Monday, September 09, 2013

Tangkuban Perahu 2013

Setelah bulan lalu gagal mencapai Lembang, Bandung akibat kemacetan luar biasa di daerah Subang, akhirnya hari Minggu kemarin (8 September 2013) kami sekeluarga bisa menikmati sejuk dan indahnya tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu.
Saat kami tinggal di Cimahi, kami cukup sering berkunjung ke tempat ini. Saat itu anak kami tertua masih duduk di bangku TK sedangkan adiknya (anak kedua kami) belum genap berumur dua tahun. Tidak hanya bersama keluarga aku mengunjungi tempat ini. Aku dan teman sekantor bahkan pernah ke tempat wisata ini bersama mahasiswa Prodip I Keuangan Balai Cimahi untuk melakukan acara perpisahan.
Setelah kami tidak lagi tinggal di Cimahi karena perpindahan tugas kantor, kami tidak pernah lagi berkunjung bersama-sama ke tempat ini. Dan Alhamdulillah, setelah sekian tahun kemudian dan bahkan si bungsu pun sudah mulai beranjak besar, akhirnya kami berkesempatan mengunjunginya lagi.






Kegembiraan sangat terpancar di wajah anak-anakku. Maklum, mereka hanya mengetahui tempat ini dari informasi-informasi yang mereka terima dan dari foto-foto masa lalu yang tersimpan dengan baik oleh kami. Saat itu tentu saja mereka belum mengerti apa-apa tentang wisata.
Rencana berwisata bersama memang sudah lama kami rencanakan. Sayang, mencari waktu yang pas sangatlah tidak mudah bagi kami, khususnya bagi diriku. Maklum, setiap hari Sabtu dan Minggu, aku lebih banyak menggunakan waktu untuk berolah raga tenis lapangan dan mengistirahatkan tubuh untuk menghilangkan penat akibat bekerja.

Hanya sekitar 2 jam saja kami berada di sana. Waktu paling lama kami gunakan untuk sekedar beristirahat di sebuah warung makan yang ada di tempat wisata tersebut. Pilihan menu sangat terbatas. Kami pun hanya sekedar berbasa-basi membeli beberapa jenis makanan untuk sekedar bisa menumpang beristirahat sekaligus menikmati puncak gunung yang saat itu diselimuti kabut tebal.

Dari Tangkuban Perahu kami meneruskan perjalanan ke area wisata belanja: Cihampelas. Tempat ini sangat terkenal di kota Bandung. Meskipun hanya berupa jalan raya yang tidak terlalu lebar yang di kanan-kirinya berjejer berbagai toko pakaian, tempat ini sangat fenomenal. Memang Cihampelas tidaklah seramai dahulu. Pangsa pasar mereka mulai tergerus oleh banyaknya toko-toko pakaian (biasa disebut dengan Factory Outlet atau FO) yang tumbuh subur bak jamur di kota Kembang ini.
Aku masih ingat, betapa dahulu setiap ada kunjungan rekan kerja dari manapun di luar Bandung, Cihampelas adalah salah satu destinasi yang sangat ingin mereka kunjungi. Di masa lalu Cihampelas sangat terkenal dengan produk-produk jeans murah.
Dengan semakin bertebarannya FO-FO di kota Bandung, pengunjung yang datang ke kota ini semakin mempunyai banyak pilihan tempat berwisata belanja. Ada baiknya juga sich. Bayangkan saja bila wisata jeans ini hanya ada di Cihampelas! Aku yakin jalan ini pastilah tidak akan bisa dilalui kendaraan bermotor karena banyaknya orang yang berlalu-lalang berbelanja.

Dari Cihampelas, kami melanjutkan belanja ke Jalan RE Martadinata. Kali ini yang kuincar adalah toko barang bekas "Old and New". Meski disebut toko barang bekas, sesuai "nama" tokonya, toko ini juga menyediakan barang-barang baru. Hanya saja, sebagian besar barang-barang yang tersedia adalah barang bekas. Bahkan tidak sedikit adalah barang-barang kuno!
Aku pikir, untuk orang-orang yang hobi mengoleksi benda-benda kuno, maka toko ini bisa dijadikan destinasi untuk mencari barang-barang yang diinginkan!