tag:blogger.com,1999:blog-55725203830904415572024-03-13T17:07:13.969+07:00KuwatSlamet - My Notes and DiarySelalu berdoa agar diberikan ke-kuwat-an dan ke-slamet-anKuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.comBlogger174125tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-68686453543495073232014-11-25T05:57:00.000+07:002014-11-25T05:57:41.695+07:00Pekanbaru (again)Jam setengah tujuh malam lewat aku menuruni lift hotel. Saat lift tiba di lantai satu, langkah kakiku langsung mengarah ke lobby. Di lobby hotel yang luas ini terdapat beberapa set sofa yang disediakan bagi pengunjung.<br />
Mataku segera mencari teman-temanku. Sore tadi, selepas bertugas, kami berjanji akan bertemu di lobby ini untuk mencari tempat makan malam.<br />
Setelah menengok ke beberapa sofa yang ada di sana, akhirnya kulihat dua rekan kerjaku ini sedang asyik ngobrol di salah satu sudut.<br />
Segera kutegur mereka untuk memberi kode bahwa aku sudah berada di dekat mereka duduk.<br />
<br />
Mereka berdua segera bangun dari tempat duduk. "Mau makan apa nich?" tanyaku pada mereka."Terserah Bapak. Kami ikut saja."<br />
"Ok, kalo begitu, kita jalan aja dulu ya. Sambil liat-liat kota Pekanbaru di malam hari."<br />
Mereka berdua mengangguk.<br />
<br />
Kami bertiga menuju halaman depan hotel Pangeran, Pekanbaru. Dari sana langkah kami teruskan menuju trotoar kecil yang ada di depan hotel.<br />
Aku sempat menjelaskan sedikit kepada kedua rekanku ini bahwa di sebelah hotel ada warung soto Ambengan dan tak jauh di sebelahnya ada gerai KFC. Aku memang baru sekitar 2 bulan lebih yang lalu ke tempat ini.<br />
Saat kusebut KFC, mbak Nona langsung komentar, "Jangan KFC, Pak. Masa' di sini makannya gituan lagi."<br />
"Hehehe, ya Mbak," jawabku. Saya cuma ngasih tau doank kok kalo di sebelah sana ada KFC, sambil tanganku menunjuk ke sebuah arah.<br />
"Lah, kalo mas Suyono maunya makan apa nich?", tanyaku pada rekanku yang satunya.<br />
"Bebas Pak. Monggo saja. Atau....bagaimana kalau kita jalan dulu ke sana sambil liat-liat Pak."<br />
"Ok, kita jalan dulu ya," jawabku sambil melangkah ke arah kiri hotel.<br />
<br />
Kami bertiga menyusuri trotoar yang sangat kecil yang sama sekali tidak pro pejalan kaki.<br />
Di sisi trotoar adalah sebuah jalan raya dua arah yang ada pembatas jalan di bagian tengah dan padat sekali dengan berbagai kendaraan yang melaju kencang.<br />
Tak lama kulihat di seberang jalan ada sebuah rumah makan. Aku langsung teringat bahwa di kunjunganku yang lalu di kota ini, aku dijamu makan malam oleh tuan rumah di rumah makan tersebut. Rumah makan Serba Sedap!<br />
<br />
"Wah, nanti kita ke sana aja Mas, Mbak." kataku.<br />
"Di sana ada menu ikan khas daerah sini. Ada Patin dan Baung!"<br />
<br />"Boleh, Pak," sahut mereka hampir serempak.<br />
"Ya udah, kita jalan dulu ke arah sana. Nanti kalau nggak ada rumah makan lagi ya terpaksa kita menyeberang jalan ke rumah makan tadi ya," kataku.<br />
<br />
Kami meneruskan langkah kaki sambil ngobrol beberapa hal.<br />
<br />
Setelah beberapa meter kami tidak melihat lagi tanda-tanda rumah makan. Akhirnya, kami putuskan untuk menyeberang jalan dan menuju rumah makan Serba Sedap.<br />
Laju kendaraan yang lewat di jalan raya di depan kami seperti tanpa rem!<br />
Mobil maupun motor melaju kencang. Mungkin mereka merasa seperti sedang berada di jalan toll yang tidak akan ada penyeberang jalan.<br />
Sungguh pengendara yang tidak ramah sama sekali dengan penyeberang jalan!<br />
<br />
Ya, temanku yang lama tinggal di kota ini pernah berseloroh, "di sini nggak ada yang mau nginjek rem, Pak. Mereka cuma bisa nge-gas!"<br />
Ada benarnya juga menurutku.<br />
Untuk bisa menyeberang menuju pembatas jalan yang membagi jalan raya tersebut saja kami butuh waktu cukup lama.<br />
Kami tidak ingin mati konyol. Kami benar-benar menyeberang saat ada space kendaraan yang agak longgar.<br />
Sungguh tidak menyenangkan!<br />
<br />
<br />
<br />Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-54668991121583445272014-10-31T10:51:00.001+07:002014-10-31T10:51:54.631+07:00Selamat Jalan Ibunda Tercinta<table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><tr><td valign="top"><p dir="ltr">Pukul 10.22 wib hape ku berbunyi tanda sebuah sms masuk. Segera kuangkat hape dan kulihat isi pesan tersebut. <br> Aku masih di atas sebuah bus bersama rombongan keluarga besar kami. Posisi kami masih di jalan raya boyolali.<br> Adikku mengirim pesan. Ia mengatakan bahwa ibunda kami baru saja selesai dimakamkan.<br> Ucapan hamdalah segera kupanjatkan sebagai rasa syukur kami karena beliau telah berada di tempat peristirahatannya yang terakhir tanpa halangan berarti. Kemarin sore kami membawanya dengan ambulans dari Sunter, Jakarta menuju kampung halaman di Madiun.</p> <p dir="ltr">Aku dan keluarga yang lain memang tidak bisa menyaksikan pemakaman tersebut. Namun mendengar beliau telah dimakamkan, hatiku sangat lega. <br> Sebagian tanggung jawab kami sebagai anak telah tuntas untuk saat ini. Tugas berikutnya adalah selalu mengirimkan doa untuk beliau dan juga ayahanda serta adik kami.</p> <p dir="ltr">Ibunda kami telah berpulang kemarin pagi. Saat mendapat kabar kepulangannya aku sedang berada di kantor kanwil pajak di bekasi.<br> Aku sedang memberikan materi pelatihan di sana.</p> <p dir="ltr">(To be continued)</p> <p dir="ltr">Di atas bus, 31 Oktober 2014</p> <p dir="ltr"><a href="https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android">Sent from Yahoo Mail on Android</a></p> </td></tr></table>Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-52991233331754092462014-10-17T16:25:00.003+07:002014-10-17T16:26:59.992+07:00Portrait dalam berbagai aktivitasIni adalah kumpulan foto yang aku peroleh dari hasil sercing di gugel.<br />
Lumayan buat nambah koleksi hehehee<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-pK62dGvtnns/VEDfdXV4zXI/AAAAAAAAAts/WbPPq6LAI9o/s1600/Kuwats%2Bdi%2BKPKNL%2BPontianak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-pK62dGvtnns/VEDfdXV4zXI/AAAAAAAAAts/WbPPq6LAI9o/s1600/Kuwats%2Bdi%2BKPKNL%2BPontianak.jpg" height="230" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bersama Kepala KPKNL Pontianak, Bp Samsudin (September 2014)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-VE0qYwcfFKM/VEDfeDSzHWI/AAAAAAAAAt0/-92CggcX-8Y/s1600/Kuwats%2Bdi%2BKPKNL%2BSamarinda.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-VE0qYwcfFKM/VEDfeDSzHWI/AAAAAAAAAt0/-92CggcX-8Y/s1600/Kuwats%2Bdi%2BKPKNL%2BSamarinda.JPG" height="213" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Di KPKNL Samarinda (Oktober 2014)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-aS4pilBshkk/VEDfdKLypOI/AAAAAAAAAto/W9t5KtyASIE/s1600/kuwats%2Bdi%2BKPKNL%2BSemarang.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-aS4pilBshkk/VEDfdKLypOI/AAAAAAAAAto/W9t5KtyASIE/s1600/kuwats%2Bdi%2BKPKNL%2BSemarang.JPG" height="213" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Di KPKNL Semarang bersama Kepala Kanwil dan Kepala KPKNL</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-kEADmv90t9E/VEDfgIHeUeI/AAAAAAAAAuA/nw68Qc9gDgI/s1600/kuwats%2Bdi%2Bmakassar.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-kEADmv90t9E/VEDfgIHeUeI/AAAAAAAAAuA/nw68Qc9gDgI/s1600/kuwats%2Bdi%2Bmakassar.JPG" height="213" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">di KPKNL Makassar (Oktober 2014)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-i3yxaF4Zy1c/VEDfrBstLLI/AAAAAAAAAuI/x8lkb89dg4Y/s1600/kuwats%2Bdi%2Bpembukaan%2BDKK%2BKI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-i3yxaF4Zy1c/VEDfrBstLLI/AAAAAAAAAuI/x8lkb89dg4Y/s1600/kuwats%2Bdi%2Bpembukaan%2BDKK%2BKI.jpg" height="213" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pada pembukaan diklat DKK Kreativitas dan Inovasi (2013)</td></tr>
</tbody></table>
<br />Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-15079240386697732572014-10-17T15:00:00.000+07:002014-10-17T16:15:51.193+07:00Samarinda dan BalikpapanSenin, 6 Oktober 2014, lewat pukul 11 siang pesawat yang kami tumpangi mengangkasa menuju bandara Balikpapan. Kali ini aku bepergian dengan 4 orang teman dari Ditjen Kekayaan Negara. Tiga orang wanita dan satu orang laki-laki.<br />
Sudah cukup lama aku tidak ke Balikpapan. Ada rasa penasaran seperti apakah kota ini kini?<br />
Uniknya, beberapa waktu lalu saat aku akan bertugas ke Sidoarjo, aku membayangkan ingin sekali melihat bandara Balikpapan yang saat itu baru saja diresmikan oleh Presiden SBY. Dan kini, harapan itu terwujud.<br />
Menjelang pukul 2 siang waktu Indonesia bagian tengah, kami mendarat di bandara Sepinggan.<br />
<br />
Kami tidak memerlukan waktu lama untuk menunggu kedatangan bagasi. Sangat berbeda dengan kondisi di bandara Soekarno Hatta. Pengambilan bagasi membutuhkan waktu yang cukup lama dan menyita kesabaran kita.<br />
Di area luar kedatangan sudah menunggu seorang pegawai KPKNL Samarinda yang memang ditugaskan untuk menjemput kami. Namanya mas Adi.<br />
Kami pun segera meluncur menuju Samarinda.<br />
<br />
Perjalanan menuju ibukota Kalimantan Timur ini membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Area yang dilalui berupa jalan lurus yang terkadang berbelok. Sebagian besar kontur tanahnya bergelombang.<br />
Menjelang kota Samarinda ada jalan di tengah hutan yang sangat terkenal, yaitu jalan bukit Soeharto.<br />
Kondisinya mirip-mirip dengan Alas Roban di Jawa Tengah. Bedanya, tidak ada tanjakan terjal. Yang ada hanya jalan berliku dan bergelombang.<br />
<br />
Menjelang Isya kami tiba di Samarinda. Kami langsung menuju kantor KPKNL yang terletak di pinggi jalan utama yang berada di pinggir sungai Mahakam.<br />
Kantor ini tidak terlalu besar. Bangunannya pun terkesan sederhana.<br />
Rupanya gedung kantor ini masih berstatus sewa. Sungguh miris! KPKNL yang salah satu tugas utamanya mengurusi aset-aset pemerintah (Barang Milik Negara atau biasa disingkat BMN) ternyata bangunan kantornya masih menyewa!<br />
<br />
Sebelum menuju hotel, kami makan malam di sebuah rumah makan sea food yang cukup ramai. Namanya rumah makan BEMO. Singkatan dari Bersih, Enak, Murah, dan Oke!<br />
Begitu melihat ada tom yam di daftar menu, aku segera memesannya.<br />
<br />
Kami menginap di sebauh hotel bintang 3: Dragon hotel. Kami menginap di sini karena besok acara in-house training dilaksanakan juga di tempat ini.<br />
Gedung kantor belum memiliki ruang rapat atau aula yang memadai.<br />
<br />
Selasa pagi, setelah sarapan aku segera bersiap menuju ruang meeting. Kupersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan pemberian materi hari ini.<br />
Setelah ku cek semua, ada satu yang kurang bagus dari fasilitas hotel ini, yaitu sound system untuk laptop.<br />
Entah pada bagian mana yang rusak, suara yang dimunculkan dari laptop hanya berupa suara mono.<br />
<br />
Acara berlangsung satu hari penuh. Peserta pelatihan cukup aktif mengikuti setiap sesi yang kami berikan. Kepuasan setelah pemberian materi tentu saja menjadi hal penting bagi diriku.<br />
Kebersamaan satu hari dengan penuh canda tawa membekas di benakku.<br />
Kondisi yang sama selalu aku alami tiap kali aku mengunjungi kantor-kantor seperti ini.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-Rq70N4ID64U/VEDY66t8esI/AAAAAAAAAsg/vmN_zUhGSrQ/s1600/20141007_154205.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Rq70N4ID64U/VEDY66t8esI/AAAAAAAAAsg/vmN_zUhGSrQ/s1600/20141007_154205.jpg" height="112" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebagian karya teman2 KPKNL Samarinda</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-8hemkmsD5Ys/VEDY-yZsHuI/AAAAAAAAAso/TjHfpvhboE0/s1600/20141007_154643.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-8hemkmsD5Ys/VEDY-yZsHuI/AAAAAAAAAso/TjHfpvhboE0/s1600/20141007_154643.jpg" height="200" width="112" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebagian karya teman2 KPKNL Samarinda</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Esok hari, setelah menyempatkan berkeliling kota Samarinda, kami kembali menuju Balikpapan. Kali ini kami dijemput oleh pegawai dari KPKNL Balikpapan yang menyengajakan diri untuk menjemput kami.<br />
Setelah sholat Dhuhur kami meninggalkan kota Samarinda yang panas dan penuh dengan debu.<br />
Kami sempat cukup lama mengantri dalam iringan kendaraan yang akan melintasi jembatan sungai Mahakam.<br />
Jembatan yang lebarnya sekitar 7 meter tersebut membuat setiap kendaraan yang melaju harus rela mengantre. Sepertinya pemda setempat kurang peka dengan kebutuhan jembatan yang lebih besar dan lebih layak mengingat jembatan ini adalah jembatan terdekat yang menghubungkan Samarinda dengan daerah-daerah lain di bagian Selatan, termasuk Balikpapan.<br />
Tak terbayangkan seandainya jembatan ini rubuh. Pastilah ritme lalu lintas barang dan orang akan sangat terganggu.<br />
<br />
Di tengah perjalanan kami menyempatkan diri mampir di peristirahatan di dekat bukit Soeharto. Kabarnya, tempat peristirahatan ini memiliki posisi di tengah-tengah antara Samarinda dan Balikpapan.<br />
Papan plang besar tahu Sumedang terpampang di kedua sisi jalan.<br />
Sore itu cukup banyak kendaraan yang mampir untuk beristirahat dan menikmati semilirnya angin di sana.<br />
<br />
Menjelang magrib kami tiba di Balikpapan. Kami segera menuju hotel Mega Lestari yang memang sudah di booking kan untuk kami.<br />
Jam delapan malam kami dijemput kembali untuk menikmati makan malam dan keramaian kota minyak ini di malam hari.<br />
Suasana jalan raya cukup ramai karena kebetulan malam itu adalah malam rabu gaul. Sebuah istilah yang sudah digunakan di kota ini cukup lama. Sebuah istilah untuk menyamakan dengan malam minggu sebagai malam berkumpulnya kaum muda mudi.<br />
<br />
Malam ini aku sulit tertidur. Padahal sekujur badanku terasa sangat lelah.<br />
Untuk mencari kantuk, kupaksakan menonton sebuah acara TV yang isinya menjemukan.<br />
Tak lama kemudian aku pun terlelap dalam mimpi.<br />
<br />
Esok paginya, sebuah dering telpon dari hape membuatku terperanjat bangun!<br />
Saat melihat angka jam pada hape tersebut aku segera melompat dari tempat tidur dan segera menuju kamar mandi.<br />
Ya, aku kesiangan! Kedua telingaku tertutup oleh jin-jin yang membuatku kehilangan untuk menunaikan sholat subuh. Hiks.<br />
Aku bergegas menyikat gigi, mandi, berpakaian, dan merapikan pakaian untuk dimasukkan dalam koper.<br />
Semua kulakukan dengan segera!<br />
<br />
Dengan kondisi yang masih menahan kantuk, aku segera mengurus check out dan bergabung dengan teman-teman ku yang sudah menunggu ku cukup lama.<br />
Tanpa sarapan pagi, aku dan teman-teman segera meluncur menuju kantor KPKNL Balikpapan yang letaknya tidak terlalu jauh dari hotel.<br />
<br />
Seharian aku memberikan materi yang sama dengan materi yang kuberikan pada teman-teman di Samarinda.<br />
"Sentuhan" saja yang kubedakan. Karena "sentuhan" sangat bergantung pada atmosfir yang ada di masing-masing kantor.<br />
Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Meskipun saat di siang hari, bingkai kacamata ku patah.<br />
Di sesi siang hingga sore pandanganku kabur untuk melihat jarak yang hanya 2-3 meter saja.<br />
Tanpa mengurangi semangatku, aku tetap melakukan semuanya secara normal. Seolah-olah aku bisa melihat mereka dengan baik hehehe...<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-QzC6h24hlLU/VEDZwxDjcTI/AAAAAAAAAs0/xiQXzzPzFvs/s1600/20141009_152744.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-QzC6h24hlLU/VEDZwxDjcTI/AAAAAAAAAs0/xiQXzzPzFvs/s1600/20141009_152744.jpg" height="200" width="112" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebagian karya teman2 KPKNL Balikpapan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-wn-oK2uhCu8/VEDZyGwytlI/AAAAAAAAAs8/RhCaQ52QbmY/s1600/20141009_152959.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-wn-oK2uhCu8/VEDZyGwytlI/AAAAAAAAAs8/RhCaQ52QbmY/s1600/20141009_152959.jpg" height="200" width="112" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebagian karya teman2 KPKNL Balikpapan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sore hari aku dijemput seorang sahabat baikku yang sudah 3 tahun bertugas di Balikpapan. Ia temanku saat SMA dan juga kuliah. Saat siang tadi aku telpon bahwa aku sedang berada di Balikpapan, ia segera merespon untuk menjemputku.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-MOqlkEnFar0/VEDXtR9ZURI/AAAAAAAAAsU/m5w2bOW6360/s1600/20141009_191006.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-MOqlkEnFar0/VEDXtR9ZURI/AAAAAAAAAsU/m5w2bOW6360/s1600/20141009_191006.jpg" height="320" width="180" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bersama sahabatku, Wignyo Purwodo</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Pertemuan kami tidak bisa berlangsung lama. Karena malam ini aku harus kembali ke Jakarta.<br />
Aku hanya sempat memintanya mengantarku ke sebuah optik untuk memasang kontak lens agar pandanganku tidak kabur.<br />
Ini adalah pertama kalinya aku memakai kontak lens. Ribet dan terasa mengganjal di kelopak mata.<br />
Setelah mampir sejenak di sebuah rumah makan yang menjual kepiting dengan berbagai olahan rasa, kami segera menuju bandara yang kini nampak megah.Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-15653169546055012302014-09-23T17:25:00.001+07:002014-10-17T15:59:33.477+07:00Sidoarjo: LDP dan Hotel UtamiIni kisah minggu lalu yang tidak sempat saya tulis.<br />
Kenapa nggak bisa ditulis? Pertama, akses internet di hotel tempatku menginap nggak asik banget. Kedua, penyakit lazim yaitu malas!<br />
Minggu lalu aku mendapat penugasan kembali untuk memberikan materi pada sebuah pelatihan. Kali ini sasarannya adalah rekan-rekan dari Ditjen Pajak di lingkungan Kanwil Jawa Timur II.<br />
Pelatihan yang bertajuk Leadership Develpoment Progam (LDP) ini adalah pelatihan ke-4 yang aku kunjungi. Daerah sebelumnya adalah Medan, Bandung, dan Pekanbaru.<br />
Pemateri memang bukan aku seorang diri. Banyak pemateri yang handal yang dimiliki oleh unit tempatku bekerja.<br />
Di pelatihan kali ini pun aku tidak seorang diri. Selain didampingi oleh seorang asisten (rekan kerja), aku sebenarnya hanya mendampingi atasanku yang memberikan materi pada hari pertama. Hari kedua dan ketiga sepenuhnya aku yang mengisinya.<br />
<br />
Pelatihan tersebut berjalan lancar. Pesimisme yang awalnya ada di sebagian diri peserta berubah menjadi sebuah optimisme. Wajah yang semula terlihat enggan, berakhir dengan wajah bersemangat nan ceria.<br />
Puas rasanya bisa memberikan sharing pengalaman dan pengetahuan bersama mereka!<br />
<br />
Selama Sidoarjo aku menginap di sebuah hotel yang berjarak kurang lebih 1 km dari lokasi pelatihan. Nama hotel itu adalah Hotel Utami.<br />
Saat melihat struktur bangunan yang besar dan kokoh aku tersenyum lega karena aku pikir akan bisa menikmati suasana istirahat yang nyaman. Apalagi setelah mengetahui rate kamar yang terbilang cukup mahal.<br />
<br />
Sayangnya, apa yang kupikirkan tidak terjadi sama sekali. Suasana hotel tidak sesuai dengan yang kubayangkan. Saat memasuki kamar kelas eksekutif, pencahayaan kamar kurang. Kesan redup di dalam kamar nampak terasa. Saat ku buka gorden jendela, yang nampak adalah tembok! Tak ada pemandangan sama sekali!<br />
Aku semakin kecewa ketika akhirnya mengetahui bahwa di ruangan itu sinyal hape sangat lemah. Bahkan kadang cenderung timbul tenggelam!<br />
<br />
Aku segera menuju lobbi. Kutanyakan kepada petugas di sana apakah ada wifi di dalam kamar. Kupikir kalau ada wifi, hape ku akan tetap dapat difungsikan.<br />
Jawaban petugas resepsionis membuatku semakin kecewa. Mereka mengatakan bahwa wifi hanya ada di sekitar lobi!<br />
Huff..... di era digital seperti ini ternyata masih ada hotel yang tidak memiliki wifi di kamar pengunjung! Menyedihkan!<br />
Hotel ini kalah dengan hotel di Singkawang, Kalimantan Barat, gerutuku!<br />
Singkawang yang hanya sebuah kota kecil dan berada di ujung barat Kalimantan Barat saja masih mampu menyediakan wifi di kamar. Kok ini sebuah hotel yang dekat dengan bandara Juanda malah nggak punya wifi??!!!<br />
<br />
Tiga malam berada di hotel tersebut benar-benar membuat mood ku hilang. Tak ada gairah sama sekali.<br />
Bila malam datang, waktu kuhabiskan dengan membuka laptop di area restoran yang berdekatan dengan lobi hotel sambil menyantap menu makanan yang seadanya.<br />
Ingin keluar hotel, percuma! Tak ada tempat makan representatif yang ada di dekat hotel. Lokasinya benar-benar tidak strategis bila kita ingin menikmati malam dengan berjalan kaki di sekitar hotel!Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-55820576364898562772014-09-10T06:19:00.000+07:002014-10-17T16:18:02.178+07:00Singkawang, Singgah Kawin Pulang..... ^^Saat aku ditawari memberikan materi In-House Training (IHT) untuk teman-teman di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Singkawang hatiku langsung ke pincut. Aku segera melihat jadwal kegiatanku di kantor pada minggu kedua. Alhamdulillah, kegiatanku di minggu itu bisa di <i>handle</i> oleh kawan-kawan di kantorku. Jadilah aku segera mengiyakan tentang tawaran tersebut. Tentu saja dengan catatan: diizinkan oleh pimpinanku!<br />
Kata Singkawang adalah sebuah kata yang tidak asing bagiku. Sering sekali mendengarnya tapi belum sekalipun aku kunjungi. Dalam benakku kota ini terkenal dengan "ke-cainis-an" nya. Seolah-olah, Singkawang identik dengan keturunan Tiongkok. Ternyata aku keliru! Karena faktanya, di kota ini ada 3 suku mayoritas yang bermukim, yaitu Tiongkok, Dayak, dan Melayu! Sisanya adalah pendatang yang umumnya adalah suku Jawa.<br />
<br />
Perjalanan dari Pontianak ke Singkawang dilakukan via darat. Aku dan kedua teman dari Ditjen Kekayaan Negara dijemput oleh 3 orang rekan dari KPKNL Singkawang. Pertanyaan pertama yang langsung kami ajukan adalah "berapa lama menuju Singkawang?" Sebuah pertanyaan standar bagi mereka yang belum pernah melakukannya.Salah seorang penjemput menjawab bahwa perjalanan yang ditempuh akan memakan waktu sekitar 3-4 jam. Tergantung kecepatan mobil yang dibawa.<br />
<br />
Jalan menuju Singkawang, kota yang berada di Barat Laut Pontianak, lumayan bagus menurutku. Jalanan aspal sangat mulus meski kadang bergelombang.<br />
Kami sempat makan siang di Mempawah, kota kecil yang berada di tengah-tengah antara Pontianak - Singkawang.<br />
<br />
Saat tiba di Singkawang, tidak ada keramaian yang nampak di sisi kiri dan kanan jalan. Seperti yang kuduga, kota ini sangat kecil. Bila dibandingkan dengan kota di pulau Jawa, maka kota ini mungkin setara dengan sebuah kecamatan!<br />
Inilah Indonesiaku....meski kota ini terkenal dan sudah berusia lama namun pembangunan tetap saja tidak tersentuh oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Kesenjangan pembangunan antara pulau Jawa dengan pulau luar Jawa sangat kentara!<br />
Aku jadi teringat kota Sumbawa di Nusa Tenggara yang aku kunjungi tahun lalu. Nah, kurang lebih tingkat keramaiannya hampir sama.<br />
<br />
Kota tua ini memang meninggalkan beberapa bangunan-bangunan tua ala Tiongkok di beberapa sudut kota. Meski mayoritas penduduk adalah keturuan Tionghoa namun bangunan masjid yang cukup besar juga ada di sini. Itu karena penduduk lain yang juga mayoritas bermukim di sini adalah suku Melayu.<br />
<br />
Kota ini terlihat sangat tenang. Temanku yang sudah cukup lama penempatan tugas di sini memang mengatakan bahwa kota Singkawang termasuk kota yang sangat aman. Hampir tidak pernah ada kerusuhan di kota ini. Bahkan premanisme pun hampir tidak ada. Mereka jarang mendengar adanya tindakan kriminal di kota ini.<br />
Saat singgah di beberapa tempat, aku bisa merasakan suasana tersebut. Meski banyak sekali orang yang nongkrong di tepi jalan untuk ber-kongkow sambil menikmati beberapa jenis minuman ringan, mereka seperti acuh dengan keadaan di sekelilingnya. Tatapan mereka sama sekali tidak memancarkan tatapan kecurigaan pada setiap orang yang datang. Bahkan di setiap tempat makan yang kami kunjungi, layanan yang diberikan sangat ramah.Sungguh mengesankan!<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-_1VqThDT7k0/VEDbJM32DDI/AAAAAAAAAtQ/2c0OEtA4R6g/s1600/20140908_221912.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-_1VqThDT7k0/VEDbJM32DDI/AAAAAAAAAtQ/2c0OEtA4R6g/s1600/20140908_221912.jpg" height="112" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Di depan Klenteng, bersama teman2 KPKNL Singkawang</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-x_zZ4x6HY3s/VEDbFMppMbI/AAAAAAAAAtI/hnBaQRj1fPc/s1600/20140910_104131.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-x_zZ4x6HY3s/VEDbFMppMbI/AAAAAAAAAtI/hnBaQRj1fPc/s1600/20140910_104131.jpg" height="112" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Di sebuah pantai di Singkawang</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Selama di Singkawang, kami menginap di sebuah hotel yang cukup besar dan nyaman. Hotel Dangau namanya. Sebuah hotel yang cukup luas. Memiliki beberapa fasilitas diantaranya kolam renang dengan papan perosotan melingkar menghiasi di bagian tengah. Kamarnya pun cukup besar dan bersih. Fasilitas lainnya berupa tempat karaoke, bilyar, dan sebagainya tidak sempat aku hampiri.<br />
<br />
Ada jenis ikan yang baru pertama kali aku dengar dan aku santap saat kami makan malam di sebuah rumah makan sederhana yang menjual ikan bakar, yaitu Ikan Singapur! Dagingnya sangat lembut dan gurih. Namun kita harus berhati-hati saat mengambil dagingnya dengan tangan. Duri besar yang cukup tajam bisa menusuk jari kita bila kita terlalu bersemangat mengambil daging tersebut.<br />
<br />
Tentang kata Singkawang sendiri seorang temanku dari KPKNL mengatakan singkawang adalah singkatan dari Singgah Kawin dan Pulang! hahahhaa... Entah apa maksud dari kata tersebut....<br />
Sekitar 40 kilometer dari kota ini ada sebuah kota kecil lainnya yaitu Sintete. Ada kantor bea cukai di sana. Sang kepala kantor yang sempat menemani kami makan malam mengatakan Sintete adalah singkatan dari Singgah Terus Termenung......! Kalau kata yang ini maksudnya adalah kota yang cocok untuk termenung karena lokasinya yang cukup terpencil dan relatif sepi.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-sF8imjJdP2E/VEDeqrXEO7I/AAAAAAAAAtc/ew5YxKCIlJs/s1600/Karya%2BKPKNL%2BSingkawang.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-sF8imjJdP2E/VEDeqrXEO7I/AAAAAAAAAtc/ew5YxKCIlJs/s1600/Karya%2BKPKNL%2BSingkawang.JPG" height="320" width="213" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah sebuah karya pegawai KPKNL Singkawang dalam IHT</td></tr>
</tbody></table>
Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-5855195890913356472014-08-28T06:54:00.001+07:002014-09-01T09:55:48.666+07:00Tiga hari yang menyenangkan di Pekanbaru, RiauHampir setahun yang lalu aku menginjakkan kaki di kota Pekanbaru.<br />
Ada sebuah tugas yang harus aku laksanakan di kota ini.<br />
Bersama atasanku, kami akan memberikan materi pelatihan pada pejabat eselon 4 Kanwil Ditjen Pajak Riau dan Kepulauan Riau.<br />
Semula, acara ini akan diselenggarakan di Batam. Entah mengapa dipindahkan ke kota Pekanbaru.<br />
Surat tugas ke Batam sudah kuterima 2 minggu lalu. Dan seminggu lalu aku sudah memesan tiket pulang pergi. Kupesan jauh-jauh hari sebelumnya karena minggu lalu aku juga harus melaksanakan tugas ke Cimahi dan dilanjutkan ke Puncak, Bogor di hari sabtu dan minggu.<br />
Perubahan tiket aku lakukan hanya beberapa menit setelah mendapat kabar bahwa pelaksanaan kegiatan dipindahkan ke kota Pekanbaru. Saat itu, hari Jumat sore, dengan diantar seorang rekan, aku bersepeda motor menembus kepadatan jalan antara kota Cimahi dan Bandung. Teman pengendara membawa motornya melaju kencang dan meliuk-liuk demi mengejar waktu tutup kantor perwakilan garuda di kota kembang itu.<br />
<br />
Pekanbaru masih tampak sama dengan setahun lalu yang kulihat. Tidak banyak perubahan. Kota ini tidak terlalu luas namun dihiasi bangunan-bangunan kantor yang apik. Bangunan milik pemerintah daerah dibuat dengan mode futuristik. Salah satu bangunan yang membuatku berdecak kagum adalah perpustakaan yang tepat berdiri di depan kantor wilayah Ditjen Pajak.<br />
Atap bangunan tersebut menyerupai papan seluncur. Pokoknya keren banget dech!<br />
<br />
Tiba di Pekanbaru aku langsung meluncur di kanwil DJP diantar rekanku yang bertugas di kota ini. Aku langsung bergabung dengan atasanku yang sedang memberikan materi training siang itu.<br />
Ruangan yang cukup besar membuatku nyaman. Dengan ruang yang luas seperti ini, aku bisa melakukan banyak hal untuk kegiatan dua hari esok.<br />
Sayangnya ruang aula ini berada di lantai 4 dan lift di gedung tersebut sedang tidak berfungsi. Cukup melelahkan untuk menapaki anak tangga yang membawa kita ke aula tersebut.<br />
<br />
Aku diinapkan oleh teman-teman pajak di hotel Pangeran di Jalan Sudirman nomor 371-373. Sebuah hotel bintang empat. Bangunannya cukup megah dan kamarnya pun cukup nyaman. Sayang aku tidak bisa menikmati fasiltas yang ada di hotel ini, khususnya kolam renang karena kepadatan waktu yan kupunya.<br />
Menjelang malam aku dan temanku yang akan membantu sebagai asisten selama pelaksanaan training dijamu oleh dua orang rekan dari kanwil Pajak, yaitu Pak Dayat dan Pak Dadang. Keduanya adalah pejabat eselon 3 dan eselon 4.<br />
Sebuah rumah makan bernama Serba Sedap menyajikan beberapa makanan khas Pekanbaru. Diantaranya adalah ikan baung dan daging rendang. Sungguh hidangan yang nikmat!<br />
<br />
Selepas makan malam aku tidak langsung menuju ke peraduan. Aku harus mendesain kembali slide-slide yang kumiliki untuk aku sesuaikan dengan bahan paparan yang sudah diberikan atasanku satu hari tadi.<br />
Aku memang bertugas meneruskan materi yang telah diberikan oleh atasanku tersebut.<br />
Penyesuaian slide cukup memakan waktu. Aku baru bisa menuju tempat tidur selepas pukul 12 malam.<br />
<br />
Esoknya aku bertemu dengan para peserta pelatihan. Seperti di training-training sebelumnya yang aku lakukan, aku selalu menyapa mereka dengan teriakan "Selamat Pagi" yang khas! Aku melakukannya teriakan khas tersebut bila jumlah peserta cukup banyak. Bila peserta kurang dari 15 orang, aku menyapa dengan cara yang "normal".<br />
Suasana ruang training pagi itu langsung menyuguhkan antusiasme semangat peserta pelatihan begitu aku paparkan mengapa mereka harus mempelajari materi yang akan aku bawakan.<br />
Hal ini tentu saja menumbuhkan energi positif pada diriku. Semangatku semakin tinggi dan bergairah!<br />
Alhamdulillah suasana seperti ini tetap berlangsung hingga keesokkan harinya!<br />
<br />
Malamnya, seorang teman lama datang menjemputku untuk mengajak makan malam. Ia adalah sahabatku saat kuliah di STAN dulu. Sejak kami lulus di tahun 1992 kami belum pernah bertemu dengan bertatap muka langsung. Ya, sudah 22 tahun kami tidak bertemu.<br />
Malam itu aku sengaja meluangkan waktu untuk bertemu dengan sahabat ku ini. Dan, untuk itu, aku harus meminta izin kepada teman-teman pajak yang sedianya juga akan menjamu diriku. Demikian pula aku harus meminta maaf kepada teman-teman balai diklat yang sore itu juga mengirimkan sms untuk mengundang makan malam.<br />
<br />
Sahabat lamaku ini bernama Slamat. Agak mirip dengan namaku hehehe.<br />
Ia sudah 8 tahun bertugas di BPKP Riau. Sebelumnya, ia sudah beberapa kali pindah tugas di beberapa kota.<br />
Malam itu, dengan ditemani sang anak, kami meluncur menuju sebuah warung yang menyediakan menu khusus: sate daging rusa!<br />
Waow, aku belum pernah menyantapnya sebelumnya!<br />
<br />
Rasa daging rusa ternyata cukup manis. Sangat berbeda dengan daging-daging yang biasa menjadi santapan manusia seperti daging sapi, daging ayam, dan daging kambing.<br />
Tetapi, karena ini adalah pertama kali aku merasakannya, semua hidanganya yang ada di hadapanku berupa sate dan sop ludes kulahap!<br />
Setelah makan malam, obrolan kami teruskan di lobi hotel Pangeran. Cukup lama kami berdua membicarakan banyak hal. Termasuk potensi-potensi diri yang bisa kami kembangkan hehehe.<br />
<br />
Training hari kedua semakin menggairahkan diriku dan peserta. Sebagian peserta cukup antusias mengikuti sesi-sesi pelatihan. Dahsyatnya teman-teman pelaksana yang menjadi role player menjadikan suasana kelas semakin meriah dan bergairah.<br />
Meskipun, mungkin, tidak semua peserta dapat merasakan manfaat dari sesi pelatihan ini namun aku yakin bahwa sebagian besar pengetahuan yang kami sampaikan telah memberikan bekal bagi mereka untuk menghadapi asesmen di masa yang akan datang.<br />
<br />
Malam hari, teman-teman Balai Diklat Keuangan menjemput kami dari lobi hotel. Kami dijamu dengan hidangan seafood yang dilanjutkan dengan makan durian......... Waooow nikmat....!!<br />
<br />
Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-35203498384747936872014-08-06T08:04:00.001+07:002014-10-17T16:14:48.988+07:008 Tahun Yang LaluMalam itu aku sulit tidur. Perasaanku sangat gelisah. Entah ada firasat apa. Yang pasti, setelah kelopak mataku tidak mau terpejam meskipun sudah kupaksakan berkali-kali, akhirnya kukatakan pada istriku bahwa aku akan mencoba tidur di atas sofa di ruang tamu.Istriku pun mengizinkan. Ia tahu bahwa aku memang sedang gundah.<br />
Jarum jam menunjukkan pukul 1 dini hari. Hari ini, Minggu, 6 Agustus 2006 menjadi hari yang berat dalam hidupku. Sabtu pagi aku masih mengajar pada sebuah diklat di Gadog, Bogor. Aku tidak bisa menuntaskan tugasku sebagai fasilitator hingga sore hari. Penyebabnya adalah kabar yang kuterima dari kakakku via sms berkali-kali yang tak kunjung kujawab. Memang, saat mengajar aku selalu menonaktifkan hape.<br />
Saat <i>coffee break</i> barulah aku bisa membaca sms yang masuk dalam hapeku ataupun melihat apakah ada yang <i>misscall</i> atau tidak.<br />
Aku sungguh terkejut mendengar penjelasan kakakku dari ujung telepon sana. Kakak keduaku mengabarkan bahwa pagi tadi ayah kami tiba-tiba muntah-muntah. Ia mengabarkan pula bahwa ayah kami saat ini sedang berada di UGD RS Husada Jakarta. <br />
Mendengar kabar tentang kondisi ayah kami tersebut sontak aku lemas. Aku pun segera mengakhiri sesi materiku dengan memberikan tugas kepada peserta diklat dan bergegas menuju Jakarta. <br />
<br />
Kondisi beliau kembali <i>drop</i>, begitu pikirku. Beberapa bulan lalu ayahku baru saja pulang dari opname selama hampir 2 minggu di sebuah rumah sakit di bilangan Sunter, Jakarta. Penyebabnya menurut dokter adalah adanya luka pada lambung yang menyebabkan ia kekurangan darah. Sekitar 3 kantong darah, kalau aku tak salah ingat, diinfuskan ke dalam tubuh ayahku.<br />
Selama ini beliau jarang sekali sakit. Meski usianya sudah berkepala tujuh namun fisik beliau masih sangat kuat. Tiap pagi beliau bahkan rutin melakukan lari pagi. Jarak yang ditempuh antara 2-5 km. Bahkan terkadang lebih dari jarak itu.<br />
<br />
Aku masih ingat saat-saat beliau masih segar bugar sebelumnya akhirnya jatuh sakit. Pagi itu kami berdua mengunjungi kerabat yang meninggal dunia. Almarhum adalah sahabat baik ayah kami karena memang berasal dari kampung halaman yang sama di Jawa Timur.<br />
Sekembali ke rumah dari melayat tersebut ayahku berkata dengan tatapan seperti memohon, "Wat, bapak mau ikut mengantar jenazah." Aku lantas mengiyakan keinginan ayahku. Karena aku tahu seperti apa kedekatan ayahku dengan temannnya tersebut. Aku hanya berpesan agar ayahku berhati-hati selama dalam perjalanan.<br />
<br />
Beberapa hari kemudian aku dikejutkan kabar sakitnya ayahku di kampung halamannya. Yang memberi kabar adalah keluarga istriku yang tinggal tak jauh dari kampung halaman ayahku. Aku segera minta kepada bapak mertuaku agar ayahku di bawa ke rumah sakit. Permintaan ini tidak terpenuhi. Alasannya kondisinya sudah semakin baik dan sudah didatangkan dokter puskesmas terdekat.<br />
Aku pun akhirnya meminta agar ayahku beristirahat cukup di sana, sebelum kembali ke Jakarta.<br />
Karena kesibukan kantor aku tidak bisa menjemput ayahku.<br />
<br />
Satu minggu sejak ayahku jatuh sakit tersebut, beliau memaksakan diri untuk kembali ke Jakarta. Aku meminta kepada bapak mertuaku untuk mengantarkannya ke Jakarta.<br />
Yang bisa kulakukan adalah meminjam mobil kantor dan menjemput mereka berdua di stasiun Pasar Senen.<br />
<br />
Aku melihat hal yang berbeda pada diri ayahku saat kulihat beliau turun dari gerbong kereta api. Dengan dipapah bapak mertuaku, ayahku berjalan perlahan. Wajahnya sayu sebagaimana orang yang memang sedang sakit. Baru kali ini aku melihat beliau seperti itu. Hari-hari sebelumnya, beliau selalu tampak bugar.<br />
<br />
Ayahku bercerita bahwa penyebab kondisinya <i>drop</i> adalah karena selama dalam perjalanan mengantar jenazah, beliau berada dalam mobil rombongan yang kaca jendelanya dibuka sepanjang perjalanan. Posisi beliau berada di bagian belakang. Otomatis, terpaan angin malam yang masuk melalui jendela cukup keras.<br />
Ayahku memang tidak tahan dengan angin. Beliau bahkan selalu menghindar dari posisinya bila ada anak atau cucunya yang menyalakan kipas angin. Hal yang sama dilakukan oleh Ibu kami. Mereka berdua memang lebih suka kepanasan daripada harus berangin-angin dengan kipas angin.<br />
<br />
"Sampai di kampung, badan bapak sakit semua, Wat. Lemes", begitu ujar ayahku. Bahkan beliau bercerita bahwa ia tidak sanggup untuk mengantar jenazah hingga ke pemakaman karena kondisi tubuhnya yang mulai meriang.<br />
Keesokkan harinya beliau menginap di rumah keluarga ibu kami. Jaraknya sekitar 5 kilometer dari kampung ayah. Kondisinya masih belum sehat. Dan malam itu musibah pun menimpa ayah kami.<br />
Beliau menuturkan bahwa malam itu ia berniat menuju ke kamar mandi yang berada di samping kanan halaman depan rumah. Ya, di kampung kami kamar mandi memang berada terpisah dengan rumah induk.<br />
Saat baru beberapa langkah ayahku merasa pusing dan lemas. Baru saja ia melangkah keluar dari pintu rumah tiba-tiba pandangan beliau kabur. Setelah itu beliau tidak ingat apa-apa.<br />
<br />
Saudara kami yang malam itu tinggal bersama ayah kamu mengutarakan bahwa ayah kami tiba-tiba pingsan dan ambruk. Sontak hal ini membuat geger anggota keluarga yang lain.<br />
<br />
Setiba di Jakarta, kondisi ayah ku tak kunjung membaik. Beberapa kali kubujuk untuk memeriksakan diri ke rumah sakit selalu beliau tolak. Sampai akhirnya, beliau sendiri yang meminta aku untuk memeriksakan diri ke rumah sakit untuk minta "disiram". Ini adalah istilah yang beliau pakai untuk pemberian infus pada tubuh seseorang.<br />
Saat kubawa ke rumah sakit terdekat dari rumah, dokter UGD menyarankan agar ayahku di opname karena beberapa alasan. Dan akhirnya beliau pun berada di sana selama 2 minggu.<br />
<br />
Sepulang dari rumah sakit, ayahku menunjukkan tanda-tanda pulih. Beliau sudah bisa bercanda dan bahkan sering mengajak aku untuk makan bareng bersamanya. Khususnya bila kakak atau ibuku membuatkan semur ceker ayam.<br />
Berangsur-angsur ayahku sudah sehat. Namun kami, anak-anaknya, masih melarang beliau untuk tidak berlari pagi terlebih dahulu meskipun beliau sudah merasa sanggup. Untuk menghilangkan kejenuhan, beliau melakukan aktivitas jalan kaki di pagi hari namun tetap tidak jauh dari rumah.<br />
<br />
Tak sampai 5 bulan kondisi kesehatan ayah ku menurun kembali. Kali ini beliau mengeluhkan gusinya yang membengkak. Saat ku ajak untuk ke dokter, kembali ia menolak. Akhirnya, kubelikan beliau obat penghilang rasa nyeri pada gusi.<br />
Beberapa hari kemudian, saat aku sedang mengajar pada sebuah diklat di Gadog, Bogor, ayahku masuk ruang gawat darurat kembali....<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Karena malam itu tak kunjung bisa tertidur, aku pun hanya merenung dan berdoa untuk kesembuhan ayahku. Namun entah mengapa, ada perasaan tidak enak menyelimuti diriku mala itu. Bayangan wajah ayahku yang sedang akan tertidur saat aku menjenguknya beberapa jam lalu selalu melintas dalam pikiranku.<br />
Ada perasaaan menyesal yang amat sangat. Karena saat aku berkunjung, ibuku mencoba membangunkan ayahku yang sedang akan tidur untuk memberi tahu bahwa aku telah datang membesuk. Aku berkata pelan pada ibuku, "Biar aja Bu. Bapak kayaknya mau istirahat. Jangan diganggu." <br />
Ayahku sempat membuka kelopak matanya sedikit. Memandangku sebentar dan kemudian tidur kembali.<br />
Ibuku bercerita bahwa tadi siang banyak kerabat yang membesuk. Dan ayahku bisa bercengkrama dengan kerabat seolah dalam keadaan sehat. Mendengar hal ini perasaan ku sedikit lega. Aku akan mengunjungi beliau lagi esok pagi.<br />
<br />
Lama rasanya menantikan saat subuh tiba. Begitu adzan berkumandang dari mushola di dekat rumah kami, aku segera mengambil wudhu dan menunaikan sholat subuh di rumah. Rasanya, itu adalah sholat ter-khusyuk yang pernah kulakukan.<br />
Selesai sholat dipanjatkan doa kepada Ya Robbi untuk kesembuhan ayahku. Dalam doa pun kunyatakan untuk memberikan yang terbaik bagi ayahku...<br />
<br />
Menjelang pukul 6 pagi aku bersiap menuju rumah sakit Husada. Di tengah perjalanan, hape ku bunyi dan bergetar beberapa kali. Karena aku sedang mengendari motor maka hape tidak bisa kuangkat.<br />
Setelah memarkirkan sepeda motor, sambil berjalan menuju pintu masuk rumah sakit kubuka hapeku. Ada beberapa misscall dari kakakku dan sebuah sms. Saat kubuka sms, kontan kakiku terasa lemas. Isi sms mengabarkan bahwa ayahku telah berpulang pada pukul 5 pagi.... Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.....<br />
<br />
Tubuhku ku sandarkan pada dinding tembok di sebelah pintu masuk rumah sakit. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Air mata masih dapat kutahan. Ini rupanya jawaban akan doa ku subuh tadi. Begitu rintihku.<br />
Segera aku tersadar bahwa adikku yang sedang dalam perjalanaan bersepeda di pulau Flores perlu aku kabari segera. Kemarin ia aku kabari bahwa ayah kami masuk rumah sakit. Ia marah seolah-olah kami seperti tidak mengurusnya. Saat itu ia mengabarkan baru saja tiba di Larantuka. Ia berjanji akan mempercepat perjalanannya.<br />
<br />
Aku agak khawatir tidak dapat menghubungi adikku karena masalah sinyal hape. Alhamdulillah setelah beberapa kali kuhubungi akhirnya ia mengangkat panggilan telponku. Saat kukabari kabar duka tersebut, kudengar adikku berteriak di seberang sana. Ia marah sekaligus menangis.<br />
Aku hanya bilang padanya agar entah bagaimana caranya ia bisa menuju ke pulau Jawa dalam waktu segera. Tanpa pikir panjang, saat ia bertanya akan dimakamkan di mana ayah kami, spontan aku menjawab akan aku bawa ke kampung halaman beliau.<br />
<br />
Delapan tahun lalu, Minggu, 6 Agustus 2008 menjadi catatan kelabu bagi diriku dan juga keluarga kami. Ayahanda tercinta berpulang ke Sang Pencipta. Belum banyak yang bisa kuberikan pada dirinya. Bahkan kesuksesanku di pekerjaan yang kutekuni tidak sempat beliau lihat.<br />
<br />
Semoga engkau tenang di sana wahai Ayahanda nan luar biasa....<br />
Hanya doa yang dapat kami panjatkan di setiap akhir sholat ku....<br />
Kenangan akan dirimu yang luar biasa tak pernah terhapus dari ingatan kami....<br />
<br />
Tangerang Selatan, 6 Agustus 2014Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-56100799383816104022014-07-24T08:05:00.000+07:002014-07-24T12:59:47.637+07:0099 Pesan Nabi Muhammad SAW (Bagian 1)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-LllAaPKonFc/U9B5FDkFoHI/AAAAAAAAAr4/fRNiBdURIPQ/s1600/IMG_20140724_093210.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-LllAaPKonFc/U9B5FDkFoHI/AAAAAAAAAr4/fRNiBdURIPQ/s1600/IMG_20140724_093210.jpg" height="200" width="136" /></a></div>
<br />
Dikutip dari buku komik dengan judul yang sama karangan vbi_djenggotten<br />
<ol>
<li>Rasullullah SAW telah memperingatkan kita yang berada di akhir zaman ini. Dalam salah satu sabdanya: "<i>Hampir terjadi keadaan yang mana umat-umat lain akan mengerumuni kalian bagai orang-orang yang makan mengerumuni makanannya</i>". Salah seorang sahabat berkata, "<i>Apakah karena sedikit kami ketika itu?</i>" Nabi berkata, " <i>Bahkan pada saat itu kalian banyak jumlahnya, tetapi kalian bagai ghutsa'</i> (buih kotor yang terbawa air saat banjir). <i>Pasti Allah akan cabut rasa segan yang ada dalam dada-dada musuh kalian kemudian Allah campakkan kepada kalian rasa wahn</i>." Kata para sahabat, "<i>Wahai Rasullullah, apa wahn itu?" Beliau bersabda, "Cinta dunia dan takut mati</i>." (HR Abu Daud, Ahmad)</li>
<li>"<i>Siapakah yang kalian anggap perkasa?</i>" Kami menjawab, "<i>Orang-orang yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun</i>." Nabi SAW bersabda, "<i>Bukan itu, tetapi orang-orang yang dapat mengendalikan dirinya pada saat marah</i>." (HR Muslim)</li>
<li>Abu Hurairah RA berkata, "<i>Nabi SAW bersabda, 'Tuntuan fitrah lima (atau lima dari tuntutan fitrah, yaitu 1) Khitan; 2) Mencukur bulu di sekitar kemaluan; 3) Mencabut bulu ketiak; 4) memotong kuku; dan 5) Memotong (menggunting) kumis</i>.'" (HR Bukhari-Muslim)</li>
<li>Dari Ibnu Abbas RA, katanya Rasullullah SAW mengutuk laki-laki yang berpakaian seperti wanita dan wanita yang berpakaian seperti laki-laki. (HR Bukhari-Muslim)</li>
<li>Dari Abdullah Bin Amru RA, katanya Rasullullah SAW berkata, "<i>Termasuk dosa yang paling besar adalah kalau orang mengutuk kedua orang tuanya.</i>" Ada orang bertanya, "<i>Ya Rasullullah, bagaimana orang mengutuk ibu bapaknya?</i>"Beliau menjawab, "<i>Kalau seseorang mencaci bapak orang lain lalu orang lain itu membalas mencaci bapaknya dan mencaci ibunya." </i>(HR Bukhari)</li>
<li>Dari Abu Hurairah RA, Ia berkata, "<i>Rasullullah SAW bersabda, 'Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.'" </i>(HR Muslim)</li>
<li><i>Tuhan benci kalau kamu terlalu banyak berbicara begini begitu, terlalu banyak bertanya, serta membuang-buang harta tidak pada tempatnya</i>. (HR Bukhari)</li>
<li>Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "<i>Rasullullah bersabda, Dua nikmat yang kebanyakan manusia lalai untuk memanfaatkannya dengan sebaik mungkin adalah kesehatan dan waktu luang</i>." (HR Bukhari)</li>
<li>Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda, "<i>Menguap itu dari setan. Maka apabila seseorang di antara kamu menguap hendaklah ditahannya sedapat mungkin. Sesungguhnya jika seseorang di antara kamu mengatakan 'haa..' lantaran menguap, tertawalah setan.</i>" (HR Bukhari)</li>
<li>Diriwayatkan oleh Muslim Ummu Kultsum Binti Uqbah RA berkata, "<i>Aku belum pernah mendengar beliau membolehkan berbohong, kecuali dalam tiga hal, yakni berbohong untuk mengecoh musuh dalam peperangan, berbohong dengan tujuan untuk mendamaikan pihak yang bertikai, dan perkataan bohong suami terhadap istri atau sebaliknya (untuk kemaslahatan rumah tangga keduanya)</i>".</li>
<li>Dari Aisyah RA bahwa ia berkata, "<i>Para sahabat pernah bertanya kepada Rasullullah SAW tentang peramal (dukun). Beliau menjawab, 'Apa yang mereka ramalkan adalah bathil'. Mereka berkata, 'Wahai Rasullullah, namun terkadang mereka mengabarkan sesuatu kepada kami dan nyata terjadi'. Rasullullah SAW bersabda, 'Itu termasuk berita benar yang disambar oleh jin (sebelum sampai ke bumi) lalu dibisikkannya ke telinga kekasihnya (para dukun) namun mereka lalu mencampuradukkannya dengan 100 kebohongan.</i>'" (HR Bukhari-Muslim)</li>
<li>Dari Abu Musa RA, katanya, "<i>Saya datang bersama dua orang kaum saya datang kepada Nabi SAW. Yang seorang mengatakan, 'Angkatlah kami untuk jabatan pemerintahan Ya Rasullullah!' Dan yang seorang lagi mengucapkan perkataan serupa itu pula. Beliau menjawab, 'Sesungguhnya kami tidak mengangkat untuk itu orang yang sangat mengharapkannya'". </i>(HR Bukhari)</li>
<li>Dari Abu Hurairah RA, "<i>Rasullullah SAW bersabda, 'Wanita dikawini karena empat hal: karena harta bendanya, karena status sosialnya, karena keindahan wajahnya, dan karena ketaatannya pada agama. Pilihlah wanita yang taat kepada agama maka kamu akan bahagia.'" </i>(HR Bukhari)</li>
<li>Dari Sahl Bin Sa'd RA, katanya, "<i>Saya dan orang yang menjamin anak yatim di dalam surga nanti adalah seperti ini. Beliau menunjuk kepada jari telunjuk dan jari tengahnya." </i>(HR Bukhari)</li>
<li>Dari Mustaurud Bin Syaddad RA, ia berkata, "<i>Rasullullah bersabda, 'Perbandingan antara dunia dan akhirat tidak lain seperti seseorang dari kalian yang mencelupkan jarinya ke dalam laut. Silakan dia melihat seberapa banyak air yang menempel di jarinya saat dia mencabutnya dari laut</i>.'" (HR Muslim)<i></i></li>
<li>Dari Ibnu Umar RA, katanya, "<i>Rasullullah SAW bersabda, 'Siapa yang berkata kepada saudaranya, 'Hai Kafir!' maka ucapan itu kembali kepada salah satu di antara keduanya. Jika apa yang diucapkannya itu benar maka ucapan itu tertuju kepada orang yang dipanggil. Jika tidak maka ucapan itu tertuju kepada orang yang mengucapkan</i>.'" (HR Muslim)<i></i></li>
<li>Dari Abu Harairah RA, "<i>Dari Rasullullah SAW sabdanya, 'Dua orang yang saling memaki, dosanya atas orang yang mulai memaki, selama yang dimaki tidak membalas berlebihan.'" </i>(HR Muslim)</li>
<li>Dari Abu Hurairah RA, katanya Rasullullah SAW bersabda, "<i>Tahukah kamu apa yang dikatakan ghibah (gunjingan)?" Jawab para sahabat, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Sabda Rasullullah SAW, "Ghibah yaitu mempercakapkan saudaramu tentang hal yang tidak disukainya." Ditanya orang Beliau, "Bagaimana kalau yang kami percakapkan itu ternyata memang benar?" Jawab Beliau, "Jika yang kamu ucapkan benar, berarti engkau menggunjing. Dan jika tidak benar, berarti engkau melakukan suatu kebohongan tentang dirinya</i>." (HR Muslim)</li>
<li>Dari Abu Hurairah RA katanya seseorang berkata kepada Rasullullah SAW, "<i>Ya Rosullullah, mendoa'lah kepada Allah Ta'ala supaya Allah menurunkan bencana kepada orang-orang musyrik". Jawab Beliau, "Aku diutus Allah Ta'ala tidak untuk menjadi tukang kutuk, tetapi untuk menjadi rahmat</i>." (HR Muslim)</li>
<li>Dari Ummamah RA, katanya Rasullullah SAW bersabda, "<i>Hai anak Adam! Sesungguhnya jika engkau sedekahkan kelebihan hartamu, akan lebih baik bagimu daripada jika engkau tahan-tahan (simpan) yang malah akan berbahaya bagimu. Dan engkau tidak akan dicela jika menyimpan sekedar untuk keperluan dahulukanlah memberi nafkah kepada orang yang menjadi tanggunganmu.</i>" (HR Muslim)</li>
<li>Dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW bersabda, "<i>Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak sempurna imannya</i>". Ketika beliau ditanya, "<i>Maksudnya siapa Ya Rasullullah?</i>" Beliau menjawab, "<i>Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya</i>." (HR Bukhari-Muslim)</li>
<li>Dari Adi Bin Hatim RA, Ia berkata, "<i>Rasullullah SAW bersadba jagalah diri kalian dari siksa neraka meskipun dengan (bershadaqah) separuh butir kurma. Barang siapa yang tak menemukannya, maka bisa bershadaqah dengan mengeluarkan ucapan yang baik</i>." (HR Bukhari-Muslim)</li>
<li>Dari Abu Syuraikh Al-Khuza'i RA, ia berkata, "<i>Nabi SAW bersabda barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam</i>." (HR Muslim)</li>
<li>Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasullullah SAW bersabda, "<i>Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka. Barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka ia juga turut berdosa sebagaimana dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun</i>." (HR Muslim)</li>
<li>Dari Anas RA, ia berkata, "<i>Rasullullah SAW pernah menyampaikan khutbah di hadapan kami, khutbah yang belum pernah kami dengar sebelumnya. Dalam khutbah tersebut beliau bersabda sekiranya kalian mengetahui apa yang kuketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Para sahabat pun menutupi muka mereka dan seraya menangis sesegukkan</i>." (HR Bukhari-Muslim)</li>
<li>Dari Abu Dzar RA, ia berkata, "<i>Rasullullah SAW pernah bersabda kepadaku, 'Janganlah sekali-kali engkau meremehkan kebaikan. Walau sekedar bertemu saudaramu dengan wajah ceria</i>.'" (HR Muslim)</li>
<li>Dari Abu Hurairah RA, Rasullullah SAW berkata, "<i>Neraka dilingkari oleh hal-hal yang menarik hawa nafsu, sedangkan surga dilingkari hal-hal yang tidak disenangi</i>." (HR Bukhari)</li>
<li>Dari Abu Hurairah RA, dari Rasullullah SAW beliau berkata, "<i>Allah menciptakan Adam menurut bentuknya. Panjangnya enam puluh hasta. Setelah diciptakan-Nya, Ia berkata, 'Ucapkanlah salam kepada kelompok malaikat yang sedang duduk ini. Cobalah dengar baik-baik ucapan penghormatan yang mereka ucapkan kepada engkau. Ucapan itulah yang akan menjadi ucapan penghormatan engkau dan anak-anak keturunan engkau'. Lalu Adam berkata, 'Assalamu'alaikum.</i>'" (HR Bukhari)</li>
<li>Dari Abdullah Bin Umar RA, katanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasullullah SAW, katanya, "<i>Islam yang bagaimanakah yang lebih utama</i>?" Jawab Nabi SAW, "<i>Memberi makan (orang-orang miskin), mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan orang yang tidak engkau kenal</i>." (HR Bukhari)</li>
<li>Aswad RA berkata bahwa ia bertanya kepada Aisyah, katanya, "<i>Apa yang diperbuat Nabi dalam rumah tangganya</i>?" Jawab Aisyah, "<i>Beliau juga melakukan pekerjaan rumah tangga, menolong istri beliau, dan apabila waktu sholat telah tiba beliau pergi sholat</i>." (HR Bukhari)</li>
<li>Dari Jabir RA, katanya, "<i>Aku mendengar Nabi SAW bersabda, 'Sesungguhnya apabila setan mendengar adzan, dia lari sampai ke Rauha</i>.'" (HR Muslim) *Rauha berjarak sekitar 36 mil dari Madinah.</li>
<li>Dari Anas RA, dari Nabi SAW, sabdanya, "<i>Luruskan shof! Aku dapat melihatmu di belakangku. Di antara kami ada yang bertemu bahu dengan bahu kawannya dan tumit dengan tumit</i>." (HR Bukhari)</li>
<li>Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, sabdanya, "<i>Jikalau tidaklah akan menyulitkan bagi umatku, sungguh aku perintahkan mereka menggosok gigi setiap akan sholat</i>." (HR Bukhari)</li>
</ol>
(to be continued)<br />
---tangsel--- <br />
<ol>
</ol>
Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-9013702172679329762014-01-02T18:26:00.000+07:002014-01-02T18:29:27.201+07:00Perubahan batasan PKP<table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><tr><td valign="top"><p dir="ltr">Telah terbit PMK-197/2013 ttg perubahan batasan pengusaha kena pajak dr 600jt menjadi 4,8milyar. Berlaku mulai 1 januari 2013. PMK ini mengubah PMK nomor 68 tahun 2010.<br> PMK 197 tahun 2013 merupakan penyesuaian dengan PP nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas penghasilan yang diterima WP yang memiliki peredaran bruto tertentu.<br> Sehingga per 1 Januari 2014, WP yang beromzet kurang dari 4,8 milyar tidak wajib PKP. Karena tidak wajib PKP maka tidak wajib pungut PPN dan berarti tidak wajib pula untuk menyetor PPN.<br> WP yang beromzet kurang dari 4,8 milyar hanya membayar PPh sebesar 1%.</p> <p dir="ltr"><a href="http://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android">Sent from Yahoo Mail on Android</a></p> </td></tr></table>Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-17575170051860042702014-01-01T11:34:00.000+07:002014-01-01T11:40:15.858+07:00Akhirnya kutemukan juga desa sentra batik ini....<p class="mobile-photo"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-0a4NdoJvucY/UsOcMR_y6EI/AAAAAAAAArk/dfi9XJMz-Y4/s1600/%253D%253Futf-8%253FB%253FSU1HMDAyNjQtMjAxNDAxMDEtMTA0NC5qcGc%253D%253F%253D-715859"><img src="http://1.bp.blogspot.com/-0a4NdoJvucY/UsOcMR_y6EI/AAAAAAAAArk/dfi9XJMz-Y4/s320/%253D%253Futf-8%253FB%253FSU1HMDAyNjQtMjAxNDAxMDEtMTA0NC5qcGc%253D%253F%253D-715859" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5963782066372012098" /></a></p>Setelah nyasar beberapa kali dan bertanya juga beberapa kali pada orang yang kutemui di jalan, akhirnya aku (dengan ditemani oleh keluargaku) bisa mencapai desa di kaki gunung lawu ini. Sebuah desa yang dikenal sebagai sentra batik di daerah Magetan.<br>Kemarin aku juga mencari desa ini. Hanya saja kemarin aku lebih mengandalkan papan petunjuk yang kuharap ada di sepanjang jalan raya maospati-magetan. Sayang! Tak ada papan petunjuk sama sekali di sepanjang jalan tersebut terkait keberadaan desa sentra batik! Sungguh mengherankan!<p>Yup mengherankan bagiku. Karena kabarnya desa sidomukti adalah desa yang memopulerkan motif batik khas kota Magetan, yaitu batik pring sedapur (bahasa Indonesia: serumpun bambu).<br>Bahkan kabarnya, motif ini didukung oleh pemda setempat dan sekitarnya.<br>Aku sendiri mengenal motif batik ini dan desa pengrajinnya dari peserta lomba karya ilmiah yang diselenggarakan oleh sebuah perguruan tinggi di bilangan bintaro, tangerang selatan. Kebetulan saat itu aku menjadi salah satu panelisnya. Dari beberapa peserta lomba, ada satu peserta yang berasal dari Magetan. Dan mereka mengenalkan produk khas kota mereka yaitu kerajinan kulit dan batik! Dari sanalah aku mengetahui bahwa kota Magetan memiliki motif khas untuk batik.<br>Sejak itu aku berniat bila suatu ketika berlibur ke kampung halaman leluhurku, aku akan mencari desa pembatik ini.<p>Akhir tahun ini (2013) aku dan keluarga pulkam alias pulang kampung. Liburan kali ini adalah pengganti liburan lebaran kemarin. Selama liburan lebaran kemarin kami tidak pergi ke mana-mana selain mengunjungi sanak saudara di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Selebihnya, kami lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Tentu saja aku diprotes oleh anak-anakku. Aku katakan bahwa tugas di kantor tidak bisa kutinggalkan karena banyak sekali pekerjaan yang urgent. Selain itu, rasa malas luar biasa muncul tatkala terbayang betapa arus mudik lebaran sungguh luar biasa macetnya...!<p>Kami tiba di kampung halaman pada hari kamis minggu lalu (26 Desember 2013). Perjalanan kali ini kami tidak menginap di suatu kota (biasanya kami menginap di Cirebon atau kota lain untuk mengurangi kepenatan selama perjalanan). Meski lelah, kupaksakan untuk bisa mencapai kampung halaman tanpa harus menginap. Istirahat hanya kami lakukan saat waktu makan tiba. Juga saat harus mengisi solar ataupun salah seorang di antara kami harus ke toilet. Perjalanan kali ini kami tempuh cukup lama. Kurang lebih 23 jam! Berangkat jam 9 pagi dan tiba sekitar jam 8 keesokkan harinya. <br>Normalnya, perjalanan dari Jakarta sampai dengan Madiun/Magetan adalah sekitar 12-14 jam saja. Penyebab keterlambatan kami adalah: kami cukup lama beristirahat di kota Cirebon untuk belanja dan makan malam dan juga ada kemacetan panjang di kota Tegal.<p>Liburan kali ini kami isi dengan kegiatan yang menyenangkan. Jalan-jalan, makan, tidur, dan berkunjung ke sanak famili serta berziarah ke makam keluarga. Waktu yang ada kugunakan untuk benar-benar me-refresh diri. Nah. Mengunjungi desa sentra batik adalah salah satunya!<p>Ada rasa kecewa saat tiba di desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kota Magetan ini. Ekspektasiku mungkin terlalu tinggi. Aku membayangkan sebuah desa yang sebagian besar warganya melakukan aktivitas membatik. Nyatanya? Kegiatan membatik hanya dilakukan di balai desa saja. Melihat kenyataan ini, rasanya terlalu berlebihan menurutku bila desa ini disebut sebagai desa sentra batik.<p>Di balai desa tersebut hanya ada sebuah etalase berukuran kecil yang berisi display kain batik yang mereka buat. Tidak ada display lain semisal baju batik atau kaos batik atau hal-hal lain yang berbau batik.<br>Di bagian belakang balai desa terdapat ruangan-ruangan yang digunakan untuk mengolah dan membuat kain batik.<p>Kami membeli beberapa kain yang ada dengan motif berbeda. Harga yang ditawarkan menurutku cukup standar untuk sebuah kain batik tulis.<p><p>
<br>Powered by Telkomsel BlackBerry®Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-40484593997923014342013-10-24T18:02:00.000+07:002013-10-24T18:02:17.243+07:00Memindahkan daftar kontak dari hape Nokia ke hape AndroidHuff.............lelah juga mengutak-atik bagaimana caranya memindahkan daftar kontak yang ada di hape nokia ke hape bersistem Android. Maklum daftar kontak yang ada di hape nokia lebih dari seribu! huks! Kalo mindahin satu per satu alamat sebulan tuch baru kelar!<br />
<br />
Makanya beberapa hari ini saya sercing di google tentang hal tersebut: bagaimana memindahkan kontak dari nokia ke android!<br />
Beberapa link situs saya buka, baca, dan saya coba. Ternyata nggak ada yang memuaskan! Mau yang pake software ataupun yang "manual" semuanya sama-sama ribet.<br />
Tadi pagi, saya malah sempet donlod sebuah aplikasi yang disarankan oleh sebuah situs. Hasilnya? Malah bikin tambah bingung! Maklum, saya nggak melek banget dengan IT malah dibuat pusing dengan cara-cara tersebut.<br />
<br />
Ada satu situs yang saya coba ikuti sarannya, yaitu dengan cara mengkopi semua file kontak dari simcard ke SD card. Kemudian data SDcard dibuka di PC. Selanjutnya semua kontak tadi dikopi ke dalam sebuah folder di PC.<br />
Setelah itu, disarankan untuk membuka gmail. Dari gmail, kita bisa meng-impor data kontak tadi ke dalam daftar kontak di gmail.<br />
Hal ini sudah saya lakukan! Sayangnya, mengimpor file tersebut tidak bisa dilakukan sekaligus. Kita harus melakukannya satu per satu! Gubrakkkkk dech!<br />
<br />
Tentu saja cara ini nggak efektif. Saya berpikir keras, pasti ada cara lain. Di situs tersebut, disarankan agar menjadikan file berekstensi vcf "menjadi satu file". Tapi, di sana nggak dijelasin maksudnya apa?!<br />
<br />
Nah, sore ini akhirnya saya menemukan jawabannya!! Di sebuah situs yang lain, saya barulah menemukan jawabannya, yaitu mengkopi semua file berekstensi vcf tersebut ke sebuah file baru dengan cara mengubahnya di "menu command prompt" alias cmd!<br />
<br />
Akhirnya saya coba lakukan hal tersebut dengan "susah payah" karena saya harus mengingat cara penulisan di "cmd" tersebut. Maklum belajar DOS nya dah 20 tahun lebih yang lalu. Meskipun command2 nya sederhana, tapi bagi saya yang dah nggak pernah make command ini yaa lumayan repot dibuatnya. Maksudnya, repot mengingat-ingat command tersebut.<br />
Alhamdulillah, setelah bisa saya kopi ke file baru dan kemudian saya impor melalui akun gmail, semua data terkirim dalam sekejap!!!! Huff...............<br />
<br />
Nah, berikut saya berikan langkah-langkah detail yang telah saya lakukan. Maaf nggak sempet mencantumkan screenshot dan sebagainya. Jadi, silakan berimajinasi saja ya hehehe<br />
Ohya, langkah ini untuk daftar kontak yang jumlahnya banyak ya. Misalnya di atas 250 atau bahkan ribuan.<br />
<br />
<span style="color: blue;">Pertama, buka kontak di hape nokia. Klik options, pilih mark, pilih mark all, klik options, pilih copy, pilih to memory card.</span><br />
<span style="color: blue;">Tunggu sejenak hingga hape selesai memproses. Semakin banyak jumlah kontak, semakin lama prosesnya.</span><br />
<br />
<span style="color: blue;">Setelah itu, buka PC atau laptop (terpaksa make media ini). Sambungkan kabel data ke hape dan komputer (PC ataupun laptop). Pilih mass storage, saat hape tersambung dengan komputer.</span><br />
<span style="color: blue;">Selanjutnya buka folder berisi kontak yang ada di hape, lalu pindahkan (copy) ke folder baru di komputer. Oya, file yang dikopi berekstensi vcf.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"></span><br />
<span style="color: blue;">Nah, dari sini kita akan bekerja di komputer. Kamu bisa melepaskan kabel data yang menghubungkan hape dengan komputer. Jangan lupa keluar dengan "save" ya.... Maksudnya, jangan asal cabut kabel aja.</span><br />
<span style="color: blue;">Setelah itu, buka folder baru tersebut. Hafalkan root-nya. Anda simpam di drive C atau D atau apa? Dan di sub mana? Sebaiknya sich jangan yang susah-susah. Misalnya, kalau anda punya drive D, bikin aja di folder "d:\data" (nggak usah dalem2 subfoldernya).</span><br />
<span style="color: blue;">Kalau sudah, anda buka command prompt alias cmd. Caranya? Klik menu (gambar windows di pojok kiri bawah), klik all programs, klik accessories, klik command prompt.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Setelah itu akan terbuka jendela command prompt. </span><br />
<span style="color: blue;">Anda ketik (sesuai contoh di atas): d:\data>copy *.vcf urgen.vcf</span><br />
<span style="color: blue;">Perintah ini dimaksudkan mengkopi semua file berekstensi vcf di folder d:\data ke sebuah file baru bernama "urgen.vcf"</span><br />
<span style="color: blue;">Ingat, nama folder dan lokasi tergantung dimana anda menyimpan file vcf tersebut.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"></span><br />
<span style="color: blue;">Langkah selanjutnya, buka koneksi internet. Trus, buka akun gmail kamu. </span><br />
<span style="color: blue;">Kalo belum punya, bikin dulu ya. Kenapa gmail? Konon kabarnya android "sinkron" dengan google! Silakan tanya sama yang jago IT dech!</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Setelah masuk ke akun gmail milik kita, klik "GMAIL" di kiri atas. Kemudian klik contacts.</span><br />
<span style="color: blue;">Setelah itu, klik more, klik import. Klik, browse.</span><br />
<span style="color: blue;">Kemudian anda cari file "urgen.vcf" di folder yang sudah anda tetapkan sebelumnya.</span><br />
<span style="color: blue;">Klik file tersebut dan klik import!</span><br />
<span style="color: blue;">Hulaaaaa...............semua data kontak anda akan tertampilkan di gmail contact!</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Nah, setelah itu anda tinggal membuka akun gmail tersebut dari hape android! Otomatis anda tinggal mensinkronkan data tersebut saja!!</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"></span><br />
<br />
salam,<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-58043478962654893902013-10-14T20:58:00.001+07:002013-10-14T20:58:29.041+07:00Naik Kereta Api...tut...tut...tut...Dah lama sekali aku tidak pernah bepergian dengan kereta api. Kabar beredar yang selama ini kudengar, layanan kereta api sudah semakin baik. Dan, nyatanya memang tidak seratus persen keliru!<br>Perjalanan berkereta api aku mulai dari stasiun Pondok Ranji di bilangan Bintaro Tangerang Selatan. Dengan bersepeda motor, hanya sekitar 15 menit waktu tempuh yang dibutuhkan menuju stasiun tersebut dari rumahku. Seperti biasa, istriku selalu setia dan penuh semangat mengantar diriku.<p>Suasana pelataran dan stasiun kecil tersebut nampak apik dan rapi. Bila pun ada pemandangan yang mengganggu keapikan tersebut, maka itu adalah kerumunan para tukang ojeg yang menunggu penumpang.<br>Selama ini aku hanya mengantar atau menjemput bapak-ibu mertua ku. Kini aku sendiri yang berada dan merasakan suasana stasiun kecil tersebut.<br>Loket nampak rapi dan bersih. Layanan petugas loketpun penuh simpatik.<br>Kusodorkan selembar uang sepuluh ribu rupiah sembari mengatakan, "Tanah Abang". Dalam hitungan detik, aku diberikan sebuah kartu plastik seukuran kartu kredit atau kartu debit berwarna putih dan uang kembalian tiga ribu rupiah serta secarik kertas kecil berupa struk pembelian. Di sana tertera harga tiket yang hanya 2.000 rupiah dan uang jaminan kartu 5.000 rupiah. Uang jaminan ini bisa diambil di loket tujuan dalam waktu maksimal 7 hari.<br>Dan aku memutuskan untuk tidak mengklaim. Toh 7.000 rupiah sudah sangat murah bagiku untuk menuju stasiun Tanah Abang. Dibandingkan dengan naik taksi dari bintaro, pastilah biayanya tak kurang dari seratus ribu rupiah!<p>Aku segera menuju pintu masuk yang dijaga petugas jaga. Terdapat mesin kartu dengan petunjuk bertulisan "Tap kartu di sini" yang maksudnya penumpang agar meletakkan kartu pada tempat tersebut. Setelah lampu penunjuk berubah warna dari merah ke hijau, kita bisa mendorong besi penahan pintu tersebut. Kulirik jam tanganku. Waktu menunjukkan pukul 18.25.<p>Tak sampai 5 menit, kereta commuterline pun tiba. Sesampainya di dalam, hembusan udara dingin dari penyejuk ruang langsung terasa. Gerbong pun tampak bersih. Di bagian atas ujung gerbong tertempel tulisan "INKA". Ini artinya gerbong tersebut adalah buatan PT Industri Kereta Api di Madiun. Waooow....gumamku!<p>Perjalanan menuju stasiun Tanah Abang tidak lebih dari 25 menit. Perjalanan yang sangat singat, mengingat bila kita melaluinya dengan berkendaraan roda dua ataupun roda empat, dipastikan butuh waktu setidaknya 1 jam!<p>Dari stasiun ini, kulanjutkan perjalanan dengan menumpang ojeg yang riuh menanti penumpang di pintu keluar stasiun. Tujuanku adalah stasiun Gambir. Hanya 5 menit motor yang kutumpangi meliuk-liuk di jalan raya yang saat itu nampak lengang untuk menuju Gambir.<p>Di stasiun ini aku janjian dengan sahabatku yang memiliki usaha rintisan di Purbalingga. Kami memang tidak langsung ke kota tersebut malam ini. Dari Gambir kami akan singgah terlebih dulu di kota Cirebon. Dari sana kami dijemput oleh sahabat kami lainnya yang akan membawa kami menginap di Kuningan.<p>Karena sahabatku belum berada di sekitar stasiun Gambir, aku pun menuju sebuah toko makanan untuk memesan kue dan kopi agar bisa menumpang rileks di sana dengan nyaman.<br>
<br>Powered by Telkomsel BlackBerry®Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-16912130244356341302013-10-09T08:17:00.001+07:002013-10-09T08:17:40.888+07:00Seminar dan Pengukuhan PIA 2013Trims to PPA&K (Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan) yang telah mengundang saya di acara pengukuhan Profesional Internal Audit (PIA). PPA&K adalah PPA STAN sebelum era reformasi birokrasi Kementerian Keuangan.
<br>
<br>Tahun ini aku berkesempatan untuk mendapat pengukuhan PIA secara gratis dari lembaga tersebut. Hal ini sebagai "hadiah" jerih payahku mendedikasikan diri bertahun-tahun sebagai pengajar atau fasilitator di lembaga tersebut. Kebetulan, awal tahun ini, aku dan bersama 2 orang fasilitator lain terpilih sebagai fasilitator terbaik tahun 2012. Dan sebagai hadiahnya, kami diikutsertakan dalam pengukuhan tanpa biaya.
<br>
<br>Bila menggunakan jalur reguler, untuk dapat dikukuhkan tentu saja tidak mudah. Butuh effort dan biaya. Mereka harus mengikuti 5 jenis pelatihan wajib yang diselenggarakan oleh PPA&K.
<br>
<br>Penyelengaraan tahun dilakukan di hotel Royal Ambarukmo Jogjakarta yang dikemas pula dalam bentuk Seminar Nasional.
<br>Jauh-jauh hari aku sudah mengajukan cuti ke tempatku bertugas agar bisa menghadiri acara ini.
<br>
<br>(Jogja, 9 Oktober 2013)
<br>
<br>Powered by Telkomsel BlackBerry®Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-54735156108925958592013-09-09T07:09:00.001+07:002013-09-09T07:10:11.110+07:00Tangkuban Perahu 2013Setelah bulan lalu gagal mencapai Lembang, Bandung akibat kemacetan luar biasa di daerah Subang, akhirnya hari Minggu kemarin (8 September 2013) kami sekeluarga bisa menikmati sejuk dan indahnya tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu.<br />
Saat kami tinggal di Cimahi, kami cukup sering berkunjung ke tempat ini. Saat itu anak kami tertua masih duduk di bangku TK sedangkan adiknya (anak kedua kami) belum genap berumur dua tahun. Tidak hanya bersama keluarga aku mengunjungi tempat ini. Aku dan teman sekantor bahkan pernah ke tempat wisata ini bersama mahasiswa Prodip I Keuangan Balai Cimahi untuk melakukan acara perpisahan.<br />
Setelah kami tidak lagi tinggal di Cimahi karena perpindahan tugas kantor, kami tidak pernah lagi berkunjung bersama-sama ke tempat ini. Dan Alhamdulillah, setelah sekian tahun kemudian dan bahkan si bungsu pun sudah mulai beranjak besar, akhirnya kami berkesempatan mengunjunginya lagi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-1UYI9uf4mdE/Ui0P_jRbAuI/AAAAAAAAAqk/NBCnzf_pIoQ/s1600/TP+small+01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="154" src="http://1.bp.blogspot.com/-1UYI9uf4mdE/Ui0P_jRbAuI/AAAAAAAAAqk/NBCnzf_pIoQ/s200/TP+small+01.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-AGGu5REQghs/Ui0QD00arHI/AAAAAAAAAq8/cgB826IKlpQ/s1600/TP+small+03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="126" src="http://2.bp.blogspot.com/-AGGu5REQghs/Ui0QD00arHI/AAAAAAAAAq8/cgB826IKlpQ/s200/TP+small+03.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-z8bf_-BHJ-Q/Ui0QDO4bTnI/AAAAAAAAAqs/6t2lfvcgYok/s1600/TP+small+04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="http://3.bp.blogspot.com/-z8bf_-BHJ-Q/Ui0QDO4bTnI/AAAAAAAAAqs/6t2lfvcgYok/s200/TP+small+04.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-l0KKRlFMy-c/Ui0QHXEKNuI/AAAAAAAAArE/ZBpA86OH7Nc/s1600/TP+small+05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="http://4.bp.blogspot.com/-l0KKRlFMy-c/Ui0QHXEKNuI/AAAAAAAAArE/ZBpA86OH7Nc/s200/TP+small+05.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-FagBzZRNguY/Ui0QH3VOKEI/AAAAAAAAArM/TyNdgihL99U/s1600/TP+small+06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="http://1.bp.blogspot.com/-FagBzZRNguY/Ui0QH3VOKEI/AAAAAAAAArM/TyNdgihL99U/s200/TP+small+06.jpg" width="200" /></a></div>
Kegembiraan sangat terpancar di wajah anak-anakku. Maklum, mereka hanya mengetahui tempat ini dari informasi-informasi yang mereka terima dan dari foto-foto masa lalu yang tersimpan dengan baik oleh kami. Saat itu tentu saja mereka belum mengerti apa-apa tentang wisata.<br />
Rencana berwisata bersama memang sudah lama kami rencanakan. Sayang, mencari waktu yang pas sangatlah tidak mudah bagi kami, khususnya bagi diriku. Maklum, setiap hari Sabtu dan Minggu, aku lebih banyak menggunakan waktu untuk berolah raga tenis lapangan dan mengistirahatkan tubuh untuk menghilangkan penat akibat bekerja.<br />
<br />
Hanya sekitar 2 jam saja kami berada di sana. Waktu paling lama kami gunakan untuk sekedar beristirahat di sebuah warung makan yang ada di tempat wisata tersebut. Pilihan menu sangat terbatas. Kami pun hanya sekedar berbasa-basi membeli beberapa jenis makanan untuk sekedar bisa menumpang beristirahat sekaligus menikmati puncak gunung yang saat itu diselimuti kabut tebal.<br />
<br />
Dari Tangkuban Perahu kami meneruskan perjalanan ke area wisata belanja: Cihampelas. Tempat ini sangat terkenal di kota Bandung. Meskipun hanya berupa jalan raya yang tidak terlalu lebar yang di kanan-kirinya berjejer berbagai toko pakaian, tempat ini sangat fenomenal. Memang Cihampelas tidaklah seramai dahulu. Pangsa pasar mereka mulai tergerus oleh banyaknya toko-toko pakaian (biasa disebut dengan Factory Outlet atau FO) yang tumbuh subur bak jamur di kota Kembang ini.<br />
Aku masih ingat, betapa dahulu setiap ada kunjungan rekan kerja dari manapun di luar Bandung, Cihampelas adalah salah satu destinasi yang sangat ingin mereka kunjungi. Di masa lalu Cihampelas sangat terkenal dengan produk-produk jeans murah.<br />
Dengan semakin bertebarannya FO-FO di kota Bandung, pengunjung yang datang ke kota ini semakin mempunyai banyak pilihan tempat berwisata belanja. Ada baiknya juga sich. Bayangkan saja bila wisata jeans ini hanya ada di Cihampelas! Aku yakin jalan ini pastilah tidak akan bisa dilalui kendaraan bermotor karena banyaknya orang yang berlalu-lalang berbelanja.<br />
<br />
Dari Cihampelas, kami melanjutkan belanja ke Jalan RE Martadinata. Kali ini yang kuincar adalah toko barang bekas "Old and New". Meski disebut toko barang bekas, sesuai "nama" tokonya, toko ini juga menyediakan barang-barang baru. Hanya saja, sebagian besar barang-barang yang tersedia adalah barang bekas. Bahkan tidak sedikit adalah barang-barang kuno!<br />
Aku pikir, untuk orang-orang yang hobi mengoleksi benda-benda kuno, maka toko ini bisa dijadikan destinasi untuk mencari barang-barang yang diinginkan!<br />
<br />Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-10768755988659456802013-08-05T17:39:00.000+07:002013-08-05T17:40:17.202+07:00Menjelang Idul Fitri 1434H / 2013 MBeberapa hari lagi hari raya Idul Fitri. Entah apakah tahun ini ada perbedaan lagi antara pemerintah dengan beberapa ormas Islam, seperti Muhammadiyah. Kita nantikan saja 2 atau tiga hari ke depan.<br />
Bagi ku tidak penting hari ini adalah hari puasa yang keberapa, seperti halnya banyak teman yang memasang status saat ini adalah hari kesekian bulan puasa. Yang penting adalah menjalankan ibadah puasa sebaik-baiknya. Jumlah hari tak perlu dihitung. Hanya anak kecil yang menghitung hari karena ia ingin segera mengakhiri puasanya dan bebas makan lagi di siang hari.<br />
<br />
Liburan kali ini kami tidak kemana-mana. Cukup berada di rumah yang tahun ini adalah tahun pertama kami di rumah ini. Kami mencoba merasakan bagaimana suasana lebaran di komplek ini. Dugaan kami sich, sama saja dengan komplek perumahan lainnya. Sepi! Maklum, tinggal di sebuah perumahan di kota besar maupun di pinggiran kota besar memang tidak indah. Kebersamaan antarwarga agak kurang. Kuakui aku sendiri malas keluar rumah bila memiliki waktu cukup di rumah. Setelah penat dengan pekerjaan kantor di hari kerja, maka hari sabtu dan minggu adalah waktu istirahatku. Akibatnya sosialisasi dengan warga sekitar menjadi berkurang. Hal ini juga yang kelihatannya terjadi pada orang lain di sekitarku. Hmm....<br />
<br />
Dua hari ini waktu luang di rumah aku gunakan untuk sedikit berbenah dan sesekali menonton DVD (bajakan) yang secara rutin aku beli. Setiap kali membeli kepingan tersebut, aku selalu membeli dalam jumlah 10 keping agar mendapatkan bonus 1 keping. Hal ini telah kulakukan sejak sekian tahun lalu, tepatnya di sekitar tahun 2000 saat aku dan keluarga masih tinggal di Cimahi.<br />
Jangan hitung berapa uang yang aku telah keluarkan untuk belanja kepingan ini. Karena kalau di total pastinya mencapai puluhan juta rupiah X_x<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-IDPiXZjv360/Uf-A2cRUiZI/AAAAAAAAAqQ/Yqa8QB3--QI/s1600/Selamat+Idul+Fitri+1434+H+small.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-IDPiXZjv360/Uf-A2cRUiZI/AAAAAAAAAqQ/Yqa8QB3--QI/s200/Selamat+Idul+Fitri+1434+H+small.jpg" width="127" /></a>Selama ini aku sering bingung untuk mengisi blog ku ini. Ingin diisi dengan catatan harian saja ataukah diisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Kalau ingin diisi dengan hal yang bermanfaat, hal apa ya?? tuing tuing...<br />
Nah, saat nonton sebuah film, aku terpikir untuk membuat ulasan atas setiap film yang aku tonton berdasarkan versi ku sendiri! Aha....ide bagus pikirku.<br />
Namun sejenak ku pikir, apa iya aku bisa konsisten membuatnya??? Hmm sebuah persoalan baru!!<br />
<br />
Ok dech sebentar lagi dah saatnya mau buka puasa.... Selamat berbuka puasa dan selama idul fitri 1434 H.... Mohon maaf lahir dan batin.....Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-53935493488713703262013-08-04T09:47:00.001+07:002013-08-04T09:49:33.252+07:00"Bukber" 2 minggu berturut-turut...Judul di atas sebenarnya aku tujukan untuk kegiatan padatku dan teman-teman selama hampir 2 minggu kemarin. Bukber memang singkatan dari buka puasa bersama. Kenapa di kasih tanda petik? Karena bukber kali ini bener-bener spesial. Belum pernah terjadi selama ini sebelumnya....<br />
<br />
Selama ini bukber hanya aku lakukan bila ada undangan. Entah itu datanganya dari seorang teman, kolega bisnis, kumpulan atau kelompok tertentu, atau apa saja. Nah, tahun ini bukbernya cukup unik. Karena dilakukan di kantor bersama teman-teman ku sebagai konsekuensi pekerjaan yang harus diselesaikan hingga malam!! Ya, dua minggu ini kami harus kejar tayang melaksanakan koreksi hasil ujian sebuah ujian saringan masuk. Jumlah berkas yang harus kami periksa dan koreksi lumayan banyak. Lebih dari 53 ribu lembar.<br />
<br />
Pemeriksaan berkas dilakukan untuk memastikan antara dokumen yang satu dengan yang lainnya tidak ada perbedaan. Kendala akan terjadi bila berkas hasil ujian tidak dilampiri dengan berita acara dan daftar hadir! Dan ini akan menghambat proses selanjutnya bila tidak dilakukan verifikasi.<br />
<br />
Dengan penuh semangat tim yang kami bentuk bekerja keras sejak Senin, 22 Juli 2013. Dalam tiga hari semua berkas yang kami terima telah berhasil di cek dan di scan. Sayangnya masih ada beberapa berkas pendukung yang belum kami terima. Akibatnya, beberapa proses pekerjaan menjadi tertunda!<br />
Proses scanning dengan menggunakan aplikasi DMR (digital marked reader) ditindaklanjuti dengan pengecekan ada tidaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh peserta. Tim scanner harus memeriksa semua hasil scan secara teliti satu persatu. Dan ini tentu saja sangat memakan waktu.<br />
<br />
Target penyelesaian pekerjan ini secara keseluruhan adalah hari Sabtu, 27 Juli 2013. Ya, kami hanya diberikan waktu selama 5 hari atau 6 hari termasuk hari Sabtu. Karena Senin, 29 Juli 2013 ditargetkan untuk melakukan rapat kelulusan. Tim pun akhirnya bekerja sekeras mungkin untuk mencapai target tersebut.<br />
Inilah yang menjadikan kami 6 hari berturut-turut selama buka puasa bersama di kantor dengan orang-orang yang sama!! x_x<br />
<br />
Minggu berikutnya tidak berbeda! Beberapa tim masih harus menyiapkan laporan dan draf pengumuman hasil ujian. Di samping itu, tim lainnya berupaya keras untuk menyiapkan bahan tes lain yang akan diujikan pada minggu kedua setelah cuti lebaran bulan Agustus 2013. Benar-benar sebuah pekerjaan yang menguras tenaga dan energi. Huff... Jadilah kami bukber 2 minggu berturut-turut!! Gubrakkkkk!<br />
Untungnya, aku memiliki tim yang luar biasa tangguh!! Mereka mau bekerja keras tanpa perlu mengeluh. Salut!!!<br />
Bravo rekan-rekan kerja ku! Terima kasih telah bekerja sama dan bekerja keras demi organisasi kita yang kita cintai!!! Love you PPSDM!<br />
<br />Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-46360056927537151462013-07-31T09:15:00.001+07:002013-08-04T09:53:10.403+07:00Inspirasional<i><b>Kiriman dari seorang sahabat:</b></i><br />
<div style="text-align: center;">
Tian zhi di zhi ni zhi wo zhi </div>
<div style="text-align: center;">
(天 知 地 知 你 知 我 知/Langit Tahu, Bumi Tahu, Kamu Tahu, Saya Tahu)</div>
<br />
Pada jaman dinasti Han Timur, hiduplah seorang pejabat tinggi yg bernama Yang Zhen (杨震).Yang Zhen adalah seorang yg memiliki pengetahuan luas, dalam keseharian bersikap jujur & tulus.<br />
Suatu ketika, Yang Zhen hendak melakukan perjalanan dinas, kebetulan melintasi kabupaten Chang Yi (昌邑县). Bupati kabupaten Chang Yi bernama Wang Mi (王密). Yang zhen adalah orang yang merekomendasikan kepada raja agar Wang Mi menjadi bupati di daerah tersebut.<br />
Wang Mi orangnya cekatan; serba bisa, merupakan teman dekat yang Zhen.Yang Zhen datang, sudah selayaknya Wang Mi menjamu dengan penuh keakraban. Tetapi Yang Zhen tidak berkenan terlalu merepotkan sahabatnya ,karena itu setelah jamuan santap malam segera pamit untuk beristirahat.<br />
<br />
Tidak disangka saat tengah malam, Wang Mi diam-diam pergi menemui Yang Zhen.Wang Mi membawa sejumlah barang berharga untuk dihadiahkan kepada yang Zhen.<br />
Wang Mi berkata, "terima kasih, atas rekomendasi dari anda barulah saya dapat menjabat sebagai seorang bupati."<br />
Tetapi Yang Zhen tetap bersikukuh untuk tidak menerima hadiah tersebut, dia berkata kepada Wang Mi, "saya merekomendasikan kamu karena kemampuan kamu, bukan karena ingin dapat imbalan dari kamu.<br />
Kamu berbuat demikian, jangan sampai terlihat oleh orang lain, sangatlah tidak baik bagi kita semua.<br />
Wang Mi lantas berkata, "sekarang adalah tengah malam, tidak akan ada orang tahu jika saya memberi hadiah kepada kamu, terimalah hadiah ini."<br />
Setelah mendengar itu semua, Yang Zhen dengan nada tinggi menjawab, "langit tahu, bumi tahu, kamu tahu, saya tahu, bagaimana bisa disebut tidak ada orang tahu?"<br />
Wang Mi mendengarkan sambil menyesali, sibuk meringkas kembali hadiah yg akan diberikan,menundukkan kepala undur diri.<br />
<br />
Andaikan semua orang bisa menghayati cerita ini tentunya negara kita bisa selangkah lebih maju, para pejabat ketika menjabat lebih memperhatikan rakyat daripada memikirkan kembali 'modal'. Dalam hidup seseorang pasti memperoleh banyak jasa dari pihak lain, memang perlu untuk berterima kasih, tetapi cara menyampaikannya harus tepat dan bijaksana.<br />
Dalam kisah diatas adalah lebih baik bagi Wang Mi untuk menjaga kepercayaan atas kedudukan yg diembankan daripada memberi hadiah kepada Yang Zhen, semisal memajukan pembangunan di daerahnya. <br />
Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-60825523828296545512013-07-29T07:18:00.000+07:002013-08-04T09:47:41.389+07:00Mengunjungi Manado (kembali)....Agak terlambat menulis tentang hal ini sebenarnya. Karena kunjunganku ke Manado, kota seribu gereja, ini adalah minggu lalu.Ya, minggu lalu aku berkesempatan melihat-lihat kembali ibukota Sulawesi Utara ini. Kota dimana aku pernah bermukim selama hampir 4 tahun karena menjalankan tugas.<br />
<br />
Kedatanganku kali ini ke Manado pun karena tugas kantor. Bedanya, kali ini hanya tugas singkat saja.<br />
Jadwal kebarangkatanku dari Jakarta di tiket penerbanganku adalah Jumat, 19 Juli 2013 pukul 18.30 WIB.<br />
Jumat pagi aku masih menyempatkan diri datang ke kantor di bilangan Kebayoran Baru. Setelah sholat Jumat aku segera menuju lokasi kantor ku lainnya di bilangan Bintaro. Dan menjelang pukul 3 sore aku pun segera pulang ke rumah untuk bersiap diri.<br />
<br />
Selepas ba'da Ashar dengan diboncengi istriku aku berangkat menuju lokasi pangkalan taksi. Dari sana aku pun segera meluncur ke bandara. Sayang, jalan yang sudah kupilih ternyata macet total. Tidak seperti biasanya. Aku tersadar bahwa hari ini adalah Jumat. Ditambah lagi dengan bulan puasa. Biasanya menjelang sore, selama bulan puasa, banyak sekali warga yang menghabiskan waktu di jalan-jalan untuk menunggu saat berbuka. Walhasil, jalan-jalanpun padat!<br />
Kuberi aba-aba kepada pak supir untuk mencari jalan lain meskipun aku tidak yakin jalan lainnya pun tidak macet. Dan benar saja, jalan lain yang kami pilihpun macet!!! Gubrak!<br />
Karena tak berdaya, taksi pun hanya bisa mengikuti arus lalu lintas yang ada. Bila biasanya di jalan tersebut tersendat sekitar 5 menit, kali ini tersendatnya bisa mencapai 15-30 menit! Ampun dech!<br />
Aku pun hanya bisa pasrah meskipun ada rasa was-was takut tertinggal pesawat menghinggapi. Dan rasa was-was itu akhirnya menjadi kenyataan. Aku tertinggal pesawat.<br />
Aku tiba di bandara Cengkareng tepat pukul 18.20. Setelah membayar taksi aku segera ngacir menuju tempat boarding yang cukup jauh (sebelumnya aku sudah <i>check-in online</i> via intenet). Dua kali memasuki x-ray membuatku semakin tersendat.<br />
Lima menit kemudian aku tiba di depan petugas boarding dengan tatapan pasrah. Dan aku semakin pasrah ketika sang petugas mengatakan bahwa baru satu menit yang lalu ada perintah untuk menutup pintu pesawat!<br />
<br />
Tak ada jalan lain, karena aku harus menjalankan tugas di Manado untuk sabtu dan minggu, aku segera mencari tiket pengganti. Alhamdulillah masih ada <i>seat</i> untuk penerbangan esok pagi.<br />
Setelah mencari makan (karena aku tak sempat berbuka puasa, hanya sekedar meneguk sedikit air) aku segera mencari taksi kembali menuju rumah yang lokasinya lumayan jauh. Apa boleh buat.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
Pagi-pagi setelah makan saur aku memacu mobilku menuju bandara. Kali ini bukan taksi sebagai pilihan perjalananku menuju bandara.<br />
Setelah mendapat tempat di parkir inap, aku segera <i>check-in</i>. Kali ini masih jauh dari jadwal <i>boarding</i>. Bahkan aku masih sempat sholat subuh berjama'ah di bandara.<br />
Perjalanan menuju Manado melalui kota Makassar. Perjalanan ini menempuh waktu sekitar 2 jam. Kami transit cukup lama di bandara Sultan Hasanuddin yang cukup megah ini. Sekitar 45 menit. Para penumpang diharuskan turun dan menuju terminal bandara. Aku pun menyempatkan diri berjalan-jalan sepanjang koridor sambil menikmati barang pajangan yang dipampang di setiap gerai. Tak ada niat membeli. Selain karena harga pasti lebih mahal dibanding bila kita membeli di kios luar bandara juga karena tak ada barang yang aku minati.<br />
Perjalanan menuju Manado ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam dari Makassar. Karena sedang berpuasa, semua hidangan yang diberikan oleh pramugari selama penerbangan terpaksa ku tolak.<br />
Tiba di Manado rekan-rekan kantor yang bertugas di sana telah menjemput ku. Kami segera menuju lokasi kantor untuk melihat persiapan mereka terkait ujian saringan masuk yang akan dilaksanakan esok hari. Dan setelah yakin tak ada masalah, aku pun menuju hotel tempat menginap dengan diantar sahabat baikku, Wilson Lupa. Mobil dinas telah dipasrahkan kepada ku oleh kepala kantor selama aku berada di kota ini.<br />
<br />
Setelah <i>check-in</i> di hotel Swiss-bell Maleosan, aku hanya menaruh tas bawaanku dan menunaikan sholat. Setelah itu ku minta Wilson untuk mengantarku keliling kota Manado yang katanya sudah banyak perubahan.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
*** </div>
Benar saja! Manado benar-benar berubah! Sangat berbeda ketika aku menginjakkan kaki untuk pertama kali di awal tahun 2012. Ya ternyata 11 tahun adalah waktu yang cukup untuk mengubah wajah kota ini. Bila dulu di sepanjang jalan Boulevard atau jalan Piere Tendean hanya dihiasi dengan gemuruh ombak pantai, kini wajahnya terang benderang karena di sepanjang jalan tersebut (yang dahulunya adalah pantai) berdiri tegak bangunan-bangunan ruko, hotel, dan mall. Luar biasa! Hingar bingar kendaraan dan orang yang berlalu lalang pun semakin terlihat sesak!<br />
Oh Manado, engkau telah terlihat berbeda kini. Wajah mu yang dahulu <i>ndeso</i> kita telah nampak menjadi <i>kuto</i>! Sungguh aku tak lagi mengenalmu....<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-74187490999076650642013-07-12T10:30:00.001+07:002013-07-12T10:30:08.263+07:00Micro Finance Training of Trainer, batch 9Ahai.....ikutan diklat lagi....!<br />
Dua minggu lalu aku baru saja mengikuti pelatihan <i>Municipal Finance</i> yang dilakukan menggunakan <i>video conference</i>. Dan kemarin, aku mengikuti pelatihan dengan model yang sama namun tema berbeda.<br />
Perbedaan lainnya, <i>Municipal Training</i> dilaksanakan <i>full</i> selama satu minggu. Sedangkan <i>Micro Finance</i> dilaksanakan selama 6 bulan dengan skema pembelajaran jarak jauh alias <i>Distance Learning Course</i>.<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-MDJYLNVKFOc/Ud94LBJ_bUI/AAAAAAAAAqA/QM8A6iWNHFY/s1600/IMG00006-20130712-1003.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://1.bp.blogspot.com/-MDJYLNVKFOc/Ud94LBJ_bUI/AAAAAAAAAqA/QM8A6iWNHFY/s200/IMG00006-20130712-1003.jpg" width="200" /></a>Tatap muka melalui <i>video conference</i> dilakukan sebanyak 4 kali. Sisanya dilakukan secara mandiri. Kita tinggal mengikuti tutorial yang diberikan melalui sebuah situs, yaitu: http://jointokyo.org<br />
<br />
Materi yang diberikan adalah hal baru bagiku. Meskipun aku sudah sering mendengar tentang <i>micro financing</i>, khususnya ketika seorang bankir di Bangladesh yang berhasil mendapat hadiah nobel karena keberhasilannya mengembangkan usaha perkreditan bagi kaum miskin di sana dengan mendirikan <i>Grameen Bank</i>.<br />
<br />
Pertemuan pertama <i>video conference</i> agak menjemukan. VC dilakukan selama 3 jam saja. Mulai pukul 14.00 s.d. 17.00. Peserta pelatihan berasal dari beberapa negara, melalui sistem GDLN, yaitu Jepang, Indonesia, India, Nepal, dan Uganda. Pemberi materi berada di Jepang.<br />
<br />
Masih ada 3 pertemuan lagi melalui VC. Selebihnya kami harus belajar mandiri dengan membaca modul dan mengerjakan soal latihan yang diberikan dan mengirimkannya via email.<br />
Semoga aku bisa melaluinya dengan baik....Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-2216153137012764272013-07-12T09:42:00.000+07:002013-07-12T10:01:41.004+07:00Marhaban Yaa Ramadhan..... 2013Alhamdulillah aku dan keluarga masih dipertemukan kembali dengan bulan yang penuh berkah ini. Sebuah anugerah kenikmatan yang tak bisa dibiarkan berlalu begitu saja. Sebuah kepercayaan dari Sang Khalik kepada hamba Nya untuk berbuat yang terbaik selagi hayat di kandung badan.<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-c3pCOS-Tp_k/Ud9uK-IFWFI/AAAAAAAAAp0/MTAol2GWfH4/s1600/Selamat+menunaikan+IBADAH+PUASA+2013.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://3.bp.blogspot.com/-c3pCOS-Tp_k/Ud9uK-IFWFI/AAAAAAAAAp0/MTAol2GWfH4/s200/Selamat+menunaikan+IBADAH+PUASA+2013.jpg" width="200" /></a>Hari ini adalah hari ketiga berpuasa. Ada beberapa sahabat kami, kaum Muhammadiyah, yang telah memulai puasa 4 hari lalu. Perbedaan seperti ini adalah hal lumrah yang sering terjadi. Perbedaan keyakinan dalam penentuan awal bulan yang disebabkan perbedaan metode yang dipakai.<br />
<br />
Bagi kami puasa tahun ini tidak berbeda dengan tahun lalu. Kami selalu menjalani dengan senang hati. Terlebih anak-anak kami, kecuali si kecil yang masih berusia 6 tahun, sudah dibiasakan oleh sekolah mereka untuk menjalankan puasa di hari-hari tertentu.<br />
Satu hal saja yang membedakan dengan puasa 3 tahun terakhir ini, yaitu kami berpuasa di tempat tinggal kami yang baru. Bukan di rumah dinas lagi. Otomatis, lingkungan pun baru.<br />
<br />
Di hari pertama dan kedua kami berusaha untuk bisa melakukan shalat tarawih berjamaah di rumah. Demikian pula saat subuh menjelang. Aku sadar, dengan kesibukan ku, jarang nantinya aku bisa sholat berjamaah bersama mereka.<br />
Ingin rasanya dalam bulan ini kesibukan ku aku kurangi. Sayangnya, sebagai seorang kuli, aku tak bisa membuat sendiri jadwal kerja ku. Semua jadwal kerja sudah ditetapkan oleh si pemberi kerja. Aku tinggal melaksanakannya saja.<br />
Seandainya aku adalah seorang pengusaha, mungkin akan ku kurangi aktivitas ku di bulan ini. Dan lebih banyak menjalankan ibadah-ibadah yang disunnahkan.<br />
<br />
Oh ya, selama di bulan puasa ini , entah mengapa, aku lebih senang mengonsumsi salad buah daripada makanan lainnya. Awalnya, aku hanya ingin mengonsumsi salad buah saat makan sahur dan berbuka puasa. Namun istriku mengingatkan bahwa tubuh kita juga butuh karbohidrat lho.<br />
Alhasih, ya masih kemasukan nasi dan lain-lain dech.... Padahal, selain karena sedang senang dengan salad buah, aku juga bermaksud untuk bisa mengecilkan ukuran lingkar pinggang ku hahahaha....<br />
<br />Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-21508757247250274352013-07-04T17:32:00.000+07:002013-07-05T17:12:50.457+07:00Abepura, JayapuraSungguh perjalanan yang sangat teramat melelahkan. Rasanya, lebih melelahkan dari perjalanan ke Australia ataupun ke Belanda sekalipun di tahun lalu.<br />
Waktu tempuh kali ini "hanya" sekitar 10 jam. Hampir sama dengan perjalanan menuju Melbourne dan lebih pendek bila dibandingkan dengan perjalanan menuju Belanda. Namun perjalanan Jakarta-Bandara Sentani Jayapura terasa melelahkan akibat transit di 3 kota: Denpasar, Makassar, dan Timika, sebelum berakhir di Sentani, Jayapura.<br />
<br />
Skedul penerbangan, seperti biasanya: tidak <i>on schedule</i>! Maskapai penerbangan milik pemerintah yang menyatakan dirinya sebagai maskapai domestik terbaik di kawasan asia ini tetap saja tidak bisa memenuhi skedul yang ditetapkannya sendiri. Alasannya klasik. Bila tidak karena akibat tertundanya kedatangan pesawat dari penerbangan sebelumnya, alasan lainnya adalah karena padatnya <i>traffic</i> di bandara Jakarta. Alasan kedua sangat masuk akal bila ketertundaan tersebut terjadi di Jakarta. Mengingat <i>traffic</i> penerbangan di Jakarta memang sangat padat! Alasan pertama akan lebih masuk akal bila diajukan dalam penerbangan selain dari bandara Jakarta. Huf apapun alasannya, tetap saja terlambat alias ngaret! Bosan telinga ini mendengar awak kabin yang selalu meminta maaf atas keterlambatan tersebut saat penumpang sudah berada di dalam pesawat dan siap untuk melakukan penerbangan.<br />
<br />
Minggu sore, 30 Juni 2013, menjelang magrib aku tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan menumpang sebuah taksi. Sebelumnya, aku sempat diantar istriku dengan sebuah motor dari kediaman kami di Pondok Aren hingga perempatan Ciledug Raya. Hal ini kami lakukan demi memangkas waktu tempuh. Maklum, dari rumah kami hingga Ciledug pada sore hari jalanan sangat padat. Dari pada terlambat sampai di Bandara mending pangkas waktu make motor dulu hehehehe. (makasih ya istriku yang sudah mau mengantar dalam gerimis ria)<br />
<br />
Kali itu istriku memang tidak mengantarku dengan mobil hingga ke bandara. Biasanya ia dan anak-anak mengantar aku hingga ke bandara. Itung-itung sambil jalan-jalan! hehehe. Nah, karena skedul keberangkatanku adalah sore hari dan karena istriku belum terbiasa menyetir di malam hari maka kami putuskan aku cukup di antar dengan motor sampai di suatu tempat yang akan ada taksi lewat.<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Saat tiba di bandara, seorang temanku, Dani, sudah lebih dulu berada di sana. Kami memang mendapat tugas yang sama yaitu ke kota Jayapura di Papua. Selain kami berdua, ada pula satu orang rekan lain dari Setjen yang ikut bersama kami, yaitu Mas Vinaldo.<br />
<br />
Setelah <i>check in</i> kami menuju ke sebuah kafe untuk menunggu jadwal keberangkatan yang masih cukup lama. Di sana kami bertemu dengan dua orang rekan lainnya yang akan menuju kota Wamena. Mereka menggunakan pesawat yang sama menuju Jayapura. Dari sana nantinya mereka akan melanjutkan perjalanan kembali dengan sebuah pesawat kecil menuju Wamena, sebuah kota kecil di pegunungan Jayawijaya.<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-moFTg-SpnUs/UdVQcWCaV_I/AAAAAAAAApA/pf9v5JeBDhc/s1600/IMG00240-20130701-0710.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://1.bp.blogspot.com/-moFTg-SpnUs/UdVQcWCaV_I/AAAAAAAAApA/pf9v5JeBDhc/s200/IMG00240-20130701-0710.jpg" width="200" /></a>Kurang lebih lima belas menit menjelang waktu <i>boarding</i> kami menuju ruang tunggu. Saat melewati meja petugas, mata kami tertuju pada sebuah <i>running text</i> berwarna merah yang ada di meja petugas. Kami pun terkejuut! Kami yang mengira bahwa rute penerbangan menuju Jayapura hanya akan singgah satu kali yaitu di Makassar, ternyata mendapati tulisan dalam running text tersebut bahwa rute kami adalah: Jakarta-Denpasar-Makassar-Timika-Jayapura! Hadeh!! Tepok jidat!<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-2bVFLWkSJ2c/UdVQcahNeoI/AAAAAAAAAo8/WpGhpl-1cT4/s1600/IMG00242-20130701-0717.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://2.bp.blogspot.com/-2bVFLWkSJ2c/UdVQcahNeoI/AAAAAAAAAo8/WpGhpl-1cT4/s200/IMG00242-20130701-0717.jpg" width="200" /></a>Bagi kami yang sudah terbiasa menumpangi pesawat terbang, rute seperti itu adalah rute yang tidak menyenangkan. Selain melelahkan, juga karena dipastikan banyak sekali waktu yang terbuang. Bayangkan, setiap kali akan landing saja dibutuhkan waktu setidaknya 20 menit. Saat berada di ground, waktu yang diperlukan untuk menurunkan penumpang, membersihkan kabin, menaikkan penumpang, waktu tunggu izin <i>take off</i> bisa sekitar 1 jam! Nah, dengan tiga kali transit, itu artinya kami membuang waktu 3 jam! Walhasil, badan kami pegal-pegal selama penerbangan tersebut. Kegiatan rutin yang kami lakukan adalah: membaca koran dan majalah, menyantap makanan yang disajikan, mendengarkan musik atau menonton film dari layar LCD mungil yang di tempatkan di balik sandaran kursi, dan tentu saja tidur sebisanya!<br />
Pemandangan berupa awan yang berarak baru menemani perjalanan saat kami akan tiba di Timika. Sebuah kota kecil yang terkenal dengan aneka tambang yang di eksplor oleh PT Freeport.<br />
Jujur, pemandangan di bawah sana (bumi Papua) memang indah. Gerombolan pohon-pohon hijau terhampat begitu luasnya. Liukan sungai menambah keindahan panorama tersebut.<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-rhnxasJSUbw/UdVQcpG9NFI/AAAAAAAAApI/oFF3PTsjJGA/s1600/IMG00244-20130701-0741.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://2.bp.blogspot.com/-rhnxasJSUbw/UdVQcpG9NFI/AAAAAAAAApI/oFF3PTsjJGA/s200/IMG00244-20130701-0741.jpg" width="200" /></a><br />
Kami tiba di bandara Sentani menjelang pukul setengah sepuluh pagi waktu setempat (selisih 2 jam lebih awal dari waktu di Jakarta). Kami take off dari Jakarta sekitar menjelang pukul 10 malam waktu setempat di hari sebelumnya. Itu artinya perjalanan kami adalah kurang lebih 10 jam! <br />
<br />
Badan terasa lelah benar. Aku yang tidak terbiasa tidur dalam posisi duduk tentu saja merasa semakin menderita dengan penerbangan kali ini. Ingin rasanya segera merebahkan badan.<br />
Di bandara Sentani kami di jemput oleh staf UP4B yang menjadi penanggung jawab kegiatan penerimaan mahasiswa baru STAN khusus bagi warga Papua dan Papua Barat. Ya kedatangan kami ke bumi Cendrawasih adalah untuk menyelenggarakan ujian saringan masuk bagi lulusan SMA sederajat di sana. Dan....ini adalah kali keduaku menginjakan kaki di pulau yang cantik ini.<br />
Akhir tahun 2011 lalu aku berkesempatan mengunjungi kota Merauke, kota yang tercatat sebagai kota paling Timur Indonesia.<br />
Bila Jayapura berada di Utara pulau Papua, maka Merauke berada di sebaliknya, di Selatan pulau.<br />
Meski lelah tetap terbesit keharuan dan kegembiraan karena bisa menginjakkan kaki kembali di tanah Papua.<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-jdDIWI8m440/UdVQeJF0G7I/AAAAAAAAApc/BqO9SzzXLK8/s1600/IMG00245-20130701-0909.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://3.bp.blogspot.com/-jdDIWI8m440/UdVQeJF0G7I/AAAAAAAAApc/BqO9SzzXLK8/s200/IMG00245-20130701-0909.jpg" width="200" /></a></div>
Ternyata, penyelenggaraan ujian tidak dilaksanakan di kota Jayapura, melainkan di kota kecil Abepura. Kota ini berada di pinggir kota Jayapura. Jarak dari bandara Sentani menuju Abepura kurang lebih sekitar 25 km.<br />
Setelah meninjau lokasi ujian yang akan dilaksanakan esok hari, kami pun segera <i>check in</i> di sebuah hotel kecil yang ada di kota tersebut: Hotel Matos. Kependekan dari Matoa Square.<br />
<br />
Hotel ini relatif bersih. Tarif per malam berkisar Rp450.000 untuk kelas standar, Rp500.000 untuk kelas deluxe, dan Rp550.000 untuk kelas suite. Sayangnya fasilitas wifi tidak tersedia di setiap kamar. Wifi hanya ada di ruang makan saja. Itu pun koneksinya tidak bisa diharapkan.<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-hZshB3pHJyM/UdVQenq2WtI/AAAAAAAAApk/zSkonbdHQQk/s1600/IMG00247-20130701-1148.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://4.bp.blogspot.com/-hZshB3pHJyM/UdVQenq2WtI/AAAAAAAAApk/zSkonbdHQQk/s200/IMG00247-20130701-1148.jpg" width="200" /></a>Jangankan koneksi wifi, koneksi telpon seluler saja sangat tidak ramah di wilayah ini. Kawanku, Dani, sampai harus mematikan dan menyalakan kembali <i>handset</i>-nya untuk bisa mendapatkan sinyal. Namun hasilnya sama saja: sinyal lemot! Bila menerima telpon masuk, suara yang diterima cukup jelas terdengar tetapi lawan bicara mengatakan suara kita terputus-putus saat didengar oleh mereka.<br />
Ya ternyata sinyal kadang datang dan pergi. <i>Handset</i> BB ku kadang tidak berfungsi. Menyedihkan!<br />
<br />
Untuk layanan petugas dan kebersihan kamar aku memberi nilai 8 untuk hotel ini. Fasilitas hotel bernilai 6. Dan untuk sajian sarapan bernilai 5!<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-1ISFa-hezJ0/UdVQdkNNlWI/AAAAAAAAApU/_YrEQZUWvfA/s1600/IMG00246-20130701-0934.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://4.bp.blogspot.com/-1ISFa-hezJ0/UdVQdkNNlWI/AAAAAAAAApU/_YrEQZUWvfA/s200/IMG00246-20130701-0934.jpg" width="200" /></a>Kota Abepura adalah kota yang berada di lintasan jalan antara Sentani menuju Jayapura. Trafik kendaraan di sana lumayan padat. Toko, ruko, dan tempat makan pun cukup banyak tersedia.<br />
Dalam bangunan yang sama dengan hotel, terdapat restoran pizza hut. Di sebelah kanan terdapat beberapa tempat makan. Ada rumah makan yang menjual cotto makassar, sea food, dan jenis makanan lainnya. Di seberang jalan bahkan terdapat restoran yang menyajikan masakan Jawa.<br />
Jadi, tidak sulit untuk mendapatkan makanan di sekitar hotel. Untuk harga, menurutku sangat relatif. Tidak terlalu mahal dan juga tidak terlalu murah. Sedang!<br />
<br />Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-75739263019918630382013-06-28T17:28:00.001+07:002013-06-28T17:49:31.363+07:00Ikutan Training: MFCT, Municipal Finance Certification TrainingIni adalah <i>training</i> kedua ku di tahun ini, setelah 2 bulan lalu ikut <i>training</i> TOT PBJ (<i>Training of Trainer</i> Pengadaan Barang Jasa) di Gadog, Bogor.<br />
<br />
Awalnya kukira <i>training</i> ini diberikan langsung oleh narasumber secara tatap muka. Ternyata pada saat hari pertama (Senin, 24 Juni 2013) memasuki ruang <i>training</i>, kulihat berbagai peralatan multimedia. Yup! <i>Training</i> diselenggarakan melalui perangkat <i>video conference</i>.<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-fWs_Trm0e_o/Uc1l_AniuNI/AAAAAAAAAoY/r9IML2FLcgg/s1600/IMG00236-20130627-0842.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://1.bp.blogspot.com/-fWs_Trm0e_o/Uc1l_AniuNI/AAAAAAAAAoY/r9IML2FLcgg/s200/IMG00236-20130627-0842.jpg" width="200" /></a>Ada 4 negara rupanya yang bergabung dalam penyelenggaraan <i>training</i> ini. Selain kami, Indonesia, ada kelompok peserta dari Malaysia (Kuala Lumpur), Philipines (Manila), dan Mongolia (Ulan Bathor). Sedangkan Moderator dan Narasumber berada di Washington DC, USA.<br />
Hmm...berarti ini <i>training</i> pertamaku yang dilakukan dengan bentuk jarak jauh alias <i>long distance learning</i>. Menarik!<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<i>Training</i> dilaksanakan selama 5 hari. Dari Senin s.d. Jumat. Khusus hari Jumat, jadwal pelatihan berakhir pada pukul 4 sore, karena diakhiri dengan pelaksanaan ujian tertulis. Sedangkan di hari Senin s.d. Kamis, pelatihan hanya dilakukan setengah hari yaitu hingga pukul setengah satu siang saja.<br />
<br />
Secara keseluruhan materi yang diberikan bukanlah "barang baru" bagiku. Karena materi yang disampaikan oleh narasumber masih berada dalam jangkauan disiplin ilmu yang kumiliki hehehe.<br />
Yang beda hanya satu: penyampaian dilakukan dalam bahasa Inggris! hahaha....<br />
<br />
Materi hari pertama: <i>Budgeting for Improved Performance</i>, disampaikan oleh Jesus Nava, <i>Chief Administrative Officer</i>, Santa Clara Water District, San Jose, California.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-QdzgVKgIVAg/Uc1l4d5qIVI/AAAAAAAAAn4/SWYJO8SA25E/s1600/IMG00233-20130627-0841.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://1.bp.blogspot.com/-QdzgVKgIVAg/Uc1l4d5qIVI/AAAAAAAAAn4/SWYJO8SA25E/s200/IMG00233-20130627-0841.jpg" width="200" /></a></div>
Materi hari kedua: <i>Planning and Budgeting for Capital Improvements</i>, masih disampaikan oleh Jesus Nava.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-9UgXdc4gBUk/Uc1l4jZCvLI/AAAAAAAAAoA/WsFPchRghzo/s1600/IMG00234-20130627-0842.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://1.bp.blogspot.com/-9UgXdc4gBUk/Uc1l4jZCvLI/AAAAAAAAAoA/WsFPchRghzo/s200/IMG00234-20130627-0842.jpg" width="200" /></a></div>
Materi hari ketiga: <i>Accounting and Financial Reporting</i>, disampaikan oleh Robert Samario, CPA, <i>Finance Director, </i>City of Santa Barbara, California.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-erXnnMeQmOU/Uc1l4QDkiCI/AAAAAAAAAn8/fNyjA-S2ioI/s1600/IMG00232-20130627-0841.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://2.bp.blogspot.com/-erXnnMeQmOU/Uc1l4QDkiCI/AAAAAAAAAn8/fNyjA-S2ioI/s200/IMG00232-20130627-0841.jpg" width="200" /></a></div>
Materi hari keempat: <i>Revenue Generation</i>, disampaikan oleh Chu Thai, <i>Administrative Services Director</i>, City of Stanton, California.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-jfbDggq7gms/Uc1l5ZwyQcI/AAAAAAAAAoM/mTI1IX0gypY/s1600/IMG00235-20130627-0842.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://1.bp.blogspot.com/-jfbDggq7gms/Uc1l5ZwyQcI/AAAAAAAAAoM/mTI1IX0gypY/s200/IMG00235-20130627-0842.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
Materi hari kelima: <i>Creditworthiness and Debt Financing: A Primer for Sub-national Governments on Municipal Bond Issuance</i>, disampaikan oleh Robert D. Peirson, <i>Finance Director</i>, Housing Authority of Santa Barbara, <i>Former Finance Director</i> City of Santa Barbara, California.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-nSgvJaQ9V-o/Uc1pCKZ-gqI/AAAAAAAAAoo/llgHRiKSq2E/s1600/IMG00238-20130628-1725.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://4.bp.blogspot.com/-nSgvJaQ9V-o/Uc1pCKZ-gqI/AAAAAAAAAoo/llgHRiKSq2E/s200/IMG00238-20130628-1725.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<br />
<br />Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-2411852717630663442013-06-12T18:46:00.002+07:002013-06-12T19:13:45.637+07:00Pekanbaru (again)....Alhamdulillah akhirnya landing juga di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Fuiihhh bete banget aku dengan penerbangan kali ini.<br />
Jarum jam hampir menunjuk ke angka 10 malam. Padahal waktu tempuh perjalanan hanya sekitar 1 jam 20 menit. Saat masuk pesawat jam mengarah ke angka 7 malam.<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ZUj8_F7BQSE/UbhfSZHJefI/AAAAAAAAAnc/iSP_i-g6AD4/s1600/IMG00210-20130612-0535.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://2.bp.blogspot.com/-ZUj8_F7BQSE/UbhfSZHJefI/AAAAAAAAAnc/iSP_i-g6AD4/s200/IMG00210-20130612-0535.jpg" width="200" /></a>Itu artinya setengah jam lebih kami para penumpang berada dalam posisi "siap terbang".<br />
<br />
<br />
Kejadian bermula saat para penumpang telah lengkap dan pintu pesawat telah ditutup. Setelah beberapa menit di dalam pesawat dan bahkan setelah video demo keselamatan selesai ditayangkan, sang pilot berkata bahwa karena padatnya trafik saat itu maka penerbangan diminta menunggu izin dari menara pengawas selama 13 menit.<br />
<br />
13 menit berlalu suasana di dalam pesawat masih hening. 30 menit berlalu, masih sama! Dan setelah mendekati 50 menit pesawat mulai meningglkan apron menuju landasan pacu.<br />
Saat menuju landasan pacu pun pesawat berjalan lambat dan kadang berhenti. Menunggu antrian take off kelihatannya.<br />
Sayangnya, tidak ada info apapun dari awak kabin! Menyebalkan!<br />
Dan setelah hampir 30 menit berlalu barulah sang pilot memberi aba-aba, "<i>flight attendant take off position, please...</i>"<br />
So, hampir satu setengah jam kami terkurung dalam pesawat dalam keheningan! Sungguh penerbangan yang sangat menyebalkan.<br />
Aku lebih suka penerbangan nonstop 3 jam dari pada setengah jam berada dalam pesawat dalam diam!<br />
<br />
Saat pesawat berhenti di apron di bandara Pekanbaru, aku bergegas berdiri. Semata-mata hal itu aku lakukan untuk meluruskan punggungku yang sudah terasa tidak nyaman. Tak sabar rasanya ingin berada di luar pesawat.<br />
Karena tidak memasukkan barang bawaan dalam bagasi, aku segera ke luar bandara. Di pintu kedatangan sahabatku sudah menunggu.<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-aYHsMPFCgvQ/UbhfS4eIeHI/AAAAAAAAAnk/7cT5rYddBPo/s1600/IMG00211-20130612-1407.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://2.bp.blogspot.com/-aYHsMPFCgvQ/UbhfS4eIeHI/AAAAAAAAAnk/7cT5rYddBPo/s200/IMG00211-20130612-1407.jpg" width="200" /></a>Aku segera minta maaf atas keterlambatan tersebut yang tentunya membuat ia juga harus menunggu lama di bandara.<br />
Alasan keterlambatan pun segera kuceritakan padanya.<br />
<br />
Mobil meluncur meninggalkan bandara dan menuju sebuah hotel tempat pelaksanaan diklat. Ya, dua hari ini aku berada di Pekanbaru untuk memberikan materi sebuah pelatihan. Kamis sore aku kembali ke Jakarta.Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5572520383090441557.post-22916246762179707552013-06-10T11:47:00.001+07:002013-06-10T11:47:14.904+07:00Level Forty-twoHari genap sudah umurku 42 tahun. Aku jadi teringat sebuah nama grup band era 90-an: <i>Level 42</i> (<i>forty-two</i>).<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-BcSzfPjwExY/UbVZ4Ism3NI/AAAAAAAAAnM/RCB959iHzWs/s1600/IMG00208-20130610-1043.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://4.bp.blogspot.com/-BcSzfPjwExY/UbVZ4Ism3NI/AAAAAAAAAnM/RCB959iHzWs/s200/IMG00208-20130610-1043.jpg" width="200" /></a>Alhamdulillah hingga kini aku masih diberikan kesehatan dan kenikmatan oleh Allah SWT.<br />
Semoga Allah masih berkenan pula memberikanku kesempatan menghirup udara alam fana ini hingga usia lanjut....hingga aku bisa menyaksikan ketiga anakku tumbuh dewasa dan berdikari.<br />
<br />
Umur memanglah rahasia YangMaha Kuasa. Kita tak pernah tahu berapa lama jatah kita berada di alam fana ini. Kematian adalah sesuatu yang pasti. Kesiapan kita untuk menuju ke sana yang harus kita benahi. Sebagai hamba, kita hanya bisa berdoa dan berharap agar semua keinginan kita dikabulkan oleh Dzat yang Maha Pemilik segalanya.<br />
<br />
Beberapa hari lalu seorang sahabat baikku dipanggil oleh Nya. Ia meninggalkan seorang istri dan 5 atau 6 orang anak. Sebagian besar masih sangat kecil. Allah tentu punya maksud dan rencana dengan hal ini.<br />
Kemarin, seorang putra bangsa, Ketua MPR RI dan sekaligus suami mantan Presiden RI ke-5, yaitu Bapak Taufik Kiemas pun berpulang kepada-Nya. Dan aku cukup yakin, banyak sekali ruh-ruh yang kemarin berpisah dengan raga untuk menghadap Sang Khalik.<br />
<br />
Adikku yang paling kecil pun telah berpulang sejak 2 tahun lalu, ketika usia nya belum genap 28 tahun.<br />
<br />
Yaa Allah.......hanya Engkaulah yang mengetahui rahasia dibalik keputusan-Mu. Kami hamba-Mu hanya mampu berpasrah dan berdoa kepada-Mu.<br />
Berikan selalu kesehatan dan karunia Mu kepada kami dan keluarga kami.<br />
Jadikanlah kami orang-orang yang selalu bersyukur atas setiap nikmat yang Engkau berikan.<br />
Izinkan kami melihat anak-anak kami yang tumbuh dalam kedewasaannya...<br />
Jadikan pula kami sebagai hambu Mu yang terbaik.....<br />
Aamiin...<br />
<br />
(catatan: kue ultah di atas adalah pemberian rekan-rekan kerja ku di Bidang PTT) Kuwat Slamethttp://www.blogger.com/profile/10995017263911023646noreply@blogger.com0