengah. Jadikan kewenangan yang ada pada diri Anda untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dengan mampu memetakan kompetensi seluruh pegawai untuk kemudian menempatkan mereka sesuai dengan kompetensinya. The right man on the right place adalah ungkapan yang sangat tepat dalam pengelolaan sumber daya manusia. Kepekaan pengambil kebijakan sangat diharapkan untuk dapat melakukan hal tersebut!

Tangsel, 14 Agustus 2012

No comments: