Friday, June 28, 2013

Ikutan Training: MFCT, Municipal Finance Certification Training

Ini adalah training kedua ku di tahun ini, setelah 2 bulan lalu ikut training TOT PBJ (Training of Trainer Pengadaan Barang Jasa) di Gadog, Bogor.

Awalnya kukira training ini diberikan langsung oleh narasumber secara tatap muka. Ternyata pada saat hari pertama (Senin, 24 Juni 2013) memasuki ruang training, kulihat berbagai peralatan multimedia. Yup! Training diselenggarakan melalui perangkat video conference.
Ada 4 negara rupanya yang bergabung dalam penyelenggaraan training ini. Selain kami, Indonesia, ada kelompok peserta dari Malaysia (Kuala Lumpur), Philipines (Manila), dan Mongolia (Ulan Bathor). Sedangkan Moderator dan Narasumber berada di Washington DC, USA.
Hmm...berarti ini training pertamaku yang dilakukan dengan bentuk jarak jauh alias long distance learning. Menarik!
Training dilaksanakan selama 5 hari. Dari Senin s.d. Jumat. Khusus hari Jumat, jadwal pelatihan berakhir pada pukul 4 sore, karena diakhiri dengan pelaksanaan ujian tertulis. Sedangkan di hari Senin s.d. Kamis, pelatihan hanya dilakukan setengah hari yaitu hingga pukul setengah satu siang saja.

Secara keseluruhan materi yang diberikan bukanlah "barang baru" bagiku. Karena materi yang disampaikan oleh narasumber masih berada dalam jangkauan disiplin ilmu yang kumiliki hehehe.
Yang beda hanya satu: penyampaian dilakukan dalam bahasa Inggris! hahaha....

Materi hari pertama: Budgeting for Improved Performance, disampaikan oleh Jesus Nava, Chief Administrative Officer, Santa Clara Water District, San Jose, California.

Materi hari kedua: Planning and Budgeting for Capital Improvements, masih disampaikan oleh Jesus Nava.

Materi hari ketiga: Accounting and Financial Reporting, disampaikan oleh Robert Samario, CPA, Finance Director, City of Santa Barbara, California.

Materi hari keempat: Revenue Generation, disampaikan oleh Chu Thai, Administrative Services Director, City of Stanton, California.

Materi hari kelima: Creditworthiness and Debt Financing: A Primer for Sub-national Governments on Municipal Bond Issuance, disampaikan oleh Robert D. Peirson, Finance Director, Housing Authority of Santa Barbara, Former Finance Director City of Santa Barbara, California.



Wednesday, June 12, 2013

Pekanbaru (again)....

Alhamdulillah akhirnya landing juga di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Fuiihhh bete banget aku dengan penerbangan kali ini.
Jarum jam hampir menunjuk ke angka 10 malam. Padahal waktu tempuh perjalanan hanya sekitar 1 jam 20 menit. Saat masuk pesawat jam mengarah ke angka 7 malam.
Itu artinya setengah jam lebih kami para penumpang berada dalam posisi "siap terbang".


Kejadian bermula saat para penumpang telah lengkap dan pintu pesawat telah ditutup. Setelah beberapa menit di dalam pesawat dan bahkan setelah video demo keselamatan selesai ditayangkan, sang pilot berkata bahwa karena padatnya trafik saat itu maka penerbangan diminta menunggu izin dari menara pengawas selama 13 menit.

13 menit berlalu suasana di dalam pesawat masih hening. 30 menit berlalu, masih sama! Dan setelah mendekati 50 menit pesawat mulai meningglkan apron menuju landasan pacu.
Saat menuju landasan pacu pun pesawat berjalan lambat dan kadang berhenti. Menunggu antrian take off kelihatannya.
Sayangnya, tidak ada info apapun dari awak kabin! Menyebalkan!
Dan setelah hampir 30 menit berlalu barulah sang pilot memberi aba-aba, "flight attendant take off position, please..."
So, hampir satu setengah jam kami terkurung dalam pesawat dalam keheningan! Sungguh penerbangan yang sangat menyebalkan.
Aku lebih suka penerbangan nonstop 3 jam dari pada setengah jam berada dalam pesawat dalam diam!

Saat pesawat berhenti di apron di bandara Pekanbaru, aku bergegas berdiri. Semata-mata hal itu aku lakukan untuk meluruskan punggungku yang sudah terasa tidak nyaman. Tak sabar rasanya ingin berada di luar pesawat.
Karena tidak memasukkan barang bawaan dalam bagasi, aku segera ke luar bandara. Di pintu kedatangan sahabatku sudah menunggu.
Aku segera minta maaf atas keterlambatan tersebut yang tentunya membuat ia juga harus menunggu lama di bandara.
Alasan keterlambatan pun segera kuceritakan padanya.

Mobil meluncur meninggalkan bandara dan menuju sebuah hotel tempat pelaksanaan diklat. Ya, dua hari ini aku berada di Pekanbaru untuk memberikan materi sebuah pelatihan. Kamis sore aku kembali ke Jakarta.

Monday, June 10, 2013

Level Forty-two

Hari genap sudah umurku 42 tahun. Aku jadi teringat sebuah nama grup band era 90-an: Level 42 (forty-two).
Alhamdulillah hingga kini aku masih diberikan kesehatan dan kenikmatan oleh Allah SWT.
Semoga Allah masih berkenan pula memberikanku kesempatan menghirup udara alam fana ini hingga usia lanjut....hingga aku bisa menyaksikan ketiga anakku tumbuh dewasa dan berdikari.

Umur memanglah rahasia YangMaha Kuasa. Kita tak pernah tahu berapa lama jatah kita berada di alam fana ini. Kematian adalah sesuatu yang pasti. Kesiapan kita untuk menuju ke sana yang harus kita benahi. Sebagai hamba, kita hanya bisa berdoa dan berharap agar semua keinginan kita dikabulkan oleh Dzat yang Maha Pemilik segalanya.

Beberapa hari lalu seorang sahabat baikku dipanggil oleh Nya. Ia meninggalkan seorang istri dan 5 atau 6 orang anak. Sebagian besar masih sangat kecil. Allah tentu punya maksud dan rencana dengan hal ini.
Kemarin, seorang putra bangsa, Ketua MPR RI dan sekaligus suami mantan Presiden RI ke-5, yaitu Bapak Taufik Kiemas pun berpulang kepada-Nya. Dan aku cukup yakin, banyak sekali ruh-ruh yang kemarin berpisah dengan raga untuk menghadap Sang Khalik.

Adikku yang paling kecil pun telah berpulang sejak 2 tahun lalu, ketika usia nya belum genap 28 tahun.

Yaa Allah.......hanya Engkaulah yang mengetahui rahasia dibalik keputusan-Mu. Kami hamba-Mu hanya mampu berpasrah dan berdoa kepada-Mu.
Berikan selalu kesehatan dan karunia Mu kepada kami dan keluarga kami.
Jadikanlah kami orang-orang yang selalu bersyukur atas setiap nikmat yang Engkau berikan.
Izinkan kami melihat anak-anak kami yang tumbuh dalam kedewasaannya...
Jadikan pula kami sebagai hambu Mu yang terbaik.....
Aamiin...

(catatan: kue ultah di atas adalah pemberian rekan-rekan kerja ku di Bidang PTT)

Nyantai...menikmati hidup....dan kontemplasi...

Setiap sabtu dan minggu pagi aku selalu menyempatkan diri bermain tenis lapangan bersama teman-teman alumni. Kegiatan ini sudah berlangsung hampir 3 tahun.
Selain untuk menggerakkan tubuh, kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi mingguan. Di sela-sela permainan, kami bisa bercanda tawa dan kadang membicarakan hal-hal yang ringan.
Kami sepakat untuk tidak membicarakan hal-hal berat, seperti pekerjaan kantor, selama kami berada di lapangan tenis.
Sabtu kemarin, selepas bermain tenis dan setelah tiba di rumah, kugunakan siang itu untuk nyantai di tepi kolam kecil. Siang itu kebetulan cuaca cerah dan tidak terlalu panas.
Setelah memberi makan kucing peliharaan kami, aku nongkrong di pinggir kolam sembari memberi makan ikan nila yang terlihat asyik berenang di sana kemari.


 
 kontemplasi....

 nyantai, menatap jauh ke langit....

 nyeruput kopi...

berdua bercengkerama dengan alam...

Kunikmati benar suasana siang itu. Rasa damai menghampiri perasaan dan pikiran ku. Tenang rasanya.
Tak lama kemudian, istriku ikut bergabung. Untuk menambah suasas rileks, ia membuatkan secangkir kopi hitam dan roti panggang sebagai kudapan.
Betapa nikmatnya siang itu...... 

Wednesday, June 05, 2013

Mulai Padatnya Kegiatan Kantor

Bulan ini hingga Agustus nanti jadwal kegiatan kantorku full. Berbagai aktivitas penyiapan, pembuatan soal, penyelenggaraan ujian tengah menghadang kami. Setidaknya ada 4 kegiatan yang kami lakukan secara beruntun: seleksi beasiswa S2 dalam negeri bagi pegawai DJKN, seleksi beasiswa luar negeri bagi pegawai Kemenkeu (SPIRIT Program), seleksi penerimaan mahasiswa baru STAN, dan seleksi penerimaan mahasiswa baru STAN khusus warga Papua.

Seleksi beasiswa S2 dalam negeri bagi pegawai DJKN telah selesai dilaksanakan. Diperlukan setidaknya 2 minggu untuk menyiapkan pelaksanaannya (penyiapan soal TPA, Bahasa Inggris, dan Psikotes; penggandaan soal, pen-set-an soal, dan packaging) dan satu minggu untuk mengoreksi hasil ujiannya.

Minggu lalu, untuk penyiapan soal S2 program SPIRIT dan USM STAN, kami secara khusus mem-booking sebuah tempat di Jakarta Utara. Pertimbangannya, bila dikerjakan di kantor waktunya sangat terbatas. Hanya pada jam kerja saja. Belum lagi dengan adanya gangguan-gangguan pekerjaan lainnya.
Dengan bekerja di suatu tempat secara khusus, kami bisa bekerja hingga larut malam dan tanpa terganggu dengan hal-hal lainnya.

Paket soal S2 Program Spirit telah selesai. Minggu ini kami mulai menggandakan dan men-setting-nya. Ada 1000 lebih peserta yang akan ikut seleksi ini yang dilaksanakan di 11 kota besar di Indonesia. Target kami, Senin pekan depan semua persiapan selesai. Untuk itu kami harus rela lembur dan juga masuk di hari kamis esok yang sesungguhnya adalah hari libur nasional. Mengingat, rabu dan kamis depan adalah waktu pelaksanaan ujiannya.

Hingga saat ini, penyiapan soal USM STAN belum seratus persen selesai. Masih ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan secara matang. Diantaranya adalah kegiatan validasi soal.
Selain ujian tulis yang harus disiapkan, kami pun juga harus menyiapkan pelaksanaan tes wawancaranya. Yang menyulitkan adalah karena pewawancara haruslah pegawai yang telah dibekali ilmu mewawancarai. Jadi, tidak bisa asal tunjuk. Oleh karenanya, diperlukan kegiatan workshop yang harus diikuti oleh para calon pewawancara.