Friday, April 05, 2013

Mengenangmu.....(wahai adikku)

Dua tahun sudah waktu berlalu. Tak terasa, 2 tahun silam adik bungsu kami menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir kalinya.
Ya, ia kembali ke haribaan-Nya. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun....
Semua yang datang dari Nya....kembali pula kepada sang maha Pencipta.....

Dua tahun lalu, ia hanya mampu bertahan kurang dari 24 jam dalam pertolongan di sebuah rumah sakit setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kecelakaan menimpa saat ia berboncengan dengan keponakan kami menuju terminal bus.
Dari terminal bus ia berencana menuju kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Di kota itu, istri dan putera-puterinya menetap.

Hingga kini kejadian kecelakaan tersebut masih menjadi misteri.
Tak ada satu orang pun yang bisa menjelaskan musabab kejadian tersebut. Termasuk keponakanku yang saat itu berboncengan dengan almarhum.
Semua menjadi misteri Ilahi....

Kami sadar bahwa tak ada manusia yang mampu melawan takdir.
Saat waktu yang telah ditetapkan oleh Nya tiba, maka tak ada satupun yang berdaya menundanya.
Waktu itu pun menjadi misteri bagi diri kita. Tak tahu kapan ia akan tiba menjemput diri kita.
Kontrak hidup di dunia telah ditetapkan oleh Nya seperti saat kita dilahirkan ke dunia.
Hanya Ia sang pemilik waktu yang mengetahuinya.
Manusia hanya mampu menjalankan kehidupannya tanpa diberitahu kapan batas waktu itu menjadi milik kita.

Allah maha Besar..... Hanya Ia yang mengetahui segalanya.
Semua yang ada di dunia ini adalah milik Nya.
Ia yang menciptakan dan Ia pula yang memusnahkan....

Dua tahun menjadi waktu yang terasa singkat.
Rasanya baru kemarin adikku "menyusul" ayah kami yang wafat tahun 2006.
Kejadian yang amat mendadak tentu tak pernah bisa kami lupakan.
Tak ada yang menyangka bahwa ia si bungsu ternyata yang pertama menghadap Nya.
Allah lebih menyayangi dirinya ketimbang kami kakak-kakak Nya....
Ia diberikan kemuliaan untuk tidak melakukan perbuatan tercela kembali di dunia.
Allah lah yang mencukupkan amal ibadah nya pula.

Di antara kami, 6 bersaudara, si bungsu ini yang paling memiliki sifat agamis.
Sejak kecil ia telah dekat dengan nilai-nilai agama.
Ketika beranjak remaja, ketekunannya mempelajari nilai-nilai agama semakin tinggi.
Ia aktif diberbagai kegiatan yang berbau agama.
Perilaku sehari-harinya pun kental dengan kesabaran, ketekunan, dan kerendahan hati.

Keinginan dan motivasinya sangat tinggi.
Ia selalu optimis dalam setiap aktivitas yang ditekuni.
Ia tak pernah menyerah dengan setiap kegagalan yang menerpanya.
Setiap kegagalan yang menghampiri, selalu ia hadapi dengan senyuman.
Ia selalu yakin bahwa kegagalan maupun keberhasilan sudah digariskan oleh Nya.
Itu yang menjadikan semangatnya tak pernah surut.

Senyumnya yang khas senantiasa mengembang meski ia sedang diterpa kemalangan.
Saat melakukan keteledoran dan aku jengkel padanya, ia pun membalas dengan senyum.
Dalam panikku, ia selalu bisa menenangkan diriku.
Kemarahanku yang memuncak sekali pun, ia tanggapi dengan ketenangan yang luar biasa.

Kini senyum itu telah menjadi kenangan.
Senyum khasnya hanya bisa kami saksikan pada foto-foto kenangan.
Yah, kami tak bisa lagi menatap senyum khas itu.
Kami tak bisa lagi mendengarkan ucapan-ucapannya yang tegas dan penuh semangat.
Kami tak bisa lagi melihat kegigihannya mengarungi beratnya beban hidup ini.
Kami tak bisa lagi melihat dirinya yang selalu bermanja saat berada di dekat ibunda kami.
Kami tak bisa lagi meminta bantuannya saat kami bermasalah dengan perangkat komputer.
Kami tak bisa lagi mendengar kembali berbagai motivasi yang selalu ia berikan kepada kami.
Kami tak bisa lagi mendengar kisahnya tentang bagaimana ia memberikan pelatihan motivasi pada suatu tempat.
Dan kami tak bisa lagi mendengar tawanya yang juga sekhas senyumnya.......

Wahai adikku, tenanglah engkau di sana....
Suatu saat nanti kami pun akan menyusulmu ke sana....
Kami akan selalu menjaga apa yang telah engkau berikan kepada kami....
Kami pun akan menjaga dan memastikan anak-anakmu menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang akan selalu mendoakan dirimu....
Kami sisihkan sebagian hati kami untuk selalu mengenang kebaikkanmu...

Yaa Allah yang maha Kuasa dan maha Pemurah...
Terangilah kuburnya....
Ringankahlah siksa kubur baginya...
Terimalah seluruh amal dan ibadahya...
Ampuni segala dosa dan kesalahannya....
Amiin Yaa Robbal 'alamiin.....

Selamat jalan wahai adikku tercinta..............

No comments: