Friday, December 31, 2010

MET TAOOON BARRRUUUUU 2011 YAAAA.......



Memori 2010:
Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2010. Alhamdulillah Yaa Allah aku masih diberikan kesempatan untuk menghirup udara di akhir tahun yang penuh dengan cobaan ini. Tahun 2010 adalah tahun yang tak akan bisa kulupakan. Di tahun ini kepedihan hati dan kegundahan dalam bekerja menjadi pemicu turunnya semangat kerjaku di kantor. Mutung, begitu kata orang Jawa bilang. Gimana nggak mutung, dah bekerja sebaik-baiknya eee...tetep aja kena hukuman juga.
Tapi...semuanya dah aku serahkan kepada-Nya. Aku yakin selalu ada sesuatu (baca: hikmah) di balik setiap kejadian yang diberikan oleh-Nya kepada kita. Mungkin saja semua ini adalah harga yang memang harus aku bayar atas berbagai kesalahan yang aku lakukan....

Terlalu banyak memori membekas dalam kalbu ini. Biarlah semuanya menjadi rahasia bagi diriku saja karena tidak semua memori dapat aku share kepada orang lain hehehe. Dalam pekerjaan, di awal tahun ini aku tetap berkonsentrasi pada beban kerja yang diberikan kepada ku (di STAN) meskipun aku telah dihantui turunya PP-30 bagi diriku sebagai bentuk rekomendasi tim pemeriksa atas hasil pekerjaan saat di Balai Diklat Yogyakarta (Agustus 2007-Juli 2008) dan di STAN (2008). Berbagai aktivitas lain aku lakukan bersama mitra kerjaku, Geboy, Asgar, and the ganks... Alhamdulillah semuanya berlangsung dengan lancar. Tengs ya frens.....

Keinginanku untuk pindah dari STAN akhirnya terwujud. Awal bulan September aku pindah tugas ke Pusdiklat Pajak alias Puspa. Seeeeneeengggg banget rasanya bisa terbebas dari beban berat selama bertugas di STAN... Banyak orang mengira aku telah di-grounded oleh atasanku karena terbitnya PP-30 tsb sehingga aku dipindahkan dari tempat tugas lama. Padahal....semua ini atas permintaanku kepada atasan-atasanku...hehehe. Makasih banyak ya Pak Dodi dan Pak Kusmanadji...

Dalam keluarga, aku tetap bisa menjadi suami dan ayah yang baik bagi istri dan anak-anakku (pasti ada dech temenku yang langsung bilang gini: Preeeeeeetttt............ wkwkwkwk). Nggak ada hal istimewa yang bisa aku ceritakan tentang hal ini. Hanya saja, kami sempat harus mengalami masa-masa berat saat tunjanganku terpotong selama tujuh bulan (termasuk tunjangan ke-13). Padahal kami telah punya planning untuk vakasi di akhir tahun. Namun alhamdulillah rencana vakasi tersebut akhirnya bisa terwujudkan juga kok.

Ok dech, cape juga nich nulis sesuatu yang nggak keruan. Lagi nggak mud juga :( Soalnya, aku harus segera pulang ke rumah dengan Black Tiger (tigy) ku untuk bersiap-siap memenuhi undangan dinner akhir tahun bersama Big Boz dan jajarannya....
Hope tahun 2011 bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya......... Met Taon baru ya guys....

(Jakarta, Jumat 31/12/10 Pkl.13.45 di kantor)

Undangan Dinner Akhir Tahun....^^

SMS mengejutkan kuterima tadi malam, kurang lebih pukul 10. SMS tsb dikirimkan oleh rekanku yang bertugas sebagai Aspri Kepala BPPK. Isinya, "Yth. Bp Bambang Juli dan Bp Kuwat Slamet, menyampaikan pesan Bp SesBPPK sbb: dimohon kehadirannya beserta istri pada acara dinner bersama Menkeu hari Jumat 31 Desember Jam 18.30 di aula mezanine ged Djuanda I Wahidin. Undangan beserta istri. Pakaian pria: PSL (berjas) wanita: menyesuaikan. Demikian. Terima kasih."

Terkejut? Pertama, karena saat raker dua hari lalu telah disampaikan oleh Pak Sesjen Kemenkeu bahwa acara dinner tersebut hanya akan dihadiri oleh pejabat eselon I dan II saja. Kedua, kok rasa-rasanya aku masih belum pede bergabung di acara-acara seperti itu ya... Wong cilik kok ya bergabung sama wong Guedee....opo tumon?

Pagi tadi, aku sms balik ke si pengirim, Mas Adhi. Isinya kurang lebih bahwa aku agak segen untuk datang karena pada saat raker diberitahukan bahwa hanya eselon I dan II peserta raker saja yang diminta hadir. Mas Adhi pun seketika menjawab bahwa hal tersebut telah sesuai pula dengan pesan dari Panitia Dinner yang mengatakan bahwa Menkeu mengundang juga 2 orang pejabat eselon 3. Hmm....ok lah kalau begitu, pikirku....

Pagi ini cuaca cerah. Aku nggak bawa mobil ke kantor. Selain karena bangun agak kesiangan, juga karena siang nanti aku harus kembali ke rumah dulu untuk "salin" dan bersiap-siap memenuhi undangan tersebut. Pikirku, kalau naik motor akan lebih cepat melawan macetnya jalan-jalan ibukota.
Trims berat untuk pihak-pihak yang telah berinisiatif mengundang aku ya....
Happy Newyear 2011....!!!!

(Jakarta, Jumat 31/12/10 pkl 08.15)

Thursday, December 30, 2010

Anoreksia

Pagi ini baca berita tentang meninggalnya seorang model di Prancis akibat Anoreksia. Jujur, aku pernah mendengar istilah ini sebelumnya tapi kok ya harus mikir-mikir dulu untuk mengingat apa artinya. Untuk mengetahui istilah tersebut mah gampang aja, tinggal tanya sama Mbah Google (catatan: harus punya koneksi internet dulu donk....^^)
Berikut ini aku ambil penjelasannya dari situs www.conectique.com

Definisi

Anoreksia adalah kelainan psikis yang diderita seseorang berupa kekurangan nafsu makan meski sebenarnya lapar dan berselera terhadap makanan. Kondisi ini umumnya ditandai beberapa gejala psikologis:

  • Keinginan memiliki tubuh kurus
  • Ketakutan berlebihan terhadap kegemukan
  • Penolakan untuk mempertahankan berat badan yang normal
  • Hilangnya siklus menstruasi
  • Mempelajari tentang makanan dan kalori secara berlebihan
  • Menyembunyikan atau sengaja membuang makanan

Sekitar 95 persen penderita anoreksia adalah perempuan berstatus sosial ekonomi menengah ke atas. Kelainan ini mulai muncul di masa remaja dan kadang di masa dewasa. Anoreksia bisa bersifat ringan, sementara atau berat dan berlangsung lama

Penyebab

Hingga kini belum diketahui penyebab anoreksia. Para ahli kesehatan berpendapat bahwa faktor sosial memegang peranan penting. Umumnya penderita ingin menjadi kurus karena merasa kegemukan.

Penderita menganggap dirinya tidak menarik, tidak sehat dan juga tidak diinginkan. Penderita anoreksia bisa mengalami dehidrasi dan cenderung sering pingsan. Kelainan ini juga memicu kematian mendadak karena irama jantung yang tidak normal.

(Jakarta, 301210)

Wednesday, December 29, 2010

Ikutan Raker Kemenkeu 2010

Pagi ini aku nggak ngantor lagi di Pusdiklat Pajak. Padahal sejak selasa minggu lalu ada tugas di luar kantor yang dilanjutken dengan cuti akhir tahun bersama keluarga hehehe.
Hari ini cutiku dah selesai. Di hari pertama kerja kembali ini, aku diminta ngikut rapat kerja alias raker di Kementerian Keuangan. Agak malez sebenarnya tapi karena tugas ya mau nggak mau harus dilaksanaken. Dalam catper beberapa hari ini mungkin banyak kata-kata malez yang aku keluarken di setiap kali aku mendapat tugas kantor. Maklumlah, sejak terkena hukuman disiplin atas tindakan yang dianggap salah oleh auditor (meskipun hal ini sangat debatable) etos kerja sengaja aku buat menurun xixixixi. Rasa malez begitu terasa dalam semangat kerjaku. Yang ingin kulakukan hanyalah bekerja biasa-biasa aja. Kenapa? Lha wong bekerja bagus pun hasilnya sama saja dengan mereka yang bekerja semaunya kok. Malah...aku dapet "bonus" lho berupa hukuman disiplin atas kinerjaku selama ini! Wueekk....
Secara sadar pemikiran ini jelas keliru, bukan? (Jawabnya: BUKAN...!!!!) Tapi nggak apa-apalah, sekali-kali nyeleneh kan boleh toh setelah bekerja di tempat yang "keras" bertahun-tahun. Sabar aja dech....nanti kalo mud-ku dah kembali, aku janji akan bekerja full-fight lagee kok.... Dua tahun ke depan ini aku mau ngerasain "rest" dulu dari hingar-bingar pekerjaan yang memeras otak dan energi... caileee... (bisa nggak ya? hiks)

Meskipun agak malas, aku telah siap menuju "lapangan banteng" (istilah untuk lokasi pusat Kementerian Keuangan) sejak pukul 6 pagi (Kalo Pak Menkeu baca tulisan ini jangan-jangan bisa di-PHK nich gw hehehe). Jalan raya begitu lengang karena anak-anak sekolah sedang memasuki masa liburan. Belum tepat pukul 7 aku dah sampai di lokasi raker yaitu di gedung Dhanapala. Padahal aku tidak melalui jalan utama Sudirman-Thamrin lho. Pagi ini aku lebih senang menyusuri jalan "belakang" yaitu jalan Arteri Pondok Indah yang terus menuju Tanah Abang dan terus menuju Lapangan Banteng via jalan Kebon Sirih. Semuanya lancar..car...car....

Raker dimulai tepat pukul 8 setelah sebelumnya para peserta diwajibkan registrasi dan dipersilakan mencicipi hidangan makan pagi. Aku cuma sempet nyeruput teh manis yang aku kasih creamer sambil mata jelalatan ngeliatin peserta-peserta lain yang necis-necis karena make jas semua (termasuk gw lho hehehe). Beberapa peserta ada yang aku kenal. Ada teman seangkatan saat kuliah dulu, ada teman saat sama-sama diklat beberapa tahun lalu, dan sebagainya. Belum sempet ngerasain bakso sapi yang ada, sudah ada pengumuman dari pembawa acara bahwa acara raker akan dimulai. Batal dech nyicipin bakso yang keliatannya menggiurkan itu...

Menkeu Agus Martowardojo tampil elegan pagi itu didampingi Ibu Wamenkeu dan pejabat eselon I lainnya di bagian depan. Dalam sambutan pembukaannya Menkeu memaparkan banyak hal tentang kondisi keuangan negara saat ini, selain tentu saja memaparkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kementerian keuangan. Beliau banyak memberikan pesan dan himbauan tentang perubahan yang harus dilakukan oleh Kemenkeu kepada seluruh peserta rapat yang jumlahnya kurang lebih 250 orang, terdiri dari pejabat eselon I, sebagian eselon II, dan beberapa eselon III.

Pemaparan yang disampaikan Menkeu terkesan datar namun penuh dengan bobot moral. Bahkan kadang aku dibuat merinding mendengar beberapa penjelasan beliau tentang betapa sulitnya tugas Kemenkeu di tengah-tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sebenarnya belum membaik ini. Aku juga merasa merinding saat beliau terkesan memohon (kata ini aku pilih menggantilkan kata meminta karena kesantunan beliau dlm menyampaikannya) kepada seluruh peserta raker agar tidak hanya memahami perubahan tetapi juga mau melaksanakan perubahan itu sendiri. Tidak hanya itu, beliau juga memohon agar peserta yang hadir dapat menyampaikan pesan-pesan beliau kepada seluruh jajarannya di instansi masing-masing.
Hmm....nggak nyesel juga dech akhirnya disuruh ikutan rapim hehehe....

(Jakarta, 291210)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Monday, December 27, 2010

Cuti-Rapim-Workshop NLP

Status dinasku hari ini masih dalam masa cuti! Karena katanya penting, terpaksa dech aku menghadiri rapat pimpinan yang dilanjutkan dgn Workshop tentang Neuro Linguistic Program alias NLP. Penting? Ya karena pihak penyelenggara rapim dan workshop bilang kalo aku harus mendampingi "Pak Kapus" Pajak. Saat ini selain membawahi bidang penyelenggara, aku juga membawahi sementara bidang evaluasi dan pelaporan kinerja.
Jadilah aku ada di tengah-tengah acara rapat pimpinan BPPK. Hiks.

Workshop NLP bertajuk Dealing with Change disampaikan oleh Lutan Consultant. Ternyata...lumayan juga nich acaranya. Bisa nambah pengetahuanku...
(Jakarta, 271210)

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Sunday, December 26, 2010

Akhir Liburan....

Liburan usai sudah. Siang ini kami akan kembali ke Jakarta. Penutup acara liburan kali ini adalah menikmati udara dan suasana pantai Kuta di pagi hari serta mengabadikan moment tsb melalui lensa kamera DSLR Olympus.
Cuaca tidak begitu bersahabat. Angin berhembus kencang sementara mendung menggelayut di atas langit. Tidak sampai satu jam kami berada di sana. Selain harus mengejar jam makan pagi yg dibatasi hanya sampai jam 9 saja oleh pihak hotel, kami juga blm berkemas-kemas. Apalagi kami pun telah berjanji dgn driver mobil carteran agar dijemput pukul 10 pagi krn kami msh harus berbelanja di toko oleh-oleh sebelum check in di Bandara Denpasar.
(Kuta, 261210)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Letiiiihhh...

Letiiihh...itulah yg kurasakan hari ini. Setelah diving dan melakukan permainan air di Tanjung Benoa, kami mampir makan siang di sebuah rumah makan milik warga Surabaya, RM Dewi Sri, sebelum akhirnya melakukan wisata belanja. Ya, wisata belanja kami lakukan sebagai penutup liburan kali ini hehehe. Besok siang kami sdh harus kembali ke Jakarta.
Letih semakin terasa krn malam ini aku, istri, dan kedua anak kami, ayu dan irsyad, berjalan ria menyusuri jalan raya kuta dan legian, pergi-pulang! Jaraknya sich nggak terlalu jauh tapi tetap aja bikin lumayan pegel kaki ini.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Tanjung Benoa

Tanjung Benoa. Tempat ini terletak di sebelah Timur pulau Bali bagian bawah. Kawasan pantai berpasir putih ini biasanya dikunjungi para turis yang ingin berwisata diving dan permainan air lainnya seperti banana boat, flying fish, jet sky, dsb.
Keindahan trumbu karang yang ada di pesisir pantai menjadi daya tarik tersendiri. Wisata kami hari ini adalah mengunjungi tempat tersebut.
Selepas sarapan kami telah ditunggu mas Yudi, driver mobil carteran kami. Tanpa membuang waktu kami segera meluncur ke Benoa yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kawasan pantai Kuta, tempat kami menginap.
Di Benoa, kami memilih Adi Diving sebagai tempat pemandu permainan air sesuai referensi yang kami terima. Di sana aku bertemu dgn Pak Made, petugas layanan yg tahun lalu aku temui saat aku ber-diving di Mirah Diving. Ia telah pindah kerja. Mirah Diving sudah tidak beroperasi lagi dan telah berganti kepemilikan.
Bersama kedua anakku, ayu dan irsyad, kami ber-diving, bermainan banana boat, dan jet sky. Pantai benoa begitu ramai sehingga nampak hiruk pikuk kapal-kapal boat, jet sky, dsb. Kondisi tempat diving pun tidak terlalu bening. Hembusan angin dan mungkin arus air yang deras menjadikan suasana di sekitar trumbu karang tempat kami diving tampak keruh. Namun semua ini tidak mengurangi kegembiraan kami.
(Benoa, 251210)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Saturday, December 25, 2010

kintamani


Nama Kintamani sdh kudengar sejak duduk di bangku sekolah dasar. Namun lokasinya baru kulihat siang ini. Alhamdulillah Allah memberikan kesempatan melihatnya walau hanya dari atas teras sebuah rumah makan yang padat pengunjung mancanegara dan turis domestik.
Jadwal plesiran hari ini adalah Kintamani dan Tanah Lot. Kami berangkat pukul 9 pagi dari hotel di Kuta. Sempat mampir di pasar Sukawati, pasar tradisional yang menjajakan pakaian dan pernak-pernik khas Bali, dan Goa Gajah, sebuah situs petapaan kaum Hindu, sebelum kami tiba di Kintamani.
Sayang waktu yang kami miliki sangat terbatas sehingga tidak bisa menikmati panorama keindahan Bukit dan Danau Kintamani lebih lama.
(Kintamani, 241210)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Friday, December 24, 2010

siluet gagal..!

Pesawat Garuda yang kutumpangi bersama keluarga mendarat dgn mulus di bandara Ngurah Rai. Perjalanan jakarta-denpasar terbilang tanpa hambatan. Cuaca cerah menjadikan penerbangan hari ini terasa mulus dan lancar.
Bergegas aku turun dgn menggendong anak bontotku. Di belakangku ada bapak mertua. Istri dan kedua anakku lainnya baru menuruni anak tangga pesawat beberapa menit kemudian krn mereka mendapat tempat duduk di baris ke-22. Sedangkan aku berada di baris ke-29, dua baris terakhir dari pintu belakang.
Setelah cukup lama menunggu kedatangan bagasi, akhirnya kami keluar bandara dan segera meluncur ke daerah Kuta. Mas Yudi, supir mobil carteran, menjemput kami. Bersama dialah kami akan diantar ke berbagai objek wisata selama berada di pulau dewata ini.
Hari ini kami hanya sempat mengunjungi kawasan GWK. Keinginan mengunjungi Uluwatu kami batalkan krn kondisi keluarga yg nampak kelelahan. Aku sendiri sebenarnya juga masih merasa letih krn tadi malam baru saja kembali dari pantai Anyer. (Kamis, 231210)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Wednesday, December 22, 2010

anyer pagi hari

Cuaca Anyer di pagi hari ini sungguh tidak bersahabat. Hujan telah turun sejak dini hari tadi. Hawa dingin menggigit sekujur tubuh saat aku menyempatkan keluar kamar cottage untuk mengambil gambar dgn BB ku. Awalnya ada keinginan utk melihat keindahan pantai di pagi hari. Niat itu aku urungkan. Suara gemuruh ombak di kejauhan saja sudah bisa membuat ciut nyaliku. Belum lagi, awan gelap yg menggantung di atas pantai menutup semua akses masuk sinar mentari pagi. Sunrise sama sekali tak terliat. Ia tertutup mendung. (Anyer, 22-12-10)

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

pantai anyer in framing



Terpaan angin laut membuat suasana Anyer semakin dingin. Suara gemuruh ombak tertelan oleh kencangnya hembusan angin. Malam ini, bulan bersinar penuh. Keindahan pantai Anyer menyeruak diterpa pantulan purnama. Sayang sebagian bangunan cottage terlihat gelap. Kesan angker pun seketika menyeruak.... Jam di tangan telah menunjukkan pukul 22 kurang 10 menit. Rasa malas membuatku cepat untuk beranjak tidur. Kusempatkan membuka-buka dan membalas email dan FB hingga akhirnya matapun terpejam.... Selamat malam Anyer.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

pantai anyer, mambruk

Jam di tanganku menunjukkan pukul 11.45 saat aku meninggalkan area parkir kampus STAN, selasa 21/12/2010. Kusempatkan diriku untuk datang sejenak ke eks kantor ku untuk sesuatu urusan sebelum aku meluncur ke Anyer, Banten.
Mobil black panther grandtouring kuarahkan ke jalan toll JORR menuju serpong untuk selanjutnya menyusuri jalan raya serpong. Toll berikutnya yg kulalui adalah toll merak.
Satu setengah jam berikutnya aku sdh keluar di pintu toll Cilegon Timur. Selanjutnya menyusuri jalan raya cilegon yg membelah beberapa kawasan pabrik krakatau steel.
Mobil tdk bisa dipacu kencang krn jalan yg relatif sempit dan sangat banyak kendaraan berat. Pukul 14.15 akhirnya tiba juga aku di hotel mambruk anyer, sebuah hotel bergaya cottage yg dibangun pada pertengahan tahun 80-an. Berdiri di atas lahan seluas 12 hektar, hotel ini memiliki 130 unit bangunan. Kesan yg kutangkap saat pertama kali menyaksikan areal hunian ini adalah luas dan rapi. Sayang, banyak bangunan yg nampak tak terurus. Termasuk bangunan yg kutempati bersama rekanku pun tampak kurang perawatan. Niat yg semula muncul untuk suatu saat membawa keluargaku berlibur di sini seketika sirna. Kalau pun suatu saat nanti aku berlibur di kawasan ini pastilah kupilih kamar yg dekat dgn pantai atau kucari saja tempat yg lebih nyaman.

Setelah memberikan pengarahan pada pukul 3 sore kepada rekan2 kantorku yang bertugas menyusun evaluasi dan laporan pelaksanaan e-learning Pusdiklat Pajak, kusempatkan diri tuk menyapa pantai anyer yg beberapa minggu ini sedang diterpa angin kencang.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Monday, December 20, 2010

BBM part 6: cewek Thailand

"Aku mesti cerita nih Jo", ujar Sukri sambil terus tersenyum kepada Bejo,

"Kemarin aku lagi bersihin perahu, tiba2 dtg seorg cewe bule.

Bodinya seksi, seksi banget Joo... Dia blg, boleh ga naik perahunya?

Aku jwb, tentu boleh. ....
Jadi kami naik perahu ke tengah laut.

Di sana aku matiin mesin perahu... terus aku blg bersetubuh atau berenang pulang!

Dia ga bisa berenang Joo!!. Dia ga bisa berenang!!!!".:D

Bsknya Bejo kembali ke bar itu, & lagi2 dia mendptkan Sukri disana dgn senyum yg makin lebar.

"Wah...ada apa lagi kali ini?"

"Aku mesti cerita nih Joo," sahutnya sambil tersenyum,

"Kemarin aku lagi bersihin perahuku, eh dtg seorg cewe Asia."

Bodinya montok, montok sekali Joo!!.

Dia blg, boleh ga naik perahunya? Aku jwb, tentu boleh. Jadi kami naik perahu ke tengah laut.
Di sana aku matiin lagi mesin perahuku,...
terus aku blg, bersetubuh atau berenang pulang!

Dia ga bisa berenang Joo!!. Dia ga bisa berenang!!!".:D

Beberapa hari kemudian Bejo. kembali berkunjung & kali ini melihat Sukri disana, kali ini duduk sambil menangis tersedu-sedu...
"Ada apa kok kamu sedih begitu Kri?"
"Aku mesti cerita nih Joo", sahut Sukri sambil terus menangis,
"Kemarin aku lagi bersihin perahuku,..
lalu dtg seorg cewe Thailand.
Bodinya berisi, berisi sekali Joo.. montok!!!.
Dia blg, boleh ga naik perahunya? Aku jawab, tentu boleh.
Jadi kami naik perahu ke tengah laut...
Di sana aku matiin mesin perahu lagi..Kayak kemaren2....
terus aku bilang,
bersetubuh atau berenang pulang!
Lalu dia buka bajunya... lalu pelan2 dia turunkan celananya dan...
....dia punya burung Jooo!!!! Dia punya burung yg besar sekali!!! :O
dan... aku ga bisa berenang Joo! Aku ga bisa berenang!" :'(:'(

BBM part 5: masuk surga

‎​Guru Agama : "Anak2 siapa yang mau masuk surga??"
Murid-Murid : "saya pak.. saya..." (masing-masing pada teriak kcuali si Udin yg lagi tertidur di belakang)
Guru Agama : "yg mau masuk surga tunjuk tangan"
Murid-Murid : saya...(sambil nunjuk tangan kecuali si udin..kan dya lagi tdur...)
Guru Agama : yg mau masuk surga ayoo berdiri...
kemudian murid-murid pada berdiri kecuali si udin karna masih tertidur.. lalu Guru agama menghampiri si udin terus ngebanguninnya..
terjadilah percakapan antara guru agama dan si udin...

Guru agama : Udin kamu mau masuk surga gag??
Udin : mau dong pak
Guru agama : terus kenapa kamu ga berdiri??
Udin : lah... emangnya mau berangkat sekarang pak???

Friday, December 17, 2010

Selabintana Sukabumi.jpg

Kamis (16 Desember 2010) selepas magrib gw meluncur menuju Selabintana, Sukabumi untuk memenuhi pemintaan tugas ngajar Dasar-Dasar Audit di Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPA&K). Saat panther touring gw geber di toll jagorawi barulah gw tersadar bahwa malam itu ada pertandingan Timnas PSSI lawan Timnas Philipina di laga semifinal Piala AFF leg pertama. Dengan memakai handsfree, gw segera pencet tombol handphone nokia E-71 yang telah menemani selama 2 tahun untuk menemukan nama seorang teman yang bertugas di Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan di Gadog Ciawi. Niat gw cuma satu: mau numpang nonton laga tersebut di sana yang disiarkan oleh RCTI.

Alhamdulillah persis sebelum pertandingan di mulai, gw dah berada di depan TV yang berada di salah satu guesthouse yang ada. Di sana gw nggak sendirian. Ada 3 orang pegawai Pusdiklat yang sedang lembur menyelesaikan tugas-tugas akhir tahun anggaran.
Meski agak ragu Indonesia akan memenangkan pertandingan, hati ini tetap berdoa untuk kemenangan Timnas sebagaimana harapan jutaan warga Indonesia lainnya mengingat sudah terlalu lama Indonesia nggak bisa mentas di laga Internasional (meskipun baru level asia tenggara, kali ini).
Akhirnya, Indonesia bisa menang walau cuma satu goal. Hmm... nggak cukup pikir gw. Karena kalo di pertandingan leg kedua Philipina bisa menjebol dua goal, Indonesia akan gigit jari! Kekhawatiran ini tidak berlebihan, mengingat ada 9 pemain Philipina hasil naturalisasi (istilah saat ini untuk mengungkapkan pemain blasteran atau pemain asing yang menjadi warga sebuah negara yang bukan tanah kelahirannya). Bravo Indonesia...!!!

Selepas numpang nonton, gw segera cabut menuju Sukabumi via puncak dan Cianjur. Jalanan relatif lengang... Saat jam menunjukkan pukul 23.15, gw tiba di Hotel Pariwisata Selabintana Sukabumi. Karena dah malem...gw langsung molor! Biar besok pagi bisa fit ngajar....

Selama dua hari (Jumat dan Sabtu) gw sharing materi tentang Dasar-Dasar Audit bagi pegawai BUMN dan BUMD yang sedang bertugas di bagian Satuan Pengawas Interen dan bagian lain yang terkait dengan fungsi audit. Hmm....nyaman dan menyenangkan juga bisa share ilmu kepada mereka.

Di sana, gw nggak cuma ketemu dan berkenalan dengan para peserta tapi juga bisa bernostalgia dengan Mantan Atasan yang sekaligus menjadi "guru" selama gw menjadi pegawai. Yah, malam Sabtu gw habiskan dengan bermain billiard bersama Pak Patta Bundu. Beliau hobi berat dengan permainan tersebut. Kebetulan dah lama juga kami nggak bersua apalagi bermain bersama. Sungguh malam yang menyenangkan.........

Kondisi agak tidak menyenangkan terjadi saat gw harus kembali ke Jakarta. Jalur yang gw ambil adalah jalur sukabumi-ciawi. Hasilnya? Hmm macet berat. Selain banyak kendaraan berat yang lewat, jalanan di sana juga parah luar biasa. Banyak sekali jalan bergelombang sehingga memaksa kendaraan melaju pelan. Berangkat jam sebelum jam depalan malam, tiba di ciawi jam sebelas malam...! Sampai rumah? Jam 12 malam! Hiks

Wednesday, December 15, 2010

Obrolan BBM Part 03 (Pakaian Cinta)

Ada seorang ibu yang sedang berkunjung ke rumah anaknya yang baru saja menikah. Di rumah tersebut ia disambut sang anak mantu perempuan. Ia pun menunggu di rumah tersebut hingga sang anak kembali dari tempat kerja.
Pukul lima sore lebih, sang anak laki-laki mengetuk pintu rumah. Tak lama kemudian anak mantu berlari untuk membuka pintu dengan bertelanjang bulat. Seketika sang ibu terhenyak dan menegurnya. Dengan tenang anak mantu menjawab,"Ibuku sayang...ini adalah pakaian cinta kami" seraya menunjukkan tubuhnya yang molek.
Benar saja, tanpa menghiraukan kehadiran sang ibu, anak laki-lakinya langsung membawa sang istri ke kamar dan bergumul hebat. Saking kesal, sang ibu pun langsung pulang tanpa berpamitan.
Esok harinya, di kamar rumahnya sang Ibu mematut-matut diri di cermin sambil telanjang bulat. Tak lama kemudian sang suami datang mengetuk pintu. Selintas langsung terpikir untuk meniru kelakukan sang anak dan anak mantu kemarin. Ia pun segera membuka pintu dengan tetap bertelanjang bulat.
Sang suami sangat teperanjat melihat kondisi istrinya dan seketika berkata, "kamu ini apa-apan Bu? Kok telanjang begini?" Dengan tenang dan agak sedikit genit, ia pun menjawab, "ini baju cinta lho Pah....."
Sang suami terheran dan sedikit mengernyitkan dahi lantas berkata, "Iya dech baju cinta....tapi mbok ya diseterika dulu....."

Monday, December 13, 2010

Obrolan BBM Part 02 (Suzuki)

First day of school in an American High School in Washington DC. The teacher introduces the new kid, Suzuki Yamaguchi from Japan to the rest of the class.
As the class start, the teacher says, "Let's start with a small quiz in American History. Who said 'Freedom or death?"
Suddenly silence and only Suzuki raises her hand and says, "Patrick Henry, 1775, in Philadephia."

"Very good Suzuki. And who said, ' The nation is it's people and as such can never die?"

Suzuki raises his hand again, "Abraham Lincoln, 1863, Washington."

The teacher looks at her students and says, "Shame on you. Suzuki is a Japanese and know American history better than you."

A silent voice from the back of the class, "Go f*ck yourself, sh*tty Japanese...."
"Who said that!?", yells the teacher.

Suzuki raises his hand and says, "General MacArthur 1942 Guadalcanalu, and Lee Iacocca 1982 at Chrysler management board meeting, Detroit."

The class is in silence and again hear a silent voice, "suck my c*ck!!!"
The teacher is furious, "I've had enough. Who said that?"

Suzuki, "Bill Clinton to Monica Levinsky, Oval Office, 1997 in Washington."

Another voice yells, "Suzuki is sh*t!"

Suzuki, "Valentino Rossi in Rio de Janeiro at the Brazil Moto Grand-Prix ini 2002."
The class goes wild, the teacher starts crying, and in walks to the school Principal she said, "What the hell is going on? I'm going to quit!!"

Suzuki, "Sri Mulyani, Ministry of Finance, Jakarta, Indonesia, 2010 when KPK auditors were in her office..."

Obrolan di BBM Part 01 (Poltak vs Sulastri)

Poltak anak Medan yang kuliah di Jogja. Ia sedang kesemsem dengan gadis Solo yang tinggal di Jogja. Sulastri namanya. Suatu hari Poltak mengajak Sulastri berkeliling kota Jogja dengan motor barunya, Honda New Tiger keluar tahun 2010. Motor itupun telah ia modifikasi dengan ukuran ban depan dan belakang yang lebih besar. Knalpot serta klakson pun ia ganti dengan yang lebih dahsyat.
Poltak ingin menunjukkan kepada Sulastri betapa motor barunya mampu melaju kencang. Percakapan pun bermula tak lama setelah Poltak menggeber motornya dengan kecepatan tinggi di jalan lingkar luar kota Jogja.

Sulastri (dengan nada protes): "Mas, jangan kesusu...."
Poltak diam saja. Dengan sopan duduknya bergeser maju sedikit ke depan agar tidak terlalu dekat dengan dada Sulastri. Motor tetap saja terus melaju kencang....

Sulastri: " Masss Poltak....jangan kesusu tho..."
Poltak masih diam tapi duduknya makin maju sampai ke tangki motor. Motor tetap melaju dengan kencang.

Sulastri: "Mas ini, mbok jangan kesusuuuu......"
Kali ini Poltak kehilangan kesabaran. Badannya makin maju sampai mepet stang motor. Ia pun menghardik Sulastri, " Bah...!!! Panjang kali susu kauuu Sulastri......"

catatan: kesusu=tergesa-gesa (Jawa)

Friday, December 10, 2010

Nutup Bimtek Kabupaten Garut

Minggu, 5 Desember 2010

Menjelang siang, aku dan keluargaku meluncur bersama Panther Touring kesayanganku menuju kota Garut, sekitar 200 km dari Jakarta. Sabtu itu, aku membawa keluargaku menuju lokasi pelaksanaan Bimbingan Teknis BPHTB dan PBB kerja sama antara kantorku dengan Pemda Kabupaten Garut di kawasan wisata Cipanas, Garut.

Keinginan yang sudah lama terpendam untuk bisa mengunjungi kawasan wisata tersebut akhirnya datang juga. Sekali menyelam......tenggelam....glekkk....hehehe. Sebenarnya, acara penutupan bimtek tersebut adalah hari Minggu. Namun karena kami ingin sekalian berekreasi, jadilah kami meluncur hari Sabtu itu.

Perjalanan menuju Garut lancar-lancar saja. Toll Cikunir, Cikampek, dan Cipularang di hari itu nampak tidak terlalu padat. Kepadatan jalan justru terjadi saat kam baru saja lepas dari pintu toll keluar Cileunyi. Ada pasar tumpah rupanya. Kemacetan hanya beberapa ratus meter saja. Setelah itu, semuanya lancar kembali.

Tiba di Danau Dariza Resort Hotel menjelang pukul 3 sore. Cuaca tidak begitu bersahabat. Namun meskipun mendung,hawa dingin yang kami perkirakan ternyata tidak terasa. Awalnya kami menduga di kawasan tersebut dingiiiiin sekaliii....




Danau Dariza Resort Hotel, Cipanas Garut

Karikatur ku...

Karikatur ini adalah gift spesial dari mantan staf ku di STAN.
Trims ya Eva, Assy, Sari, dan Denok...^^

Karikatur ini diberikan kepada ku saat acara perpisahan antara diriku dengan teman-teman kerja Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada bulan Oktober 2010 lalu.

Setelah dua tahun bertugas di almamaterku, dengan berbagai suka dan duka, akhirnya aku pindah tugas ke Pusdiklat Pajak di bilangan Slipi, Jakarta Barat.

"Beban berat itu akhirnya lepas juga", begitu gumamku lega sesaat setelah kutahu kalau aku termasuk yang akan dipindahtugaskan. Bagi sebagian orang, tugas sebagai Kepala Sekretariat mungkin menguntungkan sekaligus prestisius. Namun bagiku hal tersebut tidak tepat sama sekali. Dua tahun bertugas di posisi tersebut, lebih banyak duka yang kuperoleh daripada suka. Tidak sedikit orang mencibir dengan apa yang telah kulakukan dengan sekuat tenaga. Lingkungan kampus yang awalnya terkesan kumuh mampu kuubah bersama teman-teman menjadi kampus yang lumayan untuk dipandang.

Dibalik kesuksesan tersebut, tersembunyi rasa geram yang mendalam. Semua upaya terbaik yang telah kuberikan berbuah pemberian sanksi kedisiplinan atas apa yang kualami saat bertugas di Balai Diklat Yogyakarta dan kelalaian administrasi oleh staf ku atas kegiatan di akhir tahun 2008. Selain itu, selama bertugas di STAN, tidak jarang aku harus bersitegang dengan para auditor, baik itu yang berasal dari Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan maupun dari Badan Pemeriksa Keuangan BPK). Huh...capeeek rasanya. Kerja keras luar biasa tetapi berbuntut selalu saja disalahkan oleh para auditor tersebut.

Meskipun beberapa tahun lalu aku memberikan materi pelatihan kepada pegawai Pemda Cirebon tentang bagaimana kiat menghadapi auditor hehehe



Monday, November 29, 2010

Selamat Pagi, Manado...

Senin, 29 November 2010 (hotel Travelo)

Monumen Yesus Memberkati (Perumahan Citraland Manado)


Haloo Manado, hmm tambah cantik ya dirimu. Semakin tahun semakin terlihat kemolekan tubuhmu.... Sayangnya pantai yang indah di sepanjang jalan boulevard telah tertutupi dengan hamparan mall-mall di hampir seluruh tubuhmu...
Aku mendarat dengan Lion Air tadi malam. Berangkat dengan skedul pukul 13.30 WIB....like usual....delayed selama satu jam.... Akhirnya, alhamdulillah, mendarat selamat di Bandara Sam Ratulangi sekitar jam 18.30 WITA...

Bandara Samratulangi nampak tidak jauh berbeda dengan 5 tahun lalu saat aku harus meninggalkan keelokkan Bumi Kawanua karena pindah tugas kembali ke ibukota. Suasananya benar-benar sama. Kalau pun ada perubahan hanyalah tata letak beberapa kios di lobby gedung dan adanya pekerjaan membuatan atap penutup teras bagian luar. Di bandara tersebut aku dah di tunggu oleh 3 orang pegawai Balai Diklat Manado, yang salah satunya adalah shobih karib, Wilson.

Ternyata, selain menunggu kedatanganku, ketiga pegawai Balai Diklat tersebut juga menunggu kedatangan rekan kerja dari Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan yang ternyata satu pesawat dengan diriku....
Tak lama kemudian, kami meluncur menuju kota Manado. Kami tidak langsung menuju hotel tetapi mengarah ke pantai Bahu untuk santap malam. Rumah makan di pantai tersebutpun hampir tidak berubah....semuanya masih tampak sama dengaan kondisi sekian tahun lalu.
Menu makan malam sangat sederhana namun memuaskan: ikan bakar..!!!

Selama di kota Cakalalang ini aku menginap di hotel Travello, hotel yang sederhana namun resik.

Monday, May 03, 2010

Semakin Malazz...

Sejak beberapa minggu lalu semangat kerja ku melorot tajam....! Banyak faktor yang menyebabkan diriku mulai malas bekerja meskipun setiap pekerjaan yang ada dihadapanku aku selesaikan dengan sebaik-baiknya.
Hanya saja, memompa kembali semangat kerja menjadi pekerjaan berat tersendiri bagiku saat ini... Huff....!!!!

Tuesday, March 23, 2010

Sebuah pandangan tentang konsekuensi terbitnya PP 14 Tahun 2010 terhadap Eksistensi STAN

Hampir tujuh tahun setelah disahkannya Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan setahun sejak disahkannya UU Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP), Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tentang Pendidikan Kedinasan akhirnya ditetapkan pada tanggal 22 Januari 2010. PP tentang Pendidikan Kedinasan ini (PP Nomor 14 Tahun 2010) merupakan pengejawantahan Pasal 29 UU Sisdiknas. Demikian pula dengan UU BHP, yang juga merupakan pelaksanaan amanat Pasal 53 UU Sisdiknas.

Terdapat keunikan pada PP tentang Pendidikan Kedinasan ini. Keunikan tersebut terletak pada Bab XIII tentang Ketentuan Peralihan. Pada bagian ini, PP memberikan pilihan yang bersifat mutlak kepada seluruh penyelenggara Satuan Pendidikan Tinggi Kedinasan saat ini. Sesuai dengan Pasal 24 ayat (1), satuan pendidikan kedinasan diwajibkan untuk mengubah statusnya menjadi beberapa alternatif model yang salah satunya adalah menjadi Badan Hukum Pendidikan (BHP) sebagaimana diatur dalam UU Nomor 9 Tahun 2009.

Sesungguhnya sejak diundangkannya UU Nomor 20 Tahun 2003, eksistensi Pendidikan Kedinasan ataupun Pendidikan Tinggi Kedinasan (PTK) telah mati suri. UU tersebut sama sekali tidak mengakomodasi kondisi riil PTK yang ada. Pasal 29 ayat (1) UU tersebut menyebutkan bahwa, “Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen”. Pada penjelasan Pasal 15 UU tersebut dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

PP 14 Tahun 2010 bahkan memberikan definisi pendidikan kedinasan secara lebih detail. PP tersebut menyatakan bahwa pendidikan kedinasan adalah pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh kementerian, kementerian lain, atau lembaga pemerintah nonkementerian yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai negeri dan calon pegawai negeri. Adapun pengertian pendidikan profesi pada PP ini tidak berbeda pendefinisiannya dengan versi menurut UU Sisdiknas.

Pengertian pendidikan kedinasan pada PP maupun UU tersebut sangat jelas tidak mencerminkan kondisi sebagian besar PTK yang ada di Indonesia. Ingat bahwa hampir sebagian besar PTK lebih banyak menyelenggarakan pendidikan program diploma (Diploma I, III, dan IV) seperti halnya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) sebagai penyelenggaran pendidikan kedinasan di lingkungan Kementerian Keuangan. Dengan demikian, UU Sisdiknas pada hakekatnya tidak menginginkan keberadaan pendidikan kedinasan sebagaimana yang ada saat ini yaitu menyelenggarakan pendidikan pasca-SMA. Pemerintah, dalam hal ini Kemendiknas, hanya memberikan peluang kepada lulusan SMA dan sederajat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan tinggi umum. Dengan kata lain, tidak ada peluang lagi bagi lulusan SMA dan sederajat untuk mengenyam pendidikan gratis pada sebuah Pendidikan Tinggi Kedinasan yang menawarkan pembebasan biaya pendidikan, seperti misalnya STAN.

Bagaimana dengan STAN pasca-PP 14 Tahun 2010?

Sesuai dengan pasal 24 ayat (2) PP 14 Tahun 2010, seluruh satuan pendidikan kedinasan diberikan kesempatan untuk melakukan penyesuaian status barunya sampai dengan lima tahun ke depan sejak berlakunya PP 14 Tahun 2010. Hingga saat ini STAN masih merupakan pendidikan tinggi kedinasan di lingkungan Kementerian Keuangan yang mendidik lulusannya (berasal dari lulusan SMA dan sederajat) menjadi pengelola keuangan dan kekayaan negara. Jenjang pendidikan yang diselenggarakan meliputi pendidikan Program Diploma I dan III. Khusus bagi lulusan Program Diploma III yang telah memenuhi persyaratan, nantinya mereka dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Program Diploma IV yang ujian saringan masuknya diselenggarakan secara nasional.

STAN melakukan rekrutmen ketat terhadap seluruh calon mahasiswanya. Penerimaan mahasiswa baru hanya dilakukan setahun sekali melalui suatu Ujian Saringan Masuk (USM) yang diselenggarakan secara serentak di beberapa kota di Indonesia. Calon mahasiswa yang disaring adalah lulusan Sekolah Menengah Atas dan sederajat yang memiliki prestasi nilai tertentu. Peserta USM yang lulus pun dipastikan adalah putra-putri terbaik Indonesia karena passing grade kelulusan yang sangat tinggi. Persentase rata-rata peserta yang dinyatakan lulus USM berkisar hanya 5% dari seluruh peserta ujian. Proses penyaringan ini tidak hanya dilakukan pada saat mengikuti proses USM tetapi juga selama mahasiswa menjalani pendidikannya. Sisi baiknya adalah bahwa selama pendidikan mahasiswa tidak dipungut biaya apapun yang terkait dengan kegiatan akademik. Lulusannya pun selama ini dialokasikan ke Kementerian Keuangan dan instansi pemerintah lainnya, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Kondisi eksisting yang diuraikan di atas tidak akan ada lagi bila STAN mempertahankan statusnya sebagai Pendidikan Tinggi Kedinasan sebagaimana diatur dalam PP 14 Tahun 2010. Sesuai PP tersebut, bila STAN tetap menjadi PTK maka program pendidikan yang harus diselenggarakan adalah program-program keterampilan yang diperuntukkan bagi PNS atau CPNS yang telah menyandang ijazah S-1 dan atau D-IV guna peningkatan hardskill dan softskill mereka.

Sesuai dengan Pasal 24 ayat (1) huruf (a) PP 14 Tahun 2010 disebutkan bahwa untuk pendidikan kedinasan yang peserta didiknya pegawai negeri dan calon pegawai negeri (STAN dipandang memenuhi ketentuan ini), baik pusat maupun daerah, tersedia 4 (empat) alternatif penyesuaian, yaitu:

1. Menjadi pendidikan dan pelatihan pegawai yang diselenggarakan oleh Kementerian, Kementerian lain, atau Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK) yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, untuk memenuhi kebutuhan akan keterampilan pegawai.

2. Dipertahankan tetap menjadi pendidikan kedinasan yang memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam PP 14 Tahun 2010, untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan profesi, spesialis, dan keahlian khusus lainnya.

3. Dialihstatuskan menjadi badan hukum pendidikan, yang kementerian lain atau LPNK yang bersangkutan sebagai pendiri memiliki representasi dalam organ representasi pemangku kepentingan, untuk kebutuhan akan pendidikan menengah, pendidikan tinggi vokasi, dan pendidikan tinggi akademik.

4. Dialihstatuskan menjadi badan hukum pendidikan, yang kementerian lain atau LPNK yang bersangkutan sebagai pendiri memiliki representasi dalam organ representasi pemangku kepentingan, untuk memenuhi sekaligus semua kebutuhan sebagaimana dimaksud pada alternatif 1, 2, dan 3 di atas.

Alternatif mana yang sebaiknya dipilih oleh STAN?

Penulis tentu saja tidak dalam kapasitas sebagai penentu kebijakan pemilihan alternatif mana bagi STAN pasca-PP 14 Tahun 2010. Keputusan tersebut tentu saja berada di tangan para pengambil kebijakan termasuk diantaranya Menteri Keuangan. Dalam tulisan ini, penulis hanya memaparkan pendapat berdasarkan analisis pribadi semata.

Di bagian sebelumnya penulis telah mengungkapkan secara eksplisit bahwa alternatif kedua tidak dapat dipilih oleh STAN seandainya para pengambil kebijakan tetap menginginkan pendidikan yang diselenggarakan oleh STAN adalah program pendidikan yang masih sama dengan yang diselenggarakannya saat ini. Alternatif kedua sebenarnya tidak jauh berbeda dengan alternatif pertama. Keduanya sama-sama menyelenggarakan program pendidikan keterampilan bagi para pegawai negeri. Bedanya hanya terletak pada status dan implikasinya saja. Alternatif kedua menjadikan STAN tetap menyandang status sebagai Pendidikan Tinggi Kedinasan yang menyelenggarakan pendidikan bagi pegawai negeri atau calon pegawai negeri dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam bidang tertentu yang lulusannya akan mendapatkan sertifikat kompetensi (bukan ijazah). Sedangkan alternatif pertama mengubah PTK menjadi sebuah Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Pelatihan). Saat ini, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian Keuangan telah memiliki enam Pusdiklat yang menangani berbagai pelatihan bagi para pegawai Kementerian Keuangan dan kementerian lain. Salah satu diantaranya adalah Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Dengan demikian, menurut penulis, alternatif pertama dan kedua merupakan alternatif yang kurang tepat untuk dipilih. Oleh karenanya, alternatif yang paling mungkin bagi STAN bila ingin mempertahankan program pendidikan yang saat ini diselenggarakan adalah alternatif ketiga atau keempat. Alternatif ketiga hanya memberikan peluang bagi STAN untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi saja. Sedangkan alternatif keempat lebih bersifat komprehensif. Alternatif ini memungkinkan STAN tidak hanya berkiprah di penyelenggaraan program pendidikan diploma saja namun dapat pula memberikan kontribusi bagi pihak lain (misalnya instansi pemerintah pusat ataupun daerah) dalam bentuk pemberian pelatihan-pelatihan di bidang keuangan dan kekayaan negara. Dengan kata lain, alternatif terbaik dari empat pilihan menurut PP 14 Tahun 2010 bagi STAN dalam rangka mempertahankan eksistensinya adalah alternatif keempat yaitu berubah status menjadi BHP yang kegiatannya tidak hanya terbatas pada penyelenggaraan pendidikan program diploma.

Akan seperti apakah STAN bila menjadi BHP?

Bila STAN mengubah statusnya menjadi BHP maka STAN harus tunduk pada seluruh ketentuan yang ada pada UU Nomor 9 Tahun 2009. Sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) UU tersebut, bentuk BHP yang tepat bagi STAN adalah Badan Hukum Pendidikan Pemerintah (BHPP). Menurut penulis, beberapa hal yang pasti terjadi bila STAN menjadi BHPP diantaranya adalah:

1. Struktur organisasi berubah total. STAN bisa saja tidak lagi berada di bawah BPPK meskipun masih bernaung di lingkungan Kementerian Keuangan. Sesuai dengan Pasal 15 ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 2009 disebutkan bahwa organ BHP yang menyelenggarakan pendidikan tinggi terdiri atas (a) organ representasi pemangku kepentingan, (b) organ representasi pendidik, (c) organ audit bidang nonakademik, dan (d) organ pengelola pendidikan. Selanjutnya, anggota organ representasi pemangku kepentingan sesuai Pasal 18 ayat (2) paling sedikit terdiri atas:

a. Pendiri atau wakil pendiri (sesuai PP 14 Tahun 2010, dalam hal ini adalah Menteri Keuangan).

b. Wakil organ representasi pendidik (paling sedikit terdiri atas wakil profesor dan wakil pendidik).

c. Pemimpin organ pengelola pendidikan.

d. Wakil tenaga kependidikan.

e. Wakil unsur masyarakat.

2. Kekayaan yang dimiliki STAN akan menjadi kekayaan Kementerian Keuangan (baca: negara) yang dipisahkan. Hal ini sesuai dengan ketentuan pada Pasal 37 UU Nomor 9 Tahun 2009. Selanjutnya pada Pasal 11 ayat (2) diatur pula bahwa jumlah kekayaan yang dipisahkan tersebut harus memadai untuk biaya investasi dan mencukupi untuk biaya operasional BHP yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Kondisi ini akan menjadi hal yang dilematis bagi STAN mengingat di atas tanah yang dikuasai STAN berdiri pula bangunan yang dibiayai oleh BPPK dan dipergunakan bagi kegiatan Pusdiklat Kekayaaan Negara dan Perimbangan Keuangan (KNPK) dan Pusdiklat Pengembangan SDM. Selain itu, terdapat pula rumah-rumah dinas yang selama ini pengelolaannya dilakukan oleh Sekretariat BPPK.

3. Laporan keuangan tahunan harus diumumkan kepada publik melalui surat kabar berbahasa Indonesia yang beredar secara nasional dan papan pengumuman. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh akuntan publik. Khusus atas dana yang berasal dari pemerintah (BHPP mengklasifikasikannya sebagai hibah) akan diaudit oleh unit pengawasan eksternal pemerintah (BPK) dan unit pengawasan internal pemerintah (Inspektorat Jenderal).

4. Sumber daya manusia yang ada pada BHPP terdiri atas pendidik dan tenaga kependidikan yang dapat berstatus pegawai negeri sipil yang dipekerjakan atau pegawai BHPP. Pengangkatan dan pemberhentian jabatan serta hak dan kewajiban pendidik dan tenaga kependidikan ditetapkan dalam perjanjian kerja berdasarkan anggaran dasar dan/atau anggaran rumah tangga serta peraturan perundang-undangan.

Pertanyaannya kemudian adalah akankah lima tahun ke depan (atau mungkin kurang dari 5 tahun) STAN akan benar-benar menjadi BHPP sebagaimana yang penulis uraikan di atas atau bahkan tetap menjadi sebuah PTK atau, yang lebih ekstrim, tetap kembali berstatus quo? Mari bersama-sama kita nantikan kelanjutan/kontinuitas sekolah tinggi plat kuning yang telah banyak mencetak orang-orang besar di negeri ini. Informasi yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca adalah bahwa Direktur STAN, Kusmanadji, telah membentuk suatu taskforce yang khusus membedah berbagai alternatif yang ditawarkan oleh PP 14 Tahun 2010. Bahkan, kabarnya, kehadiran PP 14 Tahun 2010 ini telah menjadi agenda khusus yang perlu secepatnya dibahas di tingkat Kementerian Keuangan.
(Tangsel, 23/3/10)

Sunday, March 14, 2010

Aloha....

Hmm nggak terasa dah setahun lebih 3 bulan gw nggak ngapdet blog ini. Rasanya kok percuma banget punya blog tapi nggak bisa dipake buat tempat curhat hahahaha
Padahal selama setahun kemarin, banyak banget topik yang bisa gw tumpahin ke blog ini, hukz.
Ya udah lah..yang lalu biarlah berlalu. Tahun ini gw mau coba tekad-in ngaktifin blog ini ama tulisan2 apa ajalah. Sampah juga nggak apa2 kan..?
See u soon....

Tangerang Selatan