Monday, April 25, 2011

Petualangan Iwan Sunter, Berjalan untuk Bumi!


Adikku, Iwan Sunter, melakukan petualangan lagi! Ia memang berkomitmen untuk melakukan minimal sebuah petualangan tiap tahunnya. Setelah tahun lalu ia melakukan perjalanan bersepeda seorang diri di Sulawesi (dimulai dari Manado hingga Jakarta, via Gorontalo, Palu, Poso, Luwuk, Poso, Kendari, Poso, Makassar, Denpasar, Surabaya, dst), tahun ini ia melakukan petualangan yang ia beri tajuk "Berjalan untuk Bumi: Jakarta-Puncak Semeru-Jakarta".

Ya, tahun ini petualangannya berbeda dengan tahun-tahun lalu. Setelah batal melakukan petualangan ber-roller blade Jakarta-Surabaya, ia memutuskan untuk memilih melakukan petualangan berupa Jalan Kaki seorang diri dengan jarak tempuh Jakarta-Puncak Semeru di Malang-Jakarta. Perjalanan ini ia lakukan selain untuk menyambut Hari Bumi juga didedikasikan untuk sang adik yang wafat pada tanggal 5 April 2011 lalu akibat kecelakan sepeda motor di Jakarta: Agus Setiawan alias Iwan Ketan.

Petualangan Jalan Kaki seorang diri ini dimulai pada pukul 07.18 hari Minggu, 24 April 2011 dari kediamannya di daerah Sunter Agung Jakarta Utara. Untuk melakukan petualangannya, Iwan telah melakukan persiapan fisik selama beberapa hari. Selain itu, bulan lalu ia pernah melakukan pemanasan dengan berjalan kaki dari Sunter Jakarta Utara ke Bintaro Jaya di Tangerang Selatan. Perjalanan ini direncanakan dimulai pada awal April 2011. Namun karena musibah tengah menimpa sang Adik (Iwan Ketan-red), perjalanan ini pun ia tunda.

Perjalanan di hari pertama berlangsung lumayan mulus. Begitu menurut pendapat Iwan Sunter pada saya. Kami senantiasa berkomunikasi via hp baik itu ber-sms-an maupun saling bertelpon. Dikatakan "lumayan" mulus karena saat di daerah Bekasi hujan rintik-rintik turun. Akibatnya bahu jalan yang berupa tanah menjadi liat atau becek. Perjalanan Iwan pun agak terhambat. Maklum, sejak Bekasi ia tidak mengenakan sepatu lagi sebagai alas kaki melainkan menggunakan sandal gunung.

Iwan terlalu bersemangat saat melakukan start pagi tadi. Perjalanan beberapa kilo mengakibatkan kakinya terasa panas. Ia pun segera mengganti sepatu sportnya yang ringan dengan sebuah sandal gunung. Paling tidak, itulah komentar Iwan pada saya melalui sms.
Perjalanan hari pertama diakhiri di kota Cikarang. Malam itu ia menumpang nginap di sebuah pom bensin.

Slipi, Senin, 25 April 2011

No comments: