Sunday, May 20, 2012

Amerika akan Bom Makkah dan Madinah??

Forwarded:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/05/12/m3wjl3-amerika-akan-bom-makkah-dan-madinah akan Bom Makkah dan Madinah?
Sabtu, 12 Mei 2012, 15:58 WIB
NEW YORK -- Meski Arab Saudi disebut-sebut sebagai
salah satu sekutu utama Amerika Serikat, ternyata negeri Paman Sam itu
memiliki agenda tersembunyi untuk menghancurkan dua kota suci umat
Islam yang berada di Saudi, Makkah dan Madinah. Kabar itu terungkap
setelah materi kursus militer untuk para perwira AS bocor ke media
massa.
Seperti dilaporkan Associated Press, Jumat (11/5), dalam salah satu
kursus militer yang digelar Pentagon, Amerika mendoktrin para perwira
AS masa depan, bila Islam adalah musuh yang wajib dihancurkan. Karena
itu, Amerika mengagendakan bakal menghancurkan tempat-tempat suci umat
Islam, yakni Makkah dan Madinah --kota tempat Ka'bah dan makam Nabi
Muhammad SAW berada-- dengan bom atom. AS bakal melontarkan bom atom
ke Makkah dan Madinah laiknya saat mereka membumihanguskan Kota
Hirosima dan Nagasaki di Jepang pada Perang Dunia II.
The Guardian melaporkan, pelatihan selama satu tahun yang digelar di
Sekolah Gabungan Angkatan Bersenjata AS di Norfolk, negara bagian
Virginia itu, merupakan upaya Amerika mendapatkan para prajurit dan
pemimpin masa depan yang bakal melakukan perang total terhadap 1,4
miliar umat Islam di seluruh dunia. Ini yang mengesalkan, dalam
pelatih itu para perwira diminta tidak mempedulikan berapa banyak
nyawa warga sipil Muslim yang bakal melayang.
Instruktur Angkatan Darat AS yang mengajar dalam pelatihan itu, Letkol
Mattew Dooley menyatakan, dirinya tidak percaya ada konsep Islam
moderat. Dooley mengatakan, agama Islam dan para pengikutnya masuk
dalam kategori musuh yang dapat mengancam eksistensi AS.
"Mereka (Muslim) membenci segala hal tentang kamu (warga Amerika) dan
tidak akan mau hidup berdampingan dengan kamu hingga kamu lenyap,"
ungkap Dooley dalam sebuah presentasi Juli 2011 lalu, seperti
dilaporkan AP.
Dooley juga memprovokasi, teori perang yang ditetapkan dalam Konvensi
Jenewa sudah tidak relevan dengan teori perang sesungguhnya. "Ini
membuka opsi baru, di mana perang dengan penduduk sipil boleh
dilakukan, jika diperlukan. Sebab, sudah ada sejarahnya seperti Tokyo,
Hiroshima, dan Nagasaki," kata Dooley.
Skenario Amerika berikutnya adalah ingin menjadikan Saudi terancam
kelaparan dan Islam. Meski awalnya menutup-nutupi pelatihan tersebut,
Pentagon akhirnya menghentikan kursus tersebut. AP melaporkan,
penghentian kursus tersebut diawali protes seorang perwira yang
menilai materi kursus bertentangan dengan pernyataan pemimpin AS tahun
lalu, yang mengatakan AS memerangi kelompok fundamentalis Islam, bukan
memerangi ajaran Islam.
Pentagon pun memerintahkan penyidikan materi kursus militer tersebut.
Akhirnya, para petugas termasuk instruktur kursus, Dooley diskor
Pentagon. Tapi mereka tidak dipecat.
Sejatinya, pelatihan militer bagi perwira AS yang menargetkan umat
Islam bukan kali ini saja. Tahun lalu terkuat, FBI menghentikan kursus
militer serupa. Seperti kata pepatah, serapat-rapatnya bangkai
ditutupi, akhirnya tercium juga. Meski Pentagon dan Gedung Putih
berusaha menutup rapat niat jahat tersebut, rencana membumihanguskan
kaum Muslimim yang ingin hidup di dalam naungan syariat Islam dan
menolak sistem yang coba diterapkan AS terungkap juga.
Redaktur: Karta Raharja Ucu
Sumber: Presstv/AP/the Guardian

Powered by Telkomsel BlackBerry®

2 comments:

iqbal said...

mas slamet, saya perlu betul dengan bang iwan sunter, mau saya angkat ke majalah backpackin'. Tapi nomornya gak aktif, mohon email ke saya mas: iqbal_uhuiiyy@yahoo.com

Kuwat Slamet said...

Ok Mas Iqbal. Sudah saya kirim email ke alamat Anda. Trims ya...