Monday, April 29, 2013

"Berkebun"

Memelihara dan menanam pohon telah kami lakukan sejak tahun 2005-2006. Pohon-pohon yang ditanam masih sebatas pohon hias dan dilakukan pada media tanam berupa pot.
Sejak dulu aku dan istri memang bercita-cita ingin memiliki tanaman yang banyak di rumah. Selain untuk melepas kepenatan juga untuk membuat hijau sekitar rumah.
Tiap kali kami melihat sebuah rumah yang rimbun oleh pepohonan, iri rasanya. Meskipun rumah yang kami lihat itu cuma ada di tayangan televisi.
Pokoknya, kami niat: kalau sudah punya rumah sendiri, kami akan hiasi dengan banyak tanaman.

Karena tugasku yang selalu berpindah dari satu kota ke kota lain, keinginan tersebut baru terwujud di tahun 2006. Saat itu aku masih tinggal di kediaman orang tuaku di Sunter, Jakarta Utara.
Meski masih sebatas tanaman dalam pot dan jumlahnya pun terbatas, kami cukup puas telah memilikinya.
Aku masih ingat. Saat aku ngajar audit di Selabintana, hampir seluruh honor ngajarku aku belikan berbagai tanaman hias. Mobil kijang yang ku bawa, full berisi berbagai tanaman. Bahkan di jok depan sekalipun berisi tanaman hehehehehe.
Hal yang sama terulang kembali tahun lalu. Saat itu aku ngajar kembali di sana. Istri dan anak bungsu kami ku ajak ke sana.
Selesai ngajar dan saat akan kembali ke Jakarta, aku terkaget-kaget karena ternyata istriku berbelanja berbagai tanaman dalam jumlah yang cukup banyak. Full satu mobil! (tepokjidat)

Sejak kami tinggal di rumah dinas tahun 2008, kami memang mulai mengoleksi berbagai jenis tanaman. Dari tanaman hias hingga tanaman buah.
Jujur, kami hanya senang menanam dan tidak tahu seluruh jenis tanaman yang ditanam.
Pokoknya pohon! Titik!

Kemarin, minggu 28 April 2013, aku mendapat kiriman 4 buah pohon kelenkeng dari seorang sahabatku yang sedang bertugas di Mataram. Ke empat pohon tersebut dari varietas yang berbeda.
Varietas: Pingpong, Diamond River, Aroma Durian, dan Puangrai.
Dua varietas kami tanam di media tanah yang memang sudah kami siapkan. Dua lainnya kami tanam di media pot besar.
Semoga saja tanaman-tanaman tersebut dapat beradaptasi dengan kondisi di rumah ini.

 Pohon Kelengkeng dalam berbagai varietas



Friday, April 19, 2013

Promo Tour Ekonomis

Beberapa jenis peluang usaha sedang aku tekuni kembali. Selain usaha-usaha yang memang sudah berjalan beberapa tahun ini.
Salah satu peluang usaha yang sedang dijalani adalah menjual paket-paket promo tour ekonomis alias murah beberapa negara Asia, diantaranya China dan Bangkok (dua negara yang cukup banyak peminatnya. Begitu kabarnya).


Minggu lalu akhirnya aku putuskan untuk bergabung dengan usaha kawanku ini. Ia dan temanku yang lain telah setahun menekuni bisnis ini.
Mereka memang bukan pemilik usaha. Namun mereka punya andil besar membantu membesarkan bisnis ini dengan sistem "member get member" alias multi level marketing (MLM).
Bisnis ini memang menggunakan sistemnya MLM dalam merekrut dan memberikan bonus. Hanya saja mereka belum mau dibilang sebagai bisnis MLM. Apalagi mereka memang belum terdaftar di asosiasi bisnis MLM.

Konsepnya saja yang dipakai dari MLM tersebut. Selebihnya adalah konsep konvensional karena pada dasarnya mereka memang menjual paker tour wisata murah dan bukan sekedar memperbanyak jaringan.

Setau ku, kalau pun ini adalah sebuah bisnis MLM, maka bisnis ini adalah bisnis MLM baru di bidang tour and travel. Biasanya bisnis MLM lebih banyak dipakai pada perusahaan yang menjual produk-produk kebutuhan rumah tangga sehari-hari atau produk-produk kesehatan.

Nah, aku tertarik untuk ikut bergabung dan ikut memasarkan karena ada niatan sekiranya suatu ketika aku punya dana, aku dan keluarga bisa berwisata ke luar negeri dengan biaya yang relatif murah....

Entah seperti apa prospek ke depan. Aku hanya akan mencoba menjalaninya semampuku. Tidak ada target apapun. Bila berhasil, tentu saja akan bersyukur. Dan sekiranya gagal pun tidak menjadi masalah. Yang penting: ikhtiar!!!
Toh ini bukan satu-satunya usaha yang sedang aku jalani.

Beberapa peluang bisnis lainnya juga sedang aku bidik. Sayang danaku yang aku investasikan dua tahun lalu pada usaha kawanku di bidang persingkongan hingga kini belum jelas pengembaliannya....

Salam sukses untuk menyongsong masa purna bhakti 14 tahun lagi....

Friday, April 05, 2013

Mengenangmu.....(wahai adikku)

Dua tahun sudah waktu berlalu. Tak terasa, 2 tahun silam adik bungsu kami menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir kalinya.
Ya, ia kembali ke haribaan-Nya. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun....
Semua yang datang dari Nya....kembali pula kepada sang maha Pencipta.....

Dua tahun lalu, ia hanya mampu bertahan kurang dari 24 jam dalam pertolongan di sebuah rumah sakit setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kecelakaan menimpa saat ia berboncengan dengan keponakan kami menuju terminal bus.
Dari terminal bus ia berencana menuju kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Di kota itu, istri dan putera-puterinya menetap.

Hingga kini kejadian kecelakaan tersebut masih menjadi misteri.
Tak ada satu orang pun yang bisa menjelaskan musabab kejadian tersebut. Termasuk keponakanku yang saat itu berboncengan dengan almarhum.
Semua menjadi misteri Ilahi....

Kami sadar bahwa tak ada manusia yang mampu melawan takdir.
Saat waktu yang telah ditetapkan oleh Nya tiba, maka tak ada satupun yang berdaya menundanya.
Waktu itu pun menjadi misteri bagi diri kita. Tak tahu kapan ia akan tiba menjemput diri kita.
Kontrak hidup di dunia telah ditetapkan oleh Nya seperti saat kita dilahirkan ke dunia.
Hanya Ia sang pemilik waktu yang mengetahuinya.
Manusia hanya mampu menjalankan kehidupannya tanpa diberitahu kapan batas waktu itu menjadi milik kita.

Allah maha Besar..... Hanya Ia yang mengetahui segalanya.
Semua yang ada di dunia ini adalah milik Nya.
Ia yang menciptakan dan Ia pula yang memusnahkan....

Dua tahun menjadi waktu yang terasa singkat.
Rasanya baru kemarin adikku "menyusul" ayah kami yang wafat tahun 2006.
Kejadian yang amat mendadak tentu tak pernah bisa kami lupakan.
Tak ada yang menyangka bahwa ia si bungsu ternyata yang pertama menghadap Nya.
Allah lebih menyayangi dirinya ketimbang kami kakak-kakak Nya....
Ia diberikan kemuliaan untuk tidak melakukan perbuatan tercela kembali di dunia.
Allah lah yang mencukupkan amal ibadah nya pula.

Di antara kami, 6 bersaudara, si bungsu ini yang paling memiliki sifat agamis.
Sejak kecil ia telah dekat dengan nilai-nilai agama.
Ketika beranjak remaja, ketekunannya mempelajari nilai-nilai agama semakin tinggi.
Ia aktif diberbagai kegiatan yang berbau agama.
Perilaku sehari-harinya pun kental dengan kesabaran, ketekunan, dan kerendahan hati.

Keinginan dan motivasinya sangat tinggi.
Ia selalu optimis dalam setiap aktivitas yang ditekuni.
Ia tak pernah menyerah dengan setiap kegagalan yang menerpanya.
Setiap kegagalan yang menghampiri, selalu ia hadapi dengan senyuman.
Ia selalu yakin bahwa kegagalan maupun keberhasilan sudah digariskan oleh Nya.
Itu yang menjadikan semangatnya tak pernah surut.

Senyumnya yang khas senantiasa mengembang meski ia sedang diterpa kemalangan.
Saat melakukan keteledoran dan aku jengkel padanya, ia pun membalas dengan senyum.
Dalam panikku, ia selalu bisa menenangkan diriku.
Kemarahanku yang memuncak sekali pun, ia tanggapi dengan ketenangan yang luar biasa.

Kini senyum itu telah menjadi kenangan.
Senyum khasnya hanya bisa kami saksikan pada foto-foto kenangan.
Yah, kami tak bisa lagi menatap senyum khas itu.
Kami tak bisa lagi mendengarkan ucapan-ucapannya yang tegas dan penuh semangat.
Kami tak bisa lagi melihat kegigihannya mengarungi beratnya beban hidup ini.
Kami tak bisa lagi melihat dirinya yang selalu bermanja saat berada di dekat ibunda kami.
Kami tak bisa lagi meminta bantuannya saat kami bermasalah dengan perangkat komputer.
Kami tak bisa lagi mendengar kembali berbagai motivasi yang selalu ia berikan kepada kami.
Kami tak bisa lagi mendengar kisahnya tentang bagaimana ia memberikan pelatihan motivasi pada suatu tempat.
Dan kami tak bisa lagi mendengar tawanya yang juga sekhas senyumnya.......

Wahai adikku, tenanglah engkau di sana....
Suatu saat nanti kami pun akan menyusulmu ke sana....
Kami akan selalu menjaga apa yang telah engkau berikan kepada kami....
Kami pun akan menjaga dan memastikan anak-anakmu menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang akan selalu mendoakan dirimu....
Kami sisihkan sebagian hati kami untuk selalu mengenang kebaikkanmu...

Yaa Allah yang maha Kuasa dan maha Pemurah...
Terangilah kuburnya....
Ringankahlah siksa kubur baginya...
Terimalah seluruh amal dan ibadahya...
Ampuni segala dosa dan kesalahannya....
Amiin Yaa Robbal 'alamiin.....

Selamat jalan wahai adikku tercinta..............