Monday, November 28, 2011

Tenis, sabtu dan minggu pagi....


NaD (Notes and Diary),
Sabtu pagi dan Minggu pagi kemarin (26 dan 27 November 2011) aku maksain diri untuk maen tenis di lapangan deket rumah. Ini adalah kali pertama main tenis dua hari berturut-turut hehehe..... Biasanya, kalo nggak main di Sabtu yaa main di hari Minggu....
Tapi permainan kali ini, nggak bisa lebih dari jam 9 pagi. Soalnya, sengatan matahari pagi luar biasa panasnya. Beberapa bulan lalu, kami bisa main sampe jam 10. Bulan Desember ini, kelihatannya matahari muncul lebih awal. Awan pun sangat tipis. Akibatnya sengatan ultraviolet langsung menghujam ke bumi tanpa penghalang berarti.
Kalau biasanya aku bermain didampingi pelatih, mulai Sabtu minggu yang lalu aku bermain "game" dengan teman-teman. Selain karena lapangan sudah penuh dengan pemain, juga karena dah mulai terasa berat juga untuk bayar honor pelatih wkwkwkwkwk.....

Main tenis dalam bentuk latihan dengan main tenis dalam bentuk "game" ternyata jauh berbeda! Saat berlatih, pukulan biasanya cukup bagus karena "nothing to lose" alias nggak mikir poin. Pokoknya pukul! Hal ini nggak berlaku saat kita bermain "game". Pukulan cenderung menjadi lebih hati-hati karena takut "fault". Karena saking takut salah, justru malah jadi salah melulu. Pukulan menjadi tidak sesuai teori. "Spin" nggak jalan sama sekali. Pokoknya pukulan jadi amburadul........... Di pukul keceng, bola "out". Dipukul pelan, bola nyangkut di "net". Huh....!
Mudah-mudahan aja hal itu karena selama ini aku memang jarang bermain "game". Kalo dah sering, semoga aja jadi lebih bagus hahahahaha........ Semangat achh!!!

Sabtu
Sabtu sore aku ngantar anakku ke Sunter yang akan berangkat bersama-sama dengan saudara kami menuju Yogyakarta. Mereka ke sana untuk berobat alternatif. Sejauh ini hasilnya cukup menggembirakan. Semoga saja semuanya sesuai dengan kehendak kami dan tentu saja seizin Yang Mahakuasa juga....
Anakku yang biasanya selalu mengeluh dengan perutnya, kini sudah tidak pernah mengeluh lagi. Sebelum berobat alternatif, kami (dan juga dokter), menduga anakku tersebut terkena penyakit maag akut. Dan dokterpun selalu memberinya obat maag di saat rasa sakit itu datang. Ternyata, ketika diperiksa oleh tabib (aku sebut aja seperti ini karena nggak tau harus disebut apa), rasa sakit pada perut anakku bukan disebabkan oleh penyakit maag melainkan karena (katanya) rahim anakku itu turun ke bawah dan menekan empedu. Solusinya, harus "dioperasi" dan diberi "pembatas". Kata operasi di sini tentu saja bukan operasi ala rumah sakit atau dokter ahli bedah. Operasi yang dilakukan sangat sulit untuk dijelaskan dengan logika. Itulah mengapa disebut pengobatan alternatif. Perut anakku di bedah (ini menurut cerita anakku dan saudara-saudaraku lho) tanpa mengeluarkan darah sama sekali. Bahkan, hasil pembedahan pun tidak meninggalkan bekas luka sama sekali! Luar biasa! Inilah kekuasaaan Allah SWT............
Hasilnya? Yaa seperti yang aku jelaskan di atas. Sejak operasi tersebut anakku tidak pernah mengeluh sama sekali dengan perutnya. Meskipun demikian, ia tetap harus melakukan pengecekan 2 minggu sekali selama 2 kali lagi. Sabtu ini adalah pengecekan yang pertama pasca-operasi.
Hal yang hampir sama, di alami oleh Ibuku dan adik iparku yang kedua-duanya menderita kanker payudara.
Yaa Allah semoga saja ini adalah jalan atau mukjizat dari Mu melalui sang Tabib tersebut.... aamiinn...

Minggu
Minggu siang agendaku adalah mengajak "jalan-jalan" keluargaku. Agenda ini sudah menjadi ritual rutin sepanjang aku punya waktu dan tentu saja punya duit! Plesirannya cuma ke supermarket kok. Selain belanja, cuci mata, juga sembari cari makan siang hehehehe. Pilihan minggu itu adalah ke Giant Supermart di bilangan Bintaro dan Bintaro Plaza....

Senin, 28 November 2011, 12:55

No comments: